26

1.5K 51 1
                                    

10.00
Bel istirahat baru saja berbunyi.Ainda berniat akan mengantarkan buku milik Devan.

"Mau kemana?" Sapa Lingga yang ntah sejak kapan sudah berada di samping Ainda.

"Mau nganterin bukunya kak Devan" jawabnya jujur.

Lingga mengangkat sebelah alisnya.

"Sejak kapan lu sering pinjam buku Devan? Bukannya materi kelas 11 sama kelas 10 itu beda ya? Kok buku Devan ada di lu" tanyanya bertubi tubi.

"Iya,tapi pagi nggak sengaja tabrakan sama kak Devan"

"Oh,jadi itu yang buat lu senyum senyum tadi pagi?" tanya Lingga sinis.

"Apa sih kak"

"Gue anter lu"

"Nggak usah.Bisa sendiri kok"

"Gue anter pokoknya" Lingga langsung menarik tangan Ainda.

"Kak"Ainda melepaskan genggaman Lingga.

"Kenapa? Gue pacar lu kan?!!" Lingga meninggikan suaranya.

"Kak?" Ainda heran dengan perubahan sikap Lingga.

Tidak ada jawaban dari Lingga, Lingga hanya menatap Ainda dengan tajam dan sedetik kemudian malah meninggalkan Ainda yang dibuat bingung oleh sikap Lingga.

Ainda hanya menghela nafas,ia kemudian berjalan meninggalkan kelasnya berniat mengembalikan buku Devan.

Dalam perjalan menemui Devan,yang Ainda pikirkan hanya 'ada apa dengan Lingga?'

Bruuuk...

Karena terlalu memikirkan hal itu,Ainda jadi menabrak seseorang.Tatapan Ainda bertemu dengan seseorang itu.

"Kali ini bukan salah gue" katanya.

Ainda tersenyum tipis.

"Maaf kak" jawab Ainda.

"Hahaha..." lelaki itu tertawa.Menyebabkan lesung yang terpampang jelas di pipi kanannya.

"Buku gue ya?" tanyanya.

Ainda mengangguk dan menyerahkan buku itu.Ya,itu Devan.

"Ya ampun,pantesan gue cari kemana mana nggak ketemu.BTW makasih ya,gue ke kelas duluan" sebelum pergi Devan mengacak acak rambut Ainda.

Lagi dan lagi,Ainda tidak bisa mengontrol detak jantungnya.Ada rasa gembira yang ia sembunyikan.
Saat Ainda barbalik dan berniat kembali ke kelas,ia melihat Lingga yang sudah melihatnya dengan tatapan datar dan tiba tiba pergi meninggalkannya tanpa menyapa.







14.35

Bel tanda pulang sudah berbunyi 5 menit yang lalu.Ainda  berjalan keluar kelas bersama Suzi. Tumben sekali Lingga belum ada di depan kelas Ainda.Biasanya Lingga sudah tersenyum tidak jelas sambil menunggu Ainda keluar.Namun hari ini kemana Lingga?

Ainda dan Suzi memutuskan menunggu di depan gerbang sekolah.

"Lu yakin masih mau nunggu kak Lingga? Cuaca mendung loh" Suzi membuka suara.

"Iya.Mungkin kak Lingga lagi ada tugas makanya agak lama." jawab Ainda.

Tak lama Ainda dan Suzi melihat motor CB 150 R milik Lingga keluar dari sekolah.Dan lebih mengejutkan Lingga tidak sendiri,ia bersama Seorang perempuan.
Saat melewati depan Ainda saja Lingga tidak menyapanya.Ainda bahkan bingung.

"Loh,itu kak Lingga kan?" tanya Suzi memastikan.

Ainda mengangguk.

"Kok bareng cewek lain?"

Yang Tak TersampaikanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang