Jakarta, 25 September 2017
Masih untuk orang yang sama
Dan masih dari seseorang yang
Memiliki rasa yang sama dari dahulu hingga sekarang.Rindu?
Apa kamu pernah merasakan rindu?
Bagiku sendiri, Rindu itu lebih daripada kangen.
Mengapa?
Rindu adalah kata yang lebih dalam jika dibandingkan dengan kangen. Dan akupun lebih suka menyebut rindu dibandingkan dengan kangen.
Maknanya pun bagiku sama, rindu lebih memiliki makna yang dalam jika dibandingkan dengan kangen.
Makna kangen bagiku; adalah suatu perasaan yang mungkin hanya dirasakan sesaat atau secara tiba - tiba ketika kamu ingin bertemu atau hanya melihat walaupun sekilas sosok yang kamu cinta.
Namun,
Makna rindu bagiku; adalah suatu perasaan yang sulit untuk ditahan dan selalu dirasakan setiap saat jika kamu sedang merasa sangat ingin bertemu atau bahkan hanya melihat dengan sekilan sesosok yang kamu cinta.
Nah sama seperti apa yang selalu aku rasakan setelah hari - hariku tanpamu. Hampa. Dan setiap hari pula aku merasa rindu. Bukan hanya rindu kepadamu namun aku juga selalu merindukan kita. Semua tentang kita, mulai dari memori, kenangan, kebiasaan yang selalu kita lakukan, hobby kita atau apapun itu yang menyangkut kita. Aku selalu rindu.
Apa hanya aku yang merasakan hal itu?
Atau mungkin kamu pernah sesekali merasakan apa yang ku rasakan?
Aku tidak tahu, tapi sepertinya jawabannya tidak.
Waktu yang dulu kita lewati tidak singkat, jadi aku mungkin tahu banyak tentangmu.
Hobby mu, kepribadianmu, kebiasaanmu, kesukaanmu, ketidaksukaanmu, mantan-mantan mu ah pokoknya banyak yang aku tahu tentangmu.
Tapi perlu kutegaskan lagi kali ini, itu hanya dulu. Jadi mungkin sekarang aku yang tak pernah tau sedikitpun tentangmu.
Kamu berubah, banyak berubah. Apa benar kata pepatah?
Seseorang yang pernah mengalami sakit hati tidak akan pernah sama seperti dulu. Karena hati yang telah rusak tidak akan pernah kembali lagi utuh seperti awalnya.
Tidak ada obat penawar untuk menyembuhkan hati.
Hati yang rusak tidak bisa lagi diperbaiki, satu-satunya cara hanyalah mengganti dengan yang baru. Sama seperti kamu, dulu aku pernah menyakitimu dengan cara bodohku, maka kamu memilih untuk mencari penggantiku untuk mengganti hatimu yang telah ku rusak.
Beda halnya dengan rindu, rindu punya obat penawar kok.
Tapi mungkin susah untuk ditemukan. Mengapa? Karena obat penawar rindu hanyalah bertemu.
Sedangkan sekarang, menyapamu saja bagiku adalah hal yang lebih menyulitkan atau bahkan lebih menyeramkan dibandingkan dengan soal essay matematika. Apalagi memintamu bertemu untuk menghilangkan rasa rindu yang selalu aku rasakan setelah kepergianmu?
Apa ini yang dinamakan hukum timbal balik? Oh kamu pasti bertanya, mengapa aku tidak menyebutnya dengan Karma?
Kamu tahu, aku beragama Islam dan di islam tidak ada yang namanya hukum karma. Jadi lebih baik aku menyebutnya dengan hukum timbal balik.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Diary Of Unsent Letter
Short StorySOME PART ARE BASED ON THE TRUE FEELING Highest Rank : #439 In Poetry 6/10/2017 #449 In Poetry 26/9/2017 #533 In Poetry 25/9/2017 #579 In Poetry 24/9/2017 #791 In Poetry 22/9/2017 #879 In Poetry 20/9/2017 #914 In Poetry 16/9/2017 Sebuah catatan kec...