Pacarku romantis[Repost][Tersedia Di Playstore]

Pacarku Romantis

Pacarku romantis, bagian 11

~
Achasa adreanna
~

"Sasa!!!"

"Sasa!!!"

"Sasa!!, bangun dong!" Seseorang mengguncang tubuhku dengan kuat, aku menepis tangannya dan berbaring menyamping, menarik selimutku hingga ke bahu.

Aku ngantuk, mau tidur!

"Sasa!!!" Teriaknya kali ini lebih kencang. Aku mengangkat tangan kananku dan mengibas-ngibaskannya. Aku sedang mengusir.

Aku tersenyum dalam tidurku ketika merasa bahwa pengganggu itu tidak ada. Hanya saja tubuhku terasa melayang, tapi biarlah mungkin itu efek tidur indahku.

Tapi ketika rasa dingin mendominasi, aku mulai membuka mataku dan menemukan diriku terduduk di lantai kamar mandi, dan dalang di baliknya adalah Rastus, dia menyiramiku dengan segayung air dingin membuat piyama yang ku pakai menjadi basah.

"RASTUS!!!" Raungku, dia hanya nyengir "pagi juga sayangku," ujarnya sedikit membungkuk dan mengelus pipiku.

"Nah karna sekarang kita pengangguran jadi aku putuskan untuk masa pengangguran menjelang perpisahan di habiskan dengan waktu khusus kita berdua tampa ada yang mengganggu" ujarnya, dia tersenyum kecil dan keluar kamar mandi.

"Nah sayang, berdandan lah yang cantik untuk ku" ujarnya lagi, ketika pintu kamar mendi berdentum tertutup aku mulai memeluk diriku sendiri.

"Kenapa? Kenapa ketika kita akan berpisah sifatmu malah berubah?" Bisikku pelan.

~

Aku sudah siap, menggunakan Kemeja yang di lipat se siku bewarna hitam, jeans hitam, sepatu kets putih dan topi putih.

Aku menatap Rastus yang juga mengenakan baju perpaduan warna hitam dan putih. "Aku siap" ujarku lagi. Dia mendekat padaku dan menarik lenganku.

"Kita pake sepeda gapapa kan?" Aku mengangguk. Setelah mengunci rumah aku mendekati Rastus yang sudah duduk di sepeda. Aku menginjak pijakan sepedanya dan memegang bahunya.

"Ayo let's go" ucapku kelewat semangat, Rastus mengangguk dan mulai mengayuh sepedanya. 

"Kita ke mana Rastus?" Tanyaku.

"Kita keliling kompleks rumah kamu oke?" Balasnya, aku mengangguk saja.

Kami keliling komplek, bergantian kadang aku yang membonceng dan sebaliknya, lalu ketika di sebuah penurunan yang curam. Aku menyuruh Rastus pegangan, karna saat ini aku yang memboncengnya.

Dan, Syut..

Sepeda melaju dengan kencang, aku tidak perlu mengayuhnya. "Wuhuuuu.." Pekikku, sudah lama aku tidak bermain sepeda seperti ini.

"Sasa!! Awas" karna tidak hati-hati pada akhirnya demi mengelak polisi yang seenaknya tidur di jalan aku membelok stir ke kiri dan menabrak pohon. 

Aku terjatuh, karna Rastus lebih dulu meloncat dari sepeda. Jadi hanya aku yang jatuh.

Aku tertawa, selalu begitu.

"Sasa kamu gapapa?" Ujar Rastus panik, dia menghampiriku dan meriksa seluruh tubuhku.

Kalo aku? Aku hanya tertawa, memang selalu begitu menurutku jatuh dari sepeda itu hal yang lucu.

"Sasa tangan kamu luka" ujar Rastus " kaki kamu juga" ucapnya lagi. Dia menarikku berdiri, lalu dia berjongkok di depanku. Seakan mengerti maksudnya akupun mendekatinya dan mengalukan kedua lenganku di lehernya. Sedangkan kedua tangannya berada di bawah lututku.