The Time [ COMPELETED ]

Chapter 8

“Aku janji!” Seperti biasa mereka menempelkan jari telunjuk mereka sembari mengumbar senyum satu sama lain.

Tanpa terasa mereka melihat indahnya rembulan sampai larut malam.

Alvin yang sudah mengantuk membuat keputusan untuk memesan taxi online.

Mereka tertidur di dalam taxi,sampai mereka terbangun karena sebuah truk yang mengejutkan tiba-tiba melaju kencang menuju ke arah taxi yang ditumpangi mereka.

Spontan,Alvin mendekap tubuh Eveline untuk melindungi dari benturan.

***

Sembari menutup matanya karena mengantuk,Kak Ferdi bertanya sesuatu kepada bunda
“Bun,Alvin sama Eve kemana sih ?.Udah hampir jam 12 kok belum pulang-pulang ?”

“Iya,mata bunda sudah juga mulai ngantuk nunggu mereka”

Kak Ferdi lalu bangkit dari kursi
“Ya sudah,biar kakak aja yang jemput mereka !”

“Eh jangan.Di tunggu aja,paling bentar lagi mereka datang”

Kak Ferdi lalu kembali duduk di kursi  sambil menunduk kan kepalanya.

10 menit berlalu,ponsel bunda  berdering.Terlihat nama Alvin yang ada di layar.

“Akhirnya” Ucap Kak Ferdi puas.
Tanpa basa-basi bunda segera mengangkat telfon nya.

“Nak,kamu dimana sekarang ?”

Tetapi suara laki-laki sekitar 40 tahun yang menjawab telfon itu.

“Apa benar ini ibu nya Alvin ?”

“I..iya.Ini siapa ya?”

“Saya seorang polisi lalu lintas,ingin mengabari bahwa anak anda bersama seorang gadis dari negara asing mengalami kecelakaan lalu lintas dan saat ini mereka sedang koma ”

Pyaaar..Ponsel bunda jatuh berantakan bersama dengan tubuh nya yang jatuh dalam dekapan Kak Ferdi.

“Astaga..Bunda...!” Ia berusaha menyadarkan nya kembali,tetapi tidak bisa.

Lalu,ia memanggil ayah untuk membantu mengangkat nya ke dalam kamar.

Tak berselang lama,suara lirih bunda terdengar

“Kak,Yah,kita ke rumah sakit sekarang.Alvin dan Eveline sekarang sedang koma.”

“Apa ? B..bagaimana bisa bun ?” Tanya Ayah.

“Nanti bunda akan cerita.Sekarang cepat kita ke mobil !”

Karena sudah larut malam,mobil berjalan begitu cepat nya.Hingga kurang dari 10 menit mereka telah sampai.

Dengan secepat kilat,kaki bunda berlari menuju ruangan anaknya.Bersamaan dengan air mata yang jatuh terus menerus tanpa henti.

“Tunggu !,Dokter masih ada di dalam ruangan.Kita duduk dulu disini”

Tangan Ayah menuntun bunda untuk duduk di kursi berwarna biru tua sembari mencoba untuk menenangkan bunda.

Dan,saat dokter keluar dari ruangan

“Remaja perempuan asing itu mengalami benturan yang sangat keras.Tetapi beruntung,peluang terjadi nya amnesia sangat kecil.Namun,apakah itu anak kandung anda ?” Tanya dokter yang  sangat cantik.