Pacarku Romantis

23.1K 497 13
                                    

Pacarku romantis, bagian 1.

~
Achasa Adreanna
~

Punya pacar romantis itu impian semua cewek kan? Apalagi kalo pacarnya itu selain romantis juga selalu ada waktu di butuhin, siapa sih yang gak mau punya pacar gitu? Pastilah semuanya mau.

Aku aja mau. Hehe.. Orang pacar aku juga romantis dan selalu ada waktu di butuhin.

Pagi ini, hari kamis. Hari kesukaanku. Seperti pagi-pagi biasanya aku duduk di kelas sambil dengerin lagu itung-itung ga bakal suntuk buat nungguin bel masuk bunyi.

Jam 07:15 seharusnya kelas udah rame, tapi karna hari sedang bersedih makanya yang lain dateng telat.

Aku menundukkan kepalaku menyembunyikan wajahku pada lipatan tanganku, dingin-dingin gini bawaannya ngantuk.

Aku ketiduran, ketika bangun kelasku sepi orang. Jumlah siswa 33 orang yang datang ga sampe setengah bisa kena hukumlah mereka nanti.

"Woii!! Molor manjang lu" ujar seseorang yang ku kenal dengan baik tentunya.

Aku mengucek mataku pelan kemudian menatap Fini malas, kenalin dia namanya Fini Khalisa sahabat baik aku, anggap aja gitu. "Apaan?" Ujarku ketus.

"Woles kali, kantin yok. Ujan-ujan gini buat gue laper" ujarnya, aku menaikkan sebelah alis "emang boleh?" Tanyaku polos, dia mendengus kemudian berucap "makanya molor mulu lo, sekarang udah istirahat tauk" ujarnya yang cuma ku balas dengan kata "ohh.. Gitu"

"Malas ah," ujarku "ntar gue gendutan" lanjut gue lagi, Fini mendengus kemudian menjitak kepalaku "badan kerempeng gini lo bilang ntar gendutan? Seharusnya lo itu malah bersyukur kalo badan lo itu ada isinya dari pada kek papan sekeping gini"

Aku memajukan bibir bawahku, itu tandanya aku sedang ngambekkan "tega kamu! Sana! Pergi" ujarku, tanganku terangkat mengibas-mengibas menyuruhnya pergi.

"Yakin? Lo ga mau ketemu sama cowoklo gitu?" Ujarnya yang membuatku nyengir lebar dan menariknya untuk pergi ke kantin. "Ayo ke kantin" Fini mendengus, sedangkan aku nyengir lebar "giliran cowok aja semangatnya bukan main"

~

Kita berdua sampai di kantin dan celingak-celinguk nyariin keberadaan pacarku tersayang. Akhirnya kita nemuin dia di meja pojok, barengan sama temannya. Aku menarik Fini mendekati pacarku, "haii.." Ujarku sambil duduk di sampingnya. Dia cuma senyum sedangkan temannya nyengir lebar dan balas "haii juga sasa" sambil lambaikan tangannya.

Kenalin, pacarku itu namanya Rastus Nugraha Putra, sahabat baiknya itu namanya Arvano Arisandi, biasanya di panggil Vano, kalo sasa tadi itu panggilan dari Vano ke aku, tapi Rastus sama Fini juga ikutan panggil aku Sasa.

Tiap istirahat kita berempat selalu kumpul bareng, di meja yang sama. "Kalian mau makan apa? Biar aku yang pesanin" ujar Vano,

"Samain aja sama yang lo" ujar Rastus di ikuti anggukan kepala dari ku dan Fini.

Nunggu beberapa menit akhirnya Vano datang sambil bawain empat mangkok bakso sama empat botol air mineral, setelahnya kita makan dalam diam.

"Eh, guru-guru pada ga dateng ya gara hari ujan?" Ujar Fini. Vano menganggukkan kepalanya "iya kelas kita aja tadi ga belajar" jawab Vano, Fini menganggukkan kepalanya setuju "kelas kita juga" setelahnya aku tidak mendengarkan apa yang mereka katakan yang aku tau aku hanya melirik Rastus.

Berharap bahwa dia akan memulai pembicaraan denganku, tapi sampai bel istirahat selesai yang dia lihat hanyalah ponselnya. Aku yakin dia tau bahwa aku memperhatikannya hanya saja dia tidak peduli.

Menghela nafas aku menghabiskan baksoku dalam hitungan beberapa menit membuat sudut bibirku mungkin belepotan karna makan terlalu cepat.

"Sasa sudut bibir lo tu, celemotan" ujar Vano dia memberikanku selembar tisu. Fini dan Rastus melihatku dengan reaksi yang berbeda. Fini hanya geleng kepala sedangkan Rastus dia bilang "makanya makan itu jangan kayak anak kecil" ujarnya, dia bangkit dan melirik Vano menggunakan dagunya dia memberikan isyarat pada Vano untuk ikut bersamanya.

Vano berdiri, kemudian tersenyum meminta maaf dan pamit pada kami.
Kalian tau bagaimana rasanya? Rasanya tuh seperti kamu udah capek-capek buatin prakarya yang bagus abis itu adik kamu datang dan injak-injak prakarya yang kamu buat sampe ga berbentuk. Sakitkan? Ya sakitlah!

Tapi gapapa, aku udah kebal sama sikap dia yang gitu.

~
K/N:

Haii, Kai balik lagi sama cerita yang entah keberapa.

Kali ini ceweknya ga polos-polos amat tapi tetap aja penyabar.

Pacarku romantis[Repost][Tersedia Di Playstore]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang