🌻 Permulaan 🌻

267 41 34
                                    

Teruntuk kepada kamu,

Lelaki yang sudah jauh disana.
Lelaki yang mungkin sudah melupakanku.
Lelaki yang pernah menggengam hatiku begitu erat.
Walaupun akhirnya genggaman itu kamu lepaskan.

Klise tidak jika aku bilang bahwa aku merindukanmu?

Sepertinya kata 'rindu' yang ku utarakan tidak ada efek apapun bagi dirimu, benar bukan?

Sebelum aku melanjutkannya, ada hal yang perlu kamu ketahui. Mungkin kamu mengira bahwa aku menulis semua ini hanya untuk menjadi bahan tontonan orang - orang mengenai kesedihan yang aku rasakan.

Mungkin ini hal yang konyol menurutmu.

Menuliskan diary namun akan banyak orang yang dapat mengetahuinya?

Konyol ya?

Aku memiliki maksud dalam menuliskan diary ini.

Ada hal yang perlu aku sampaikan kepadamu lewat diary ini, walaupun belum tentu kamu akan membacanya.

Meliriknya saja pun mungkin mustahil bukan?

Ku tau mengenai kabar dirimu sekarang.

Bahagia.

Satu kata yang dapat menjabarkan mengenai kabar dirimu.

Dengan dia yang mungkin lebih bisa membuatmu merasa nyaman. Karena mungkin ketika bersamaku, hanya pedih luka serta kecewa yang kamu rasakan.

Dia mampu membuat senyum mu tergambar secara indah dan tulus tanpa ada paksaan. Lain hal ketika dengan ku.

Aku hanya dapat membuatmu menahan semua amarah karena ke egoisan ku.

Aku egois ya?

Aku hanya bisa mengutamakan ego ku tanpa memikirkan perasaan mu. Jahat ya?

Dulu,

Aku mungkin menjadi perempuan ter egois yang pernah kamu kenal.

Dulu,

Aku mungkin menjadi perempuan ter pencemburu yang pernah kamu kenal.

Kamu ingat?

Dulu aku selalu cemburu ketika kamu berbicara dengan teman perempuanmu.

Loh mengapa? Padahal dia hanya teman mu? Iya kan?

Alasannya simple kok.

Kamu pasti ingat kan bahwa kita berawal dari pertemanan?

Mungkin sekarang kamu sudah mengetahui sedikit dari alasanku mencemburuimu.

Karena masih banyak lagi alasan - alasan dari semua sikap yang aku berikan kepadamu saat dulu kita masih bersama.

Dan di diary ini pula akan aku jelaskan kepadamu secara perlahan mengenai isi hati dan semua yang aku rasakan sejak dulu maupun hingga sekarang.

Apa kamu penasaran?

Ah, sepertinya tidak.

Karena yang terpenting bagimu sekarang adalah kebahagiaan dia. Perempuan yang lebih berhasil untuk membuatmu bahagia dibandingkan denganku.

Aku paham dan sangat paham betul mengenai itu.

Dari segi fisik saja aku dengan nya sudah berbeda.

Dia lebih unggul dalam segala aspek dibandingkan dengan ku yang sepertinya hanya secuil debu yang tak akan terlihat oleh mata memandang.

Apalagi hati?

Sepertinya kamu tidak pernah salah dalam memilih pengganti.

Buktinya yang kulihat sekarang, kamu selalu baik - baik saja. Tawa mu selalu terpancar ketika bersamanya.

Menandakan bahwa kamu selalu bahagia ketika bersamanya bukan? Ah aku sudah paham mengenai itu.

Terlalu banyak kata yang belum dapat aku ucapkan serta aku tuliskan dalam diary ini, karena sepertinya hatiku dengan otakku sedang beradu argumen.

Mengutamakan perihal hati atau otak?

Membosankan ya tulisannya?

Padahal, masih banyak yang belum aku sampaikan.

Jika kamu ingin mengetahui isi hati seorang perempuan yang masih saja setia mencintaimu? ku sarankan untuk tetap setia menunggu serta membaca diary ini.

Namun jika tidak, cukup saja kamu baca permulaan ini.

Aku tidak akan memaksamu untuk membacanya. Cukup dulu aku memaksamu untuk tetap tinggal walaupun akhirnya kamu tetap pergi.

Mungkin aku ingin menyudahi permulaan ini.

Semoga kamu, seorang pria yang sudah sangat jauh dari radius penglihatanku namun masih saja mengisi hati ini dapat mengerti.

Bahwa disini,
Ada sesosok perempuan yang sangat merindukan kehadiran serta keceriaanmu yang selalu berhasil membuatku bahagia.

Tertanda,
Perempuan yang sedang merindu💖.

--------------------------------------------------------------------------
Note : So hello guys, ini adalah works ke 2 yang gue publish di akun wp gue. Genrenya berbeda dengan works gue yang pertama. Karena entah kenapa lagi banyak ide diworks yang ini bukan yang teenfiction. Seriously, lagi mentok banget ide di works yang pertama.

Semoga works kali ini gak akan mentok dan dapet feelnya ya.

Regards with love,
s.🦄


The Diary Of Unsent LetterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang