Pacarku Romantis

6.6K 187 2
                                    

Pacarku romantis, bagian 13

~
Rastus Nughraha Putra
~

Achasa Adreanna, dia gadisku, pacarku, pelita hatiku.

Sasa itu cantik, tidak jelek.

Aku ingat tiga tahun yang lalu, saat pendaftaran sekolah, aku melihatnya. Dia menggunakan seragam SMP nya, baju putihnya di keluarkan, topi SMP nya ia putar terbalik kebelakang.

Dia terkesan seperti preman sekolah di mata orang lain, tapi bagiku saat itu dia adalah bidadari. Aku terus memperhatikannya, terutama ketika dia tidak berhenti-henti makan permen ketika menunggu. Dari situ aku tau bahwa gadis itu maniak permen.

Aku jatuh cinta. Cinta pandangan pertama yang orang bilang itu adalah mitos. Gadis itu semenjak hari itu aku terus memperhatikannya. Dan dia adalah cinta pertamaku.

Tahun pertama bersekolah, tidak ada yang berani berteman dengannya kecuali si Fini. Ternyata kakak kembarku itu adalah sahabat baiknya waktu SMP. Aku sering bertanya pada Fini apakah Sasa itu menyeramkan atau aneh seperti yang sering orang-orang bilang. Tapi Fini, dia bilang Sasa itu pribadi yang luar biasa.

Tahun kedua, dia di sandingkan dengan Ziralia, dia adalah gadis yang selalu mengejar-ngejarku. Lia di nobatkan sebagai primadona teramah disekolah sedangkan Sasa dia di nobatkan sebagai primadona dengan title Ratu kegelapan.

Gadis itu dengan kecantikannya selalu memancarkan aura kelam yang kasat mata. Mungkin dia tidak pernah tau bahwa dia adalah gadis tercantik di sekolah.

Tahun ketiga, aku baru berani mengakui pada Vano dan Fini mengenai perasaanku pada Sasa.
Aku ingat ketika itu Vano bilang "lo serius? Rastus lo tau dia kan? Jangankan buat nembak, buat ngajak temenan aja nggak ada yang berani, nah sekarang lo bilang kalo lo suka sama dia. Lo yakin lo ga bakal di tolak?" Waktu dengar ucapan Vano sebenarnya aku sempat down, tapi ayolah.. Aku sudah capek mencintai dalam diam.

Maka waktu itu dengan seribu modus, aku berpura-bura menabraknya, bilang bahwa aku tidak sengaja dan meminta maaf. Waktu itu aku yakin bahwa dia akan mencaciku tapi yang terjadi adalah dia hanya tersenyum dan bilang "aku gapapa"

Sumpah, waktu itu aku pengen terbang. Setelah kejadian itu aku terus melakukan modus pendekatan, meminta Fini untuk membantuku mendekati gadis ku.

Kami menjadi dekat seiring waktu, pada momen yang tepat, aku menyatakan perasaanku. Awalnya ku pikir dia akan menolak karna aku menembaknya dengan cara yang tidak romantis dan terlalu frontal. Biar ku katakan aku menembaknya ketika kami duduk berdua dan secara spontan aku bilang "Sasa aku ingin kau jadi pacarku, tampa penolakan" ku pikir dia akan menolakku karna aku memaksanya. Tapi diluar dugaan dia menerimaku.

Dia mulai menunjukkan sisinya yang berbeda padaku. Tidak ada Achasa Adreanna yang dingin, cuek dan misterius. Hanya ada Achasa Adreanna yang imut, manja dan mudah di tebak.

Saat itu aku sadar bahwa dia tidak terbuka pada orang lain, dia hanya menunjukkan sifat aslinya pada orang-orang terdekatnya.

Hubungan kami biasa-biasa saja. Tidak menggebu-gebu seperti hubungan orang lain, tidak kekanakan dengan mengunggah poto berdua terus.

Hubungan kami biasa saja, chat jika perlu saja, jalan-jalan kalau mau saja, pulang bareng kalo mau saja, teleponan pun jarang. Hanya saja kami punya tradisi kalau kekantin kami harus duduk di meja yang sama.

Aku ingin bersikap manis padanya, hanya saja kadang ku pikir dia tidak akan menyukainya. Dia tidak sama seperti gadis lain, dia mungkin manja, tapi dia tidak terlalu perlu hal yang romantis.

Maka dari itu aku belajar memahaminya bahwa dia hanya ingin aku ada saat dia membutuhkan, entah itu ketika dia sedih atau hanya sekedar ingin dekat denganku tampa obrolan apapun. maka sebisa mungkin aku akan selalu ada saat dia menginginkanku berada disisinya.

Pacarku romantis[Repost][Tersedia Di Playstore]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang