Ini pengalaman pribadi sih. Jadi Kay itu orang yang tidak mengenal bentuk rupa wajah tapi lebih mengingat angka. Entah itu suatu anugerah tetapi beberapa kali Kay sering dibilang sombong, songong, dan sok. Padahal Kay gak ingat sama mereka, parahnya Kay bisa aja gak ingat sama mereka dalam seminggu. Jadi untuk memudahkan daya ingat Kay selalu cek buku tahunan atau daftar nama temen Kay di catatan.
Teman kay ada yang membuat long story beberapa bab cerita ini. Karena kay peran utamanya kay pengen buat cerpen kayak gini akhirnya terealisasikan. Selamat membaca!!
😍😍"+-+"
Saat itu rumah sakit sedang penuhnya, banyak sekali perawat hilir mudik mendorong pasien baik yang rawat inap atau rawat jalan. Sedangkan diriku telah dirawat selama 2 minggu karena hidung dan kaki tangan patah. Sebenarnya dokter memperbolehkan pulang setelah beberapa hari operasi tapi saat itu orangtua-ku tidak berada di rumah karena pekerjaan mereka sehingga pamanku yang merupakan dokter di rumah sakit menyuruhku menginap selama perawatan.
Awalnya tidak ada yang aneh selama minggu pertama. Aku menjalankan operasi, penyembuhan dan lain-lain. Tapi mendekati minggu kedua beberapa kerabat dan temanku menjenguk.
Aku yang mempunyai kekurangan pada ingatan jangka pendek pun memeriksa nama-nama yang menjenguk. Yah, aku mengalami penurunan daya ingat sejak kecil. Penyakit yang tidak kuinginkan atau kubanggakan.
Orang-orang yang ingin melupakan masa lalu pasti berharap bisa memilikinya. Tetapi, tidak bagiku. Ini adalah bencana. Tidak mengingat apa pun hari yang kalian lalui beberapa jam lalu melupakannya bahkan orang terdekat, itu kutukan.
Tetiba salah satu orang menjengukku adalah seorang pria muda yang tak kukenal. Saat pertama ia masuk aku menatapnya heran, apa dia gak salah kamar, pikirku saat itu. Karena merasa tidak enak juga dia sendirian menjenguk, aku hanya tersenyum tanpa mengatakan sesuatu.
Berusaha untuk tenang di tengah kepanikan. Menunggu pria tersebut memulai pembicaraan.
"Apa kamu baik-baik saja?" tanyanya. Kalau bisa aku berkata jujur, jawaban adalah Tidak!
Kakiku masihlah berbalut gips dan kondisi wajah yang bengkak penuh luka. Mana ada orang yang pertama kali melihat akan mengatakan diriku baik-baik saja. Namun mulut dan pikiran tidak selaras.
"Iya." Itulah sahutku menjawabnya.
Pria itu masih tersenyum lebar dan mengupas sebuah apel untukku. Aku menerima potongan buah yang ia buatkan padaku.
Ia yang melihatku kesusahan mengambil potongan apel terkekeh geli.
"Kamu sama ya kayak Zain. Memaksakan diri." Dari ucapannya, pria muda itu mengenal kakakku. Mungkin dia salah satu teman kakakku, pikirku positif. Menimbang dari tinggi badan dan wajahnya.
Setelah dia pergi, aku bertanya dengan perawat yang mengganti infusku. Siapa dia? Kok dia menjengukku? Itulah pertanyaan yang kuajukan.
"Dia itu pasien yang ditangani Dokter Zakiyah,"
Dan ternyata, Pria tadi adalah salah satu pasien yang ditangani oleh sepupuku. Aku lupa kejadiannya tetapi aku ingat orang itu tidak asing. Mungkin saja kami saling kenal saat aku sering berada di rumah sakit ini. Atau memang dia teman kakakku yang sedang dirawat di rumah sakit. Ah, segala kemungkinan bisa terjadi.
Sekitar 2 hari, Pria itu kembali menjengukku. Aku tentu lupa siapa dia maupun wajahnya yang bisa dikatakan ganteng di atas rata-rata. Namun karena aku sering menulis diari aku ingat Pria ini yang menjengukku beberapa hari. Firasatku juga yang menyatakan seperti itu.
Kami bercengkrama seperti biasa namun sangat aneh. Ya tentu aneh. Dia memanggil namaku, sedangkan aku sama sekali tidak mengingat namanya. Bahkan aku tidak ingat siapa dia.
KAMU SEDANG MEMBACA
CerPen-Judul ada di Bab-
Short StoryBaca daftar isinya dulu kalo mau baca cerita pendek sama cerita mini buatan Kay : #1 seorang gadis yang merasa hidupnya baik2 saja... #2 seorang pemuda yang terjebak di antara 5 teman2 absurb kontrakannya (Warning:Boyslove)... #3 seorang wanita yang...