Andi Risyaldi pov.
Ayu termasuk orang yang cukup menyenangkan. Teman diskusi yang baik, bahkan bisa memberi masukan dan saran untuk hal-hal yang memerlukan jawaban. Aku akui dia memang berotak brilian. Pantas saja,dia lulusan terbaik di fakultas kedokteran pada zamannya. Dan satu lagi, aku suka sekali mengejeknya Ndut, dia tidak pernah marah, dia mengatakan itu bukan hinaan, tapi realitanya dia memang gendut.
Setelah pulang dari bulan madu, kami sepakat untuk tinggal di rumahku. Apalagi itu adalah permintaan dari mamaku. Mama Ayu juga tidak keberatan Ayu ikut tinggal denganku.
Kami menempati kamarku. Aku dan Ayu tidak canggung lagi harus se kamar karena semenjak menikah kami selalu satu kamar. Tentu saja tanpa sentuhan fisik apalagi hubungan badan. Tidak, aku tidak pernah memikirkan hubunganku sejauh itu. Walaupun kami suami istri, dan sah-sah saja kami melakukannya.
" Masak apa hari ini Ndut? " tanyaku ketika melihat dia di dapur sama Tari, asisten rumah tangga ku.
" Kata mama, kamu suka rendang padang. Kamu coba nanti ya.. "
" Bisa masak kamu Ndut? Biasanya jago ngabisin aja. " Timpalku mencibir.
" Ndat Ndut Ndat Ndut. Kamu ya Ar, panggil untuk istri yang romantis sedikit lah... " tiba-tiba mama muncul dan menarik sebelah kupingku. Aku meringis nyeri.
" Yang punya badan aja tidak keberatan ma, eh.. Tapi badan kamu berat kan Yu? " aku nyengir, yang lain diam. Mama mendelikkan mata. Aku makin nyegir karena candaanku garing.
" Hubungan yang baik itu di mulai dari panggilan yang baik. Kamu juga Yu, panggil Andi jangan hanya pake nama. Kamu harus memanggilnya mas. " mama mulai memberi ultimatum, aku melirik Ayu yang sedikit kaget karena dia juga kena perintah dalam hal panggilan romantis.
" Sudahlah... Ayo kita makan. " akhirnya kami pun makan. Rendang padang si Ayu ternyata lumayan enak juga. Mirip-mirip buatan mama.
Semua makan dengan lahap apalagi si Ayu. Lihatlah dia sudah mau tambah aja. Ronde pertama sudah selesai di lanjutkan ronde kedua saudara-saudara! Dia memang kalap kalau lihat makanan. Melupakan janjinya untuk diet rendah lemak. Dan aku yakin, dia tidak pernah berolah raga sesuai janjinya.
##############
" Ayu bangun! Ndut... Cepat bangun!" Ini adalah kali kelima aku membangunkan Ayu. Selesai. Dan dia bangun.
" Apaan sih Ndi, kenapa kamu siram aku? " dia memekik marah. Aku tersenyum penuh kemenangan. Tadi memang dengan sengaja kupercik sedikit air ke wajahnya supaya dia mau bangun.
" Pakai baju olah raga, kita keliling komplek. " perintahku. Dia masih menguap, melirik ke arah jam weker di nakas. Kemudian mendelik ke arahku.
" Andi, ini masih malam. Belum juga Azan subuh. Ini masih jam empat malam, Andi! "
" Aku tau! Cepat ganti baju sebelum mood aku hilang. " ucapku masih dengan nada perintah. Dengan malas, dia mengganti bajunya di kamar mandi. Aku masih mendengar gerutuannya, tapi aku tidak perduli.
Aku melakukan ini bukan tanpa alasan. Terlalu banyak tidur juga tidak baik untuk tubuh. Tidur malam sekitar 6-8 jam kurasa sudah cukup untuk mengistirahatkan sel-sel tubuh. Tapi hanya kali ini saja aku mengerjai nya. Besok dan seterusnya kami akan berolah raga setelah shalat subuh.
Suasana subuh ini sangatlah sunyi. Wajar saja orang lain masih berada di alam mimpi, kami malah lari-lari. Sesekali terlihat seperti orang yang sedang kejar mengejar. Tentu saja yang gendut tertinggal di belakang. Aku cukup senang melihat Ayu mulai ngos-ngosan. Sekilas aku seperti psikopat gila yang sedang menyiksa korbannya. Biarlah, ini juga untuk kebaikan dia.
Kami lari berkeliling komplek cukup dua kali putaran, karena baru permulaan. Mungkin besok dan seterusnya aku akan menambah putarannya.
" Ndi...udhahhh. hah.. Hah.. Aku udhahhh chaphek... Khithaa.. Hah.. Hahhh pulhang... Ajha.. Hah.. Hah.. " dia berhenti. Berjongkok dengan napas ngos-ngosan.
" Ya sudah. Besok kita keliling lagi. " aku terus berlari kecil. Kulihat dia hanya berjalan mengikutiku. Nampak sekali dia malas berolah raga. Baru dua kali keliling dia sudah hilang napas.
Hope you like it. Part ini agak pendek karena ketiknya sudah tengah malam, dan idenya sudah terbawa angin malam. 😿😿😿
Apapun kritik dan saran, sangat aku butuhkan demi perkembangan Ayu dan Andi. 😍😍😍
KAMU SEDANG MEMBACA
Love And Miracle
General FictionSatu satunya hal yang membuatku ingin menangis hanya ketika kamu tidak perduli padaku. Hatiku bahkan tidak rela melihat kedekatan kamu dengan wanita lain. Tapi apalah dayaku si gendut yang tidak cantik, si buruk rupa jika disandingkan dengan Andi Ri...