Lift

10 0 0
                                    

Wanita di hadapanku itu menangis pilu, ketika menatap jenazah kaku saudara kembarnya. Dari gelang putih yang dipakainya, aku tahu bahwa ia salah satu pasien di rumah sakit ini. Dari informasi yang kudapat, mereka mengalami kecelakaan hebat. Naas, sang adik mengalami cidera kepala parah, sehingga tak tertolong.

Beberapa menit kemudian, wanita itu meninggalkan kamar jenazah. Sementara aku masih sibuk memasang gelang merah berisi barcode data diri si jenazah, lalu memasukkannya ke dalam lemari pendingin.

Jarum jam sudah menunjukkan pukul satu dini hari. Sudah melewati batas jam kerjaku, tapi aku sudah sangat terbiasa dengan kondisi seperti itu. Aku melangkah menuju lift sambil menggantung ransel di bahuku. Menekan tombol G. Lift itu meluncur ke lantai 5 dan pintu terbuka. Seorang wanita muda tersenyum padaku dan masuk ke dalam lift. Aku balas senyuman itu singkat.

"Kamu dokter di sini?" tanya wanita itu.

"Bukan. Aku hanya seorang petugas di kamar jenazah," jawabku ramah.

"Oh, pantas aku seperti pernah melihatmu," kata wanita itu lagi.

"Anda sering kemari?" keningku berkerut.

"Tidak juga," jawabnya singkat.

Tiba-tiba pintu lift kembali terbuka di lantai 3. Seorang wanita yang wajahnya tak asing bergerak akan memasuki lift itu, tetapi dengan cepat aku menekan tombol agar pintunya menutup dan sekali lagi menekan tombol G berulang. Panik.

"Hey, kenapa kamu menutup pintu lift ini dan tidak membiarkan wanita tadi masuk?" tanya wanita di sampingku itu bingung.

Aku menarik nafas sesaat. "Dia adalah salah satu pasien di sini. Apakah Anda melihat gelang merah di tangannya? Gelang merah itu hanya dikenakan oleh orang-orang yang sudah dinyatakan meninggal. Dan gelang yang dikenakan wanita tadi berwarna merah, karena memang dia sudah meninggal akibat kecelakaan dan seingatku, ia sudah terkunci di lemari pendingin," jelasku bergidik dengan nafas tersengal.

Wanita itu menatapku lekat. Lalu, ia memperlihatkan pergelangan tangan kanannya padaku. "Apa maksudmu gelangnya sama seperti yang sedang kukenakan ini?"

~end~

Source Pic : http://pin.it/sJwCrRf

Escape The MazeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang