Challenge In Love

Part 30

Aku update lagi yeay!! Jangan lupa vote dan comment jika ada typo atau salah penulisan kata mohon dimaafkan.
Enjoy it.

•••••••••••••••••••••••••

"Thanks ya kev, kapan kapan aku boleh kan main kerumah kamu" ujar angel sambil menyelipkan rambutnya yang berantakan di pinggir keningnya

Kevin mengangguk dan tersenyum,
"Boleh dong, apa sih yang engga buat kamu"

Aku mendelik pada kevin sementara kevin hanya cengengesan.

"Udahkan ngomongnya? Kev, gue cabut ya" ucapku ketus dan menggandeng tangan angel

"Duluan ya kev, byeee" angel melambaikan tangannya dan tersenyum pada kevin, membuat emosi ku tambah membuncah.

"Jangan senyum gitu lagi sama kevin" ucapku penuh emosi

"Emangnya kenapa sih? Kan aku cuma senyum doang"

"Pokoknya aku gak suka!!"

"Kamu mau mati ya rey?! Kalo kamu mau mati jangan ajak aku!!"

Aku menghembuskan nafasku dan mulai memelankan kecepatan mobil.

"Maaf, aku kebawa emosi. Kamu tau kan kalo aku ini cemburuan?"

Angel mengangguk dan terisak. Eh?

"Kamu kenapa sayang?" tanyaku lembut sambil mengusap rambutnya

"Hiks, maafin aku rey" ia menunduk dan mengaitkan jari jarinya

"Kenapa minta maaf?"

"Kamu ini gak peka apa gimana sih?!" makinya, kenapa jadi dia yang marah marah?

Aku menggaruk pelipisku kikuk
"Iya iya aku maafin, nah sekarang ayo turun"

Ia mengangguk dan tersenyum lebar padaku, aku hanya membalas dengan senyuman kikuk. Ia turun dan berjalan ke arah gedung apartemen. Aku menggeleng gelengkan palaku heran. Emang ya, hormon ibu hamil itu labil. Aku pun turun dari mobil melangkah mengejar angel.

************

Malam ini aku akan pergi ke festival makanan bersama angel, akhirnya setelah perkerjaan itu aku refreshing juga.

"Rey, ayooo" angel merengek padaku dan menggandeng tanganku

"Iya ayo"  aku merangkul pinggang angel posesif dan berjalan ke luar apartemen.

"Aku mau itu"

"Itu"

"Itu juga"

"Reyy, aku mau ituu yaaaa"

"Aku mau yang ini"

Aku mengangguk lemah. Astaaga, kenapa perutnya seperti karet? Sepertinya aku salah tempat. Seharusnya aku tak mengajaknya ke tempat ini.

"Rey—"

Dengan cepat, aku langsung menggeleng. Tentu saja jika tidak perutnya itu langsung meledak. Takut takut jika pim pim langsung keluar. Ck, kenapa kamu jadi mabok gini sih rey..

"Gak gak boleh, lagian yang ini yang itu yang ono juga belum abis, sayang..."

Matanya berkaca kaca dan memanyunkan bibirnya,
"Kan bukan aku yang mau rey, ini kemauan pim pim. Kamu gak sayang ya sama pim pim?"

Aku menggeleng,
"Bukan gitu sayang, kamu kan udah beli banyak, yang ini abisin dulu, kalo udah abis baru kita beli lagi oke?"

Ia mengangguk dan matanya berbinar
"Serius rey?"