part 24

1.6K 59 0
                                    

Aku publish lagi!!
Jagan lupa untuk vote dan comment, ditunggu yaa
Jika ada typo typo yang bersebaran dimana mana mohon dimaafkan.
Trimz.

................................................


Aku melihat angel yang tertidur sepertinya tak nyaman ia terus membalik-balikkan tubuhnya disofa ruang tamu, menjadikan tangannya sebagai bantalan. Aku jadi merasa bersalah,
Aku pasti akan membuatnya berbaikan denganku. Itu pasti. Aku menggendong angel ala bridal style, membawanya ke kamar dan membaringkan tubuhnya kekasur. Tak lupa juga mencium keningnya. Aku pun ikut menidurkan badanku ke kasur dan memeluk angel sambil memejamkan mata.

Perlahan lahan aku membuka mataku karena silauan panas matahari dari jendela. Aku meraba sebelahku, kosong. Aku menghembuskan napas kasar. Aku akan berusaha agar hubunganku dan angel membaik.

"sayang, maafin aku ya pliss" rengekku

"kamu gak mau maafin aku ya? Pliss maafin aku. Aku tau aku salah tapi pliss kali ini kamu maafin aku. Aku janji gak akan ngulangin kesalahan lagi"

"ya udah, aku kasih kamu waktu. Aku mau kerja dulu nanti aku pulang cepet" aku mengecup bibir dan dahi angel bergantian. Ia tak merespon apa apa, daritadi ia sangat pendiam biasanya kalo dia marah bakalan maki maki kepadaku. Palaku berdenyut memikirkan ini. Kalau seperti ini aku gak bakal fokus kerja.

"woy, lesu amat lo!"

"paansi lo!" ucapku sewot

"kenapa hah? Lo kok gak fokus gitu sih, dari tadi gue ngomong" ucap reza. Reza sepupuku yang berada disini. Dia ini gila kerja makanya jomblo, gak ada kerjaan gangguin orang mulu

"tuhkan, bengong lagi" reza membuyarkan lamunanku

"kenapa sih?! Kerja sono kaya gak ada kerjaan aja gangguin orang"

"heh, gue itu mau ngomongin masalah kerjaan, tapi ngeliat muka lo yang kaya gitu wujudnya gak jadi ah, nah sekarang cerita kenapa muka lo kaya setrikaan lecek? "

"kepo lo"

"ck, elah lo kaya udah ama siapa aja sih. Gak usah malu malu lah cerita aja ke gue siapa tau gue bisa bantu"

Aku mendongak dari laptopku yang sedaritadi ku pandangi.

"serius?"

"apanya yang serius? "

"serius lo mau bantuin gue? "

Ia mengangguk mantap.

"oke fix, nanti kalo misalnya gue minta bantuan lo baru gue telfon"

Ia menggerutu kesal "giliran ada apa apanya baru ngasih kabar"

Aku hanya terkekeh kecil mendengar gerutuannya itu.

"gue mau nanya sama lo" ucapku sembari menutup laptop, karena kerjaanku sudah usai

"nanya aja" ia menyenderkan palanya ke kursi dengan santai

"kapan punya pacar? Eh salah, kapan nikah? "

Seketika mukanya langsung masam. Aku terkikik geli

"kok lo nanya nanya gitu sih?! " kesalnya sambil mengerucutkan bibirnya. Jadi geli.

"lho, emangnya salah ya? "

"salah besar. Gue itu masih mau menjomblo dulu"

"sekretaris gue boleh tuh" aku mengelingkan mata dan menaik naikkan alisku

"lo pikir gue homo?! Lagian gue juga masih laki laki normal kali"

Aku memanggut manggutkan palaku.

Challenge In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang