Part 33

1.1K 51 0
                                    

Update again!! Buat kalian yang udah karatan atau mungkin jenggotan nunggu cerita ini maaf ya karna lama updatenya diusahain aku bakal update secepatnya. Kalo kalian gak sabar nunggu kelanjutannya omelin aja yang buat cerita ini oke? Sampai sini cuap cuapnya kalo ada typo dan salah penulisan kata mohon dimaafkan.
Enjoy it.

••••••••••


"Rey?" ucapku membalikkan badan yang dipeluk oleh rey

"Heum?" ia mengelus elus rambutku lembut

"Boleh aku minta sesuatu?"

"Sure, kamu boleh minta apapun" ucapnya seraya tersenyum

Senyumannya tertular padaku yang mebuatku ikut tersenyum
"Apapun?"

Rey menggangguk yakin

Senyumanku melebar dan berbinar binar
"Aku mau kamu nyanyi"

Alis rey menyatu
"Nyanyi? Baiklah, kamu maau lagu apa?"

"terserah kamu"

"Okey" rey mulai berdehem dan menyanyikan lagunya

Dia indah meretas gundah
Dia yang selama ini ku nanti
Membawa sejuk, memanja rasa
Dia yang selalu ada untukku

Di dekatnya aku lebih tenang
Bersamanya jalan lebih terang

Tetaplah bersamaku jadi teman hidupku
Berdua kita hadapi dunia
Kau milikku ku milikmu

kita satukan tuju
Bersama arungi derasnya waktu

Kau milikku, ku milikmu
Kau milikku, ku milikmu

Di dekatnya aku lebih tenang
Bersamanya jalan lebih terang

Tetaplah bersamaku jadi teman hidupku
Berdua kita hadapi dunia
Kau milikku ku milikmu kita satukan tuju
Bersama arungi derasnya waktu

Bila di depan nanti
Banyak cobaan untuk kisah cinta kita
Jangan cepat menyerah
Kau punya aku, ku punya kamu, selamanya kan begitu

Tetaplah bersamaku jadi teman hidupku
Berdua kita hadapi dunia
Kau milikku ku milikmu kita satukan tuju
Bersama arungi derasnya waktu

Kau milikku, ku milikmu
Kau jiwa yang selalu aku puja

~tulus-teman hidup

Pipiku merona dan tersenyum setelah rey selesai bernyanyi. Astaga, apa kemanisannya itu tidak bisa dikurangi sedikit? Ia sangat sangat sangat manis!!

Aku memeluknya erat dan tertawa bahagia
"Aku mencintaimu" ucapku didada yang bidangnya

"Aku lebih lebih mencintaimu"
Ia membalas pelukanku dan mencium dahiku lama

"Benarkah?" tanyaku dan menarik pelukanku

"Ya, kau tau? Semenjak dari kafe milan tempat dimana kita bertemu pertama kali aku mulai suka padamu yaa lebih tepatnya love at the first sight dan taunya kamu adalah sekretaris ayahku"
Jelasnya sambil mengelus pipiku

Aku membulatkan mataku
"Oh ya? Bagaimana bisa? Ku kira kamu itu marah padaku ternyata kamu tertarik padaku ya? Karna di sekitarku banyak yang menatapku dengan tatapan nakal" senyumku jahil

Challenge In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang