🌻 Bulan Baru dan Harapan Baru 🌻

35 15 1
                                    

Jakarta,  9 Oktober 2017

Selamat datang bulan baru!
Selamat membaca untuk kamu!

Iya, kamu!
Pria yang selalu kujadikan topik disemua bagian cerita ini.
Mantan pria-ku.

Sudah lama ya aku tidak menuliskan beberapa diksi-diksi lebay untukmu?

Ah belum, baru beberapa hari aku hiatus sejenak untuk menenangkan fikiran. Rasanya bagiku seperti sudah sebulan saja, tapi masih sebentar sih.

Belum lama seperti aku yang mencintaimu.

Iya, aku mencintaimu sudah sangat lama. 5 tahun sudah cukup lama kan bagimu?

Bagiku diseperdetik waktuku cinta ini, cinta yang tumbuh untukmu tak pernah memudar atau bahkan menghilang.

Entahlah

Seperdetiknya aku malah merasa bahwa cinta ini semakin kuat, walaupun hanya aku saja yang merasakannya.

Kamu?

Ah aku tidak ingin mendengar jawaban menyakitkan darimu.

Iya, bagiku jawaban pasti atas isi hati mu sekarang hanya akan menyakitiku.

Jadi, tak ada gunanya ya aku bertanya?

Dipenghujung hari dan di perawalan bulan ini, aku berharap.

Berharap bahwa kamu akan kembali menatapku.

Menatapku sebagai manusia,

Bukan seperti sampah masyarakat yang seharusnya dibuang dan dibakar agar tidak menambah polusi di kota ini.

The Diary Of Unsent LetterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang