Unless

46 3 6
                                    


Aku kira dapat menemukan kebahagiaan tanpa harus menunggu dirimu kembali

Missing u.

Pertama ku perkenalkan diriku bernama Dhani Anugrah Priyatno, seorang mahasiswa jurusan bahasa yang terjebak dengan 5 anak teknik. Ugh. Awal ceritaku sebenarnya biasa-biasa sih. Karena aku termasuk golongan mahasiswa kupu-kupu. Yah keseharianku adalah kuliah lalu pulang. Tapi selama mengontrak dengan anak-anak teknik entah kenapa kebiasaanku yang langsung pulang selesai kuliah malah mampir dulu ke kampus teknik dan parahnya aku sudah hapal -bukan- sangat hapal semua gedung dan ruang di kampus teman kontrakanku.

Agar tidak memusingkan aku akan memperkenalkan teman-teman absurb di kontrakanku.

Pertama Galih Pratama Siddiq, dia adalah kakak kelasku dari masa SMA sebenarnya dia adalah mahasiswa kedokteran tapi entah 1 tahun kemudian dia masuk ke teknik dan berteman dengan salah satu sahabatku.

Kedua adalah Yoga Dwi Wijaya, dia adalah sahabatku dari SD, SMP, sebelumnya di SMA juga bareng lalu tak lama dia pindah dan setelahnya kebetulan saja kita satu universitas.

Ketiga Ranggi Pamungkas, dia adalah senior Yoga di teknik dan kebetulan waktu masa pembekalan dia anggota Bem di univ sehingga dia cukup terkenal selain sebagai playboy nya kampus.

Keempat, Praditya Gunawan S. biasa kami panggil Adit, dia termasuk teman kontrakanku yang pendiam dan jarang berbicara panjang.

Kelima, adalah yang paling heboh diantara mereka kecuali Adit namanya Fathur Halim Kusuma, dia yang cukup membuatku pusing dengan tingkahnya diantara 4 anak teknik itu dia yang betul2 terlihat tekniknya.

Menurut Fathur sendiri, dia adalah seniman yang terpaksa terpilih menjadi sarjana teknik demi masa depan perusahaan ayahnya. Asal kalian tahu ayah Fathur adalah pemilik perusahaan kontraktor terbesar di Indonesia jadi aku tak kaget dia akan meneruskan perusahaan ayahnya.

-*-

Hari perkuliahan dimulai, dan seperti ini mereka berlima sibuk mengantri ataupun membuat keributan kecil. Biasa dari mereka begadang entah karena tugas atau sudah menjadi kalongnya kampus.

Aku seperti biasanya telah menyiapkan sarapan dan segala sesuatu seperti buku-buku yang akan kubawa. Dan hal menjengkelkan dimulai dan mengubah hidupku.

"Hai istriku, kau pasti kelelahan menyiapkan semua ini" candaan Fathur seperti biasa membuatku memutarkan bola mataku-bosan. Dia sering membuatku kesal dengan panggilannya padaku entah itu sayang atau dia memang jahil padaku yang dapat masak, nyapu dan nyuci baju sendiri.

Aku beranjak sebelum Fathur membuat candaannya menjadi godaan parah dari Yoga. Sahabatku itu mudah menemukan celotehan riang dan dia adalah seorang moodmaker.

"Wah istrimu Thur, rajin sekali pagi pagi udah nyiapin semua ini"

Yaps, terlambat Yoga sudah tiba dengan rambut basah. Tak memperdulikan mereka, aku masih makan dengan tenang-lebih tepatnya berusaha makan dengan tenang. Hingga sosok Kak Ranggi keluar bertelanjang dada dari kamar.

"Dek kalo keluar dari kamar keringkan dulu rambutnya"

"Hehehe, kak. perut Yoga udah nda kuat minta di isi"

"Lah bukannya tadi malam udah kakak isi penuh dengan susu dari batangku"

Byurr. Air yang kuminum keluar dari hidung dan mulut.

CerPen-Judul ada di Bab-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang