🌼 Hanya Sebuah Sajak 🌼

39 18 5
                                    

Jakarta, 27 September 2017

SEBUAH sajak yang sengaja kutuliskan untukmu.

Hari ini aku kembali merasakan rindu

Rindu yang terasa begitu menyiksa disetiap waktu

Apa aku lemah untuk menghadapi semuanya?

Sepertinya aku hanya kurang siap untuk melawannya.

Desau angin selalu membisikan telingaku akan namamu

Butiran hujan selalu mengingatkan fikiranku akan dirimu

Apa dunia ini masih akan terus mengujiku?

Menguji untuk tahu seberapa cinta diriku terhadapmu?

Namun bukannya Tuhan selalu tahu,

Bahwa namamu selalu kusebut dalam setiap kalimat didoaku.

Disini aku selalu merindukanmu

Apa disana kamu juga selalu memikirkanku?

Aku selalu ingin tahu perihal hatimu,

Namun apa dayaku yang hanya menjadi butiran debu dihadapanmu?

Aku ingin tahu,

Apa masih ada nama ku dalam hatimu?

Apa masih tersimpan memori tentang kita diingatanmu?

Apa semua masih tergambar jelas di ingatanmu tentang kita yang pernah sama-sama memadu asmara?

Aku selalu meminta tolong kepada Tuhan agar bisikan pada mimpimu perihal kerinduanku yang tak bisa terbendung.

Apa kamu pernah mendengarnya?

Aku disini menunggumu kembali

Apa haluan hatimu akan berbalik arah menujuku?

Atau hatimu sudah sangat yakin bahwa dirinya yang kamu jadikan rumah tempat berteduh dikala sang hujan mulai turun membasahi bumi?

Dahulu kamu adalah miliku

Dan dahulu kamu yang memiliki ku

Namun sekarang, kamu telah menjadi miliknya.

Dan aku hanya bisa melihat dengan senyum paksa bahwa dirimu telah pergi.

The Diary Of Unsent LetterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang