Pacarku Romantis

7.2K 220 2
                                    

Pacarku Romantis, bagian 10

~
Achasa Adreanna
~

Hari senin, Rastus sudah masuk sekolah. Hanya saja malah Fini yang sakit. Aku mendengus, niatku ingin memarahi Fini habis-habisan, tapi malah dia tidak sekolah. Surat keterangannya sakit, demam kata suratnya.

Aku cemberut seharian membuat Rastus dan Vano yang ternyata sudah berbaikkan itu menatapku heran. "Kamu kenapa?" Ujar Rastus, aku menatapnya masih senantiasa cemberut "kamu bohong! Kenapa ga bilang dari awal kalo Fini sama kamu itu kembar? Sekarang, kenapa Fini malah sakit setelah kamu sembuh?" Aku menyemprotnya. Aku melirik Vano sebentar dia tampak sama sekali tidak terkejut, atau mungkin dia sudah tau.

"Kamu ga nanya" ujarnya singkat, sumpah ya sekarang aku pengen gigit si Rastus!

"Apa salahnya sih cerita sama aku?" Ujarku kesal, dia hanya mengangkat bahunya acuh "ku pikir Fini udah kasih tau," uh, dengar jawabannya bikin aku tambah kesal!

"Terus sekarang kenapa Fini sakit?" Dalihku, dia lagi-lagi mengangkat bahunya "wajar aja dong, kita kan kembar. Batin kita terhubung" ujarnya yang sama sekali tidak ku mengerti.

"Omong yang jelas Rastus! Aku ga ngerti!" Ujarku kesal, kali ini Rastus mendengus, mungkin tampak kesal dengan sikapku. "Oon! Anak kembar itu ada yang kalo kembarannya sakit dia juga ikutan sakit, dan ada yang setelah kembarannya sakit dianya malah sakit!" Ujarnya kesal.

"Nah kami yang pilihan kedua, setelah aku sembuh maka Fini yang bakalan sakit" dia menjitak kepalaku membuat, bibir ku maju sesenti.

"Ngapain manyun? Gak imut tau!" Ujarnya ketus, seriusan deh aku pengen jambak dia sekarang. Jadinya aku jambak dia saking kesalnya, seenak nya aja dia marah-marah ke aku! Dan juga aku ga peduli kalau dia bakalan sakit lagi karna jambakanku di rambutnya.

"Aduhh.. Sakit sasa!" Ujarnya, tapi walaupun begitu aku tak melepaskan jambakan rambutnya, aku malah menariknya keluar dari kantin membawanya ke rooftop sambil menjambaki rambutnya, aku tidak peduli bahwa besok di mading sudah tertempel

"Achasa Adreanna melakukan kekerasan seperti jambak rambut karna Rastus si cowok ganteng itu ketahuan selingkuh"

"Lepasih Sa, udah cukup! Mau kamu apa?" Bentaknya, untuk pertama kalinya selama kami pacaran dia membentakku.

Aku tidak suka di bentak, itu menyakitiku.

"Kamu tanya mau ku apa? Maka akan ku jawab mau ku adalah kamu!" Ujarku "aku mau kamu dengerin aku, ga cuek sama aku, ga bentak-bentak aku, dan yang terpenting aku mau kamu selalu ada buat aku!" Lanjutku, aku berusaha untuk tidak berteriak dan membuat malu diriku di hadapannya.

Tapi jawaban yang ku dapat tidak sesuai karna dia bilang "egois," aku marah, seharusnya aku yang bilang begitu kedia, bukannya sebaliknya.

"Terus kalo aku egois kenapa?" Tantangku. "Wajarkan kalo aku egois? Kamu itu punya aku! Pacar aku! Ku pikir aku sudah semaksimal mungkin tidak egois, aku ga pernah ganggu waktu kamu sama Vano main, ga pernah ngelarang kamu dekatan sama cewek lain, ga pernah nyampurin hidup kamu terlalu dalam, aku cuma minta kamu dengerin aku dan selalu ada buat aku dan kamu bilang itu egois Rastus? Kamu bilang aku egois? Rastus! Aku hanya meminta hak ku sebagai pacar apa itu salah? Aku bahkan tidak mengajak mu Chattingan jika aku tidak begitu membutuhkanmu, aku tidak menelponmu seperti perempuan-perempuan lain yang mengajak pacarnya telponan. Dan kau bilang aku egois Rastus?!" Aku menarik nafas dalam-dalam sebelum melanjutkan.

"Seharusnya aku yang bilang kamu egois bukan malah sebaliknya. Kamu ga pernah mau terbuka sama aku Rastus! Kadang aku ngerasa kalo yang orang bilang itu benar, kalau aku sudah buta dengan sikapmu yang suka menyia-nyiakan orang lain"

Pacarku romantis[Repost][Tersedia Di Playstore]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang