4

2.5K 75 1
                                    

15 Juli 2017.

"SMA AIRLANGGA"

Ya,disini lah keberadaan Ainda hari ini. Sekolah barunya. Ainda berdiri di hadapan kelas yang bertuliskan "kelas XII MIPA 2"
jangan salah paham dulu,itu bukan kelas baru Ainda. Melainkan kelas yang di gunakan Ainda untuk mengikuti Psikotes.

Ainda duduk di paling depan pojok dekat pintu. Ia sudah berkumpul dengan orang orang yang sama sekali belum ia kenali.Tangan Ainda mulai dingin.Ia paling benci berada di antar orang orang yang belum ia kenali. Ia benci menjadi bahan perhatian teman teman kelasnya karena menggunakan baju seragam sekolah yang sama sekali belum pernah di jumpai orang orang Bandung.

Tok tok tok...

"Assalamualaikum.."
Masuklah seorang guru pria yang boleh dikatakan masih muda ke dalam kelas Ainda.

"Walaikumsalam"

"Saya ucapkan selamat kepada anak anak yang saat ini sudah resmi menjadi bagian dari SMA Airlangga. Semoga kita sama sama bisa membanggakan nama sekolah ini"

Guru itu berjalan menuju setiap meja dan memberikan masing masing murid lembaran lembaran yang Ainda yakin itu adalah soal psikotes.

10.15

Ainda keluar dari kelas.Ia sudah menyelesaikan soal psikotesnya.
Ainda berjalan sendiri menuju tempat parkir,ia yakin ayahnya sudah menunggunya disana.
Semua mata menuju kepadanya.
Ainda mengerti mengapa ia menjadi bahan perhatian,sbab seragam yang ia gunakan pasti sangat asing di antara siswa siswi lainnya.Bagaimana tidak,Ainda saat ini menggunakan seragan batik SMP nya. Memang peraturannya begitu. Siswa siswi yang baru masuk di anjurkan menggunakan baju batik asal SMP masing masing pada saat ini.

"Ayah.." Akhirnya Ainda bertemu dengan ayahnya.

"Bagaimana? Sudah dapat teman?"

"Ayah,Ainda ingin pulang.Nanti saja Ainda ceritakan"

"Baiklah putri ayah"

Ia segera memasuki mobil bersama sang ayah.

Bahkan saat Ainda sudah memasuki mobil,masih saja banyak siswa siswi yang melihat ke arah mobil yang di naiki Ainda.

Sungguh,saat ini Ainda ingin sekali menghilang dari bumi. Menjadi pusat perhatian seluruh siswa siswi adalah hal yang paling ia benci. Lebih baik duduk menyendiri,sambil membaca buku,dan melihat rintikan hujan yang perlahan jatuh membasahi bumi.Itu sangat menenangkan.


Devano Rivaldi*

memegang jabatan sebagai ketua osis bukanlah hal yang mudah. Kamu harus selalu terlihat sempurna.Setidaknya,tampil sebagaimana layaknya seorang ketua osis yang patut dicontoh oleh siswa siswi lainnya.

Dan menjadi salah satu anggota Paskibra membuat Devan harus benar benar mengatur waktu.
Belum lagi tuntutan dari seorang pacar yang selalu minta di perhatikan lebih.

Mengapa wanita selalu ingin di mengerti? Apa mereka lupa bahwa lelaki juga manusia?
Ingin sekali Devan berkata
"Hei para wanita! Kami para lelaki juga memiliki hati,perasaan,dan juga kesabaran. Kami butuh di perhatian tidak hanya memperhatikan. Dan untuk wanita yang selalu memberi kode,tolong. Tidak semua lelaki mengikuti ekstra pramuka. Kami tidak paham apa itu kode."



*Arainda Selecta
Via WA

MonEmon
Ainda....

Arainda S
Knpa?

MonEmon
Gue kasihin IG KETOS sekolah lu ya?

Arainda S
Apa namanya?

MonEmon
@D.Rivaldi
Ntar lu bilang aja ke dia klo lu saudara gue.Itu teman gue juga kok.

Arainda S
Oke,makasih kak Emon.

MonEmon
Nggak geratis tau.Pokoknya kapan kapan lu harus ajak gue makan.

Arainda S
Lah,nggak ikhlas namanya tuh

MonEmon
Terserah.Pokoknya ntar gue makan geratis bareng lu.

Arainda S
Iya deh iya.Btw,sekali lagi makasih.

MonEmon
Apapun buat lo Nda.

Just read

17.24

Ainda sedang asik memainkan handphonenya.Saat ini ia sedang  membuka IG ketua osis sekolahnya.

Follow

Ainda memencet itulisan itu,dan sesegera mungkin mengirikan pesan pada pemilik akun tersebut.

@Arainda.S Follback kak.Calon siswa  Airlangga juga kok,saudaranya kak Emon.

Setelah mengirimkan pesan itu,Ainda segera menuju ke ruang makan dan menyantap makan malam bersama keluarganya.

"Bagaimana kemarin pas kesekolah dek?" tanya bunda Ainda sambil menuangkan nasi ke piring ayah.

"Yang pasti Inda tegang bun. Inda nggak kenal siapapun disana."

"Kan baru pertama dek,jadi wajar klo belum dapat teman" timpal ayah Ainda.

"Iya dek.Makanya kamu basa basi dong sama teman kelasnya tadi."Lanjut bunda.

"Bunda takkan Inda gimana? Inda nggak pernah mau hanya klo nggak di tanya orang lain bun"

"Hilangin sifat Adek yang kyak gitu.Lagian gimana mau dapat teman klo adek kyak gitu."

"Iya bun.Inda berusaha"

Ainda,ayah,dan bundanya melanjutkan makan malam dengan tenang.Mereka sibuk pada fikiran mereka masing masing.

18.53

Via WA

Audia Amelia P
Cie yang jadi anak SMA.

Arainda S
Iya.Bandung tempat memulai hidup baru.

Audia Amelia P
Cowok Bandung gimana? Klo pulang ke Lombok bawain satu dong😚

Arainda S
Cowok mulu.Tuntasin kuliah gih biar bisa bareng bareng di Bandung.

Fyi Audia Amelia.P ada kakak perempuan Ainda.Kakak Ainda memang tidak ikut pinda ke Bandung karena ia masih kuliah dan sayang jika harus pindah.Alhasil,disanalah kakak Ainda.Lombok,bersama dengan keluarga Ainda.

Audia Amelia P
Cerewet dah,udah kyak emak emak.

Arainda S
Bandung sejuk,tapi ya gitu.Macet trus nggak kyak di Lombok.

Audia Amelia P
Tapi kan seru.Dapet teman baru.Gimana ketos sekolah kamu? Ganteng nggak??

Arainda S
Nggak tau,belum ketemu.

Audia Amelia p
Yaudah,kakak mau nganter oma ke rumah sakit dulu.Salam buat bunda sama ayah yah.Kamu sekolah yang bener.

Arainda S
Sip.Salam buat oma sama yang lain yah.

Fyi (lagi) setelah menikah,Radit selaku kakak pertama Ainda memutuskan tinggal di Semarang bersama istrinya.
Jadi,hanya Ainda,ayah,dan bundanya lah yang tinggal di Bandung.

Yang Tak TersampaikanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang