Haeeee, ayem update lagi, jan lupa vote sama commentnya, sorry kalo banyak typonya.
Enjoy it."sayang aku kerja dulu ya, kalo ada apa apa telfon aku" ia mencium keningku dan bibirku bergantian.
"siap 86!!"
"oke aku berangkat dulu. Jangan nakal"
"siapa yang nakal" gerutuku ia hanya tersenyum kecil.
"byee reyyy!! " aku melambaikan tanganku pada rey. Ia melambaikan tangannya balik padaku dan tersenyum manis.
Aku sedang membaca majalah dengan malas malasan sudah berkali kali aku mengebet ngebet halaman majalah ini hingga bosan. Ngapain ya? Boring banget disini, mending aku keluar aja deh cari udara seger. Mau ngirup udara jerman. Aku berganti baju dan keluar dari apartemen ini. Hhpttt aku menghirup napas panjang dan membuangnya secara perlahan. Aku berjalan sepanjang jalan yang lumayan di lalu lalangi oleh kendaraan motor atau mobil, tetapi disini lebih banyak orang yang memilih jalan kaki atau naik sepeda. Makanya negeri ini gak pernah macet boro boro jakarta. Ngomong ngomong jakarta, aku jadi kangen mama, papa, sama kak ariel apa aku telfon aja kali ya?
'bipbipbip'
eh? Siapa yang telfon? Apa iya ka ariel? Ah, gak mungkin. Ku angkat telfonku yang berdering.
"halo sayang, " ternyata itu rey.
"iya kenapa sayang? " tanyaku
"maaf ya, hari ini mungkin aku lembur dan kemungkinan aku gak pulang soalnya ada banyak banget kerjaan yang numpuk"
Aku mendesah kecewa,
"trus nanti aku makan malem sendiri dong?" tanyaku sedih"maaf ya sayang, aku bener bener gak tau kalo bakalan lembur kaya gini. Aku usahain nanti pulang pas makan malem"
"okey, kamu udah makan siang?"
"belum" rey menjawab dari seberang sana
Aku tersenyum maklum "makan dulu gih, nanti baru telfon aku lagi" ujarku lembut
"iya, bye sayang"
"bye too" sambungan telfonku terputus. Padahal aku ingin makan malam bareng dengan rey nanti. Ah, sudahlah lagian bukannya aku juga udah sering makan malem sama rey? Kenapa aku jadi lebay gini sih?
Oh ya, aku sampai lupa kalau aku belum makan siang. Aku hanya makan scottel tadi pagi sama rey. Akupun bergegas pergi ke kafe dekat sini.'tringning'
suara lonceng kafe saat aku membuka pintu kafe ini. Kafenya cukup bagus. Warnanya monokrom hitam putih. I like it. Pengunjung yang datang cukup banyak mulai dari remaja sepertinya baru pulang dari kuliahnya. Aku jadi ingin kuliah lagi karena kuliah yang tertunda. Dan orang tua serta anaknya. Bahkan adapula sepasang sepertinya suami istri umurnya mungkin sudah setengah abad. Aku duduk di pojok kanan. Tempat ini sangat nyaman. Musik yang mengalun membuatku ikut terbawa suasana. Aku sampai lupa kalu aku belum memesan makanan karena keasikan. Setelah memesan makanan aku mengedarkan pandanganku ke arah sekitar.
'bipbipbip' telfonku berdering lagi."halo? " rey lagi.
"kenapa? "
"udah makan? Aku lupa nanyain kamu tadi saking sibuknya"
Aku terkekeh, "ini lagi mau makan kok,"
"oh oke, nanti aku kabarin lagi ya" telfonnya terputus sepihak. Aku menggeleng gelengkan palaku heran. Apa dia nelfon aku cuma buat nanya gitu aja?
'bipbipbip'
"halo? " ucapku
"maaf aku ganggu makan siang kamu ya? " astaga, itu rey lagi –_–
"gak kok. Kenapa lagi? "
tanyaku"heheh maaf sayang aku cuma lupa"
Dahiku berkerut, "lupa apa? "
"aku lupa bilang "bye sayang" "
"ya ampun reyyy,,,, yaudah aku tutup ya byee"aku pun menutup telfonku.
'bipbipbip'
"kenapa lagi sihh?!" tanyaku sewot
"halo? Dengan angelina monatary?" lho, lho kok suaranya beda?! Aku memeriksa kembali handphone ku. Ternyata kak ariel. Aku menggaruk tengkukku yang tak gatal.
"eh, kaka hehe maaf kak ada kesalahan teknis. Ada apa kak? "
"ada apa kata kamu?! Kenapa kamu pergi gak bilang bilang hah?! Pokoknya kaka marah ya sama kamu lin!"
Buah jatuh tak jauh dari
pohonnya. Ya, mungkin itu pepatah yang menggambarkan kakaku dan mamaku. Waktu itu mamaku yang mengomel seperti itu dan sekarang kakakku. Jangan jangan nanti papaku juga lagi?! Keluarga masa gitu sih? Dan itu membuatku mendengus sebal."woy! Kenapa diem hah?! Kalo kamu disini ya lin kaka bakalan kelitikin kamu abis abisan sampe keabisan nafas" aku mengerucutkan bibirku
"ish, kakak mah jahat banget, nanti kalo misalnya aku kehilangan nafas trus aku mati gimana? Siapa yang mau kaka ajak kondangan bareng lagi? " ucapku dalam satu tarikan nafas. Ya, aku sering diajak kondangan sama kak ariel. Ia mengaku bahwa aku itu pacarnya. Dan aku hanya menuruti saja perintah jomblo ngenes itu. Bahkan ya waktu itukan ada nikahan temen kuliahnya terus aku diajak dan dia ngaku pacarnya adalah aku. Banyak orang yang bisik bisik tentang hubungan kita. Padahal sebenernya aku ini adik kaka. Singkat cerita waktu itu kita ketauan sama sahabatnya kak ariel. Damar.
Dengan blak blakan dia ngomong ke orang orang "itu adeknya bego! " aku dan kak ariel pun mempelototi damar dan yang dipelototi hanya menerbangkan dua jarinya ke udara dan tercengir lebar. Aku dan kak ariel pun hanya memutar bola mata."lin! Denger kaka ngomong gak sih?! " kak ariel membuyarkan lamunanku
"eh, kenapa kenapa kak? " tanyaku ulang. Jujur, aku gak denger sama sekali yang ka ariel omongin
"haduh, gini nih kalo ngomong sama orang ganteng pasti kamu gak fokus kan? Gara gara suara kaka yang merdu? " ucapnya pede sedangkan aku mencibirnya
"up to you. Back to topic, tadi kakak ngomong apa? "
"tadi kakak ngomong "besok kan kamu ulang tahun jadi minta hadiah sama rey yang bagus dan mahal" "
Hah! , pembicaraan itu lagi. Membuatku down saja.
"udahlah kak aku males ngomonginnya""ihh kamu tuh gimana sih?! Harusnya tuh kamu seneng tapi malah bete kaya gini disana" tuhkan, kata kata mama lagi.
"eh kak makanannya udah dateng nih udah dulu ya! Bye, lin sayang kak ariel" aku memutuskan telfonku sepihak.
Dan akhirnya pelayan datang membawakan pesananku tak lupa aku mengucapkan terimakasih pada pelayan itu. Emmm... Sepertinya enak. Aku segera menikmati makanan itu. Rasanya sangat pas dilidahku. Kapan kapan aku akan mengajak rey kesini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Challenge In Love
RomanceAngelina monatary gadis berumur 19 tahun yang dibuang oleh bibinya saat umur 4 tahun dan diadopsi oleh keluarga yang ternama, ia harus dijodohkan oleh keluarga teman ayah angkatnya. Reynand aldric pengganti CEO ayahnya dan dijodohkan oleh ayahnya da...