Dan di sinilah aku, mengikuti ajakan mama yang penuh drama. Mamaku memang sangat ajaib, bisa-bisanya dia langsung ke kantorku sebelum jam isoma (istirahat,sholat dan makan). Memintaku untuk menemaninya makan siang di rumah sahabatnya.
" Ayolah Ar, kali ini saja kamu nurut mama. Sambil kenalan sama sahabat mama. Dulu kami satu almamater. Dia punya putri, dokter lho.. " bujuk rayu mama.
" Apaan sih mama, kayak gak laku aja mau dijodoh-jodohin. Nanti kalau udh saatnya aku pasti menikah. "
" Tapi kapan Ar? Atau keburu mama meninggal...
" oke mama sayang, apapun deh buat mama. Mama jgn ngomong gitu lg yaa". Ya Tuhan, perkataan mama membuat aku takut. Karena kondisi mama saat ini tidak baik-baik saja. Enam bulan yang lalu mama operasi jantung karena heart desease sehingga jalan satu-satunya adalah memasang ring di arteri koroner jantungnya.
Dan disinilah kami, di rumah tante Mariam sahabat mama. Tante Mariam adalah seorang single parent karena suaminya sudah meninggal 20 tahun yang lalu, dia tidak menikah lagi dan tinggal berdua dengan putri tunggalnya.
" Maaf ya nak Andi, Ayunya belum pulang kerja, maklumlah dia itu pegawai negeri, gajinya kecil jam kerjanya sampai sore. Padahal tadi udah tante suruh makan siang di rumah,atau ayunya yang lupa. Tunggu ya tante telpon dulu. " tante Mariam ini orang yang heboh dan periang, sama seperti mama, apa mungkin sifatnya yang sama sehingga mereka bisa bersahabat sampai sekarang? Bedanya walaupun mama orang yang cukup periang tapi dia tidak boleh terlalu capek atau shock dengan hal-hal mengejutkan. Itu bisa berakibat ke jantungnya.
Dan lihatlah tante Mariam, dia memperlakukanku seakan-akan akulah yang tidak sabar bertemu dengan putrinya. Tapi biar sajalah, aku ikuti saja permainan dua mama-mama heboh ini. Heboh menjodoh-jodohkan aku dengan putrinya.Bagaimana kalau nanti si Ayu itu tidak mau denganku? Tapi hey...look at me. Bukan sombong,tapi aku adalah her man, lelaki yang mereka,para wanita inginkan. Wajah oke, karier oke, keturunan oke. Ibarat pejantan, akulah bibit unggulnya. Jelas bibit, bobot dan bebet. Katanya aku mirip dengan artis Rio Dewanto yang tidak diragukan lagi kegantengannya. Aku sangat yakin pasti si Ayu Ayu itu tidak akan menolakku.
"Assalamualaikum, maaf ya Ayu terlambat, tadi ada pasien yg harus ditangani dulu." Bersamaan dengan suara tamu itu aku menoleh ke arah pintu. Seorang perempuan gemuk, tepatnya gendut berjalan ke arah kami. Tadi katanya apa? Ayu? Apa buntelan karung itu si Ayu anak tante Mariam yang hendak di jodohkan denganku?
" Ar, ini Ayu nya. Kenalan dulu. Kamu ini bengong aja.Yu, Ini Andi,anaknya tante yang sudah tante ceritakan kemarin" mama menarik tanganku untuk diajak kenalan dengan si Ayu. Apa-apaan sih mama, dia sudah tau si Ayu bentuknya spt gajah Afrika mau saja di jodohin dengan ku. Aku enggan menyodorkan tangan, tapi tatapan mendeliknya mama membuatku lemah. Setelah mengucap nama, selanjutnya aku diam. Si Ayu Ayu gajah Afrika jg diam, cuma terdengar suara heboh dan cekikikan dua wanita tua paruh baya itu bersenda gurau. Kemudian tante Mariam mengajak makan siang. Sampai selesai makan, aku dan si gajah tidak mengeluarkan sepatah katapun kecuali jika di tanya oleh mama ataupun tante Mariam. Sampai kami pamit untuk pulang,kurasa memang tidak ada yang harus aku bicarakan. Perjodohan ini harus batal karena aku tidak tertarik sama sekali.
" Walaupun gemuk tapi Ayu anak yang baik,pergaulannya baik. Orangnya juga sopan." ujar mama begitu kami di mobil dalam perjalanan pulang. Saat ini aku tidak ingin berbicara tentang dia. Apa mama tidak tau, aku alergi cewek gendut? Aku tidak menjawab apalagi menyela.
" Mama ingin kamu menikah dengan Ayu. " sontak aku menoleh kaget.
" Apa? No mama. Big no. Aku tidak mau." jelas saja aku menolak dengan keinginan aneh mama. Tega sekali mamaku menjodohkan aku dengan beruang raksasa.
" Tidak ada kata no, no, kamu harus mau. Mama tau yang terbaik buat kamu. Wanita di luar sana boleh lebih cantik dari Ayu, tapi mama tidak yakin hatinya cantik juga. Mungkin inilah permintaan mama yang terakhir sama kamu Ar, waktu mama tidak akan lama lagi, keinginan mama cuma mau lihat kamu bahagia. " ucap mama terisak. Aku lemah... Selemah-lemahnya aku adalah mamaku. Orang yang paling aku sayangi di dunia ini. Janji terbesarku ketika mama di atas meja operasi adalah menuruti apapun keinginan mamaku bahkan rela menukar nyawaku sekalian.
Oh... Babang Rio, apakah dikau mau sama gajah Afrika,aku yang nulis aja kok gak rela ya...

KAMU SEDANG MEMBACA
Love And Miracle
General FictionSatu satunya hal yang membuatku ingin menangis hanya ketika kamu tidak perduli padaku. Hatiku bahkan tidak rela melihat kedekatan kamu dengan wanita lain. Tapi apalah dayaku si gendut yang tidak cantik, si buruk rupa jika disandingkan dengan Andi Ri...