14

1.6K 60 0
                                    

*Arainda Selecta.

Saat ini sedang jam kosong.Ainda duduk di pinggir lapangan basket.Melihat anak anak yang sedang bermain basket.Terlebih lagi ada Devan.Ainda tidak ada bosan bosannya memandang Devan.

Bahkan Ainda sampai tidak sadar bahwa dari kejauhan,ada orang lain yang sedang memperhatikannya.

Ainda sudah sangat sangat terhipnotis pada Devan. Devan. Lelaki yang suka sekali melipat kedua tangan di depan dada.

18.02

Ainda sedang berada di aula.Ia baru saja selesai latihan volly.Belum saja Ainda sempat mengambil rok putihnya,tiba tiba Lingga sudah mengambilnya duluan.

Ya,Ainda memang datang latihan menggunakan rok sekolahnya yang berwarna.Sampai di aula,Ainda baru melepaskan roknya,Ainda sudah memakai celana pendek memang di dalamnya.Alasannya,Ainda tidak suka jadi perhatian banyak orang karena datang kesekolah menggunakan celana pendek.Makanya ia menggunakan celana pendek memang di dalamnya baru menggunakan rok sekolah.

Rok yang kini sudah di pegang Lingga,langsung di lemparkan nya ke ring basket.Alhasil,kini rok putih Ainda nyangkut tepat di ring basket.

"Sial!" batin Ainda.

"Maunya apa sih?!!" Tanya Ainda yang sudah tidak bisa menahan rasa kesalnya.

Lingga hanya tertawa.

Ainda terlalu pendek jika harus mengambil roknya yang nyangkut di ring basket.

"Kedip dulu dua kali" ucap Lingga sambil tersenyum.

"Permintaan konyol" jawab Ainda dengan wajah yang sudah tidak bisa di kondisi kan.

Lalu,Ainda mengedipkan matanya dua kali.Dari pada harus berdebat panjang lebar.Toh, Ainda juga sudah sangat lelah karena latihan.Di tambah lagi harus menghadapi sikap tidak waras dari Lingga.

Setelah melihat Ainda sudah mengedipkan matanya dua kali,Lingga langsung loncat dan berhasil mengambil rok putih Ainda yang tadi sengaja di lempar Lingga hingga tersangkut di ring basket.Rasanya Lingga tidak ada bosan bosannya mengganggu Ainda.

"Jaketnya masih dirumah saya" ucap Ainda tiba tiba

"Yaudah nggak apa apa" Sadar jika Ainda sedang berbicara padanya,Lingga langsung saja membalas ucapan Ainda.

Selesai memasang rok,Ainda langsung meninggalkan aula.Ia sangat sangat lelah.I need sleeping💕



Via WA

Arainda Selecta
Kak.

Alvian Nalingga
Iya sayang

Eh sayang

Sorry.

Iya Arainda.

Arainda Selecta
Mau tanya.Klo misalnya ada yang mau ikut volly lagi nggak apa apa kah?

Alvian Nalingga
Nggak apa apa dong,justru bagus biar makin banyak makin seru.

Arainda Selecta
Oh,oke.

Alvian Nalingga
Nama lu kepanjangan,gue singkat Ai aja nggak apa apa ya.

Arainda Selecta
Ya

Alvian Nalingga
Oke Ai

Chat berakhir.Ainda bertanya seperti itu kepada Lingga karna memang,ada teman kelas Ainda yang ingin mengikuti ekstra volly.Bukan karena Ainda modus ingin chatan dengan Lingga.



Hari ini,sepulang sekolah,seperti biasa.Ainda sudah duduk di kursi taman sebrang sekolahnya.Menunggu Devan.Tak sengaja,Ainda melihat motor CB150R berwarna hitam merah itu berhenti di depan Ainda.Ainda tau,itu adalah Lingga.Mau apa Lingga?

Tanpa di duga,Lingga turun dari motornya, melepas helm,berjalan menghampiri Ainda,dan langsung mendaratkan pantatnya dengan mulus di kursi sebelah Ainda.

Ainda tidak mengubrisnya.

10 menit,tidak ada yang membuka suara antara Lingga ataupun Ainda.Mereka hanya sibuk pada pikiran mereka masing masing.

"Nunggu siapa?" akhirnya Lingga membuka suara.Di tatapnya Ainda yang masih fokus menatap ke arah gerbang sekolah.

"Bukan urusan kakak" balas Ainda.

Lingga tersenyum meremehkan.

"Nunggu Devan?" tanya Lingga to the point.

"Bukan urusan kakak" masih dengan kalimat yang sama,dan dengan nada yang sama.

"Gue tau lu suka Devan.Keliatan banget lu sering perhatiin dia" fokus Lingga juga jatuh pada gerbang sekolahnya. Mengikuti arah pandang Ainda.

"Apa yang buat lu suka Devan?" lanjut Lingga.

"Bukan urusan kakak" LAGI. Jawaban yang sama.

Lingga langsung menatap Ainda.Dengan tatapan yang sulit di artikan.

1 detik...

2 detik...

3 detik...

"Jadi pacar gue Ai" dengan 1 hembusan nafas,Lingga mengucapkan kalimat itu.

Apa Ainda tidak salah dengar? Apa yang di katakan lelaki yang kini sedang duduk disamping Ainda ini? Bukankah Lingga sudah tau kalau Ainda memiliki perasaan pada Devan? Lalu mengapa Lingga menembak Ainda? Apa sebenarnya yang ada dalam pikiran Lingga?

Yang Tak TersampaikanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang