Yeri POV
Aku pun menyibukkan diri dengan kuliah dan kerja di Cafe seperti biasa, sudah hampir satu minggu aku melakukan nya tanpa lelah dan memikirkan tubuhku.
"Jangan menyiksa diri seperti ini Yeri. Wajahmu sangat pucat sekali." Aku pun yang baru saja membersihkan meja bekas pelanggan tempati menoleh ke belakang melihat Jin menatapku datar. Saat bertemu dengan Jin setelah kejadian itu aku meminta maaf pada Jin yang sudah ku tampar dan membentak nya ia pun menjelaskan lagi tentang malam itu dan sama seperti yang Jungkook katakan.
"Aku bekerja bukan menyiksa diri dan aku baik-baik saja." Ucapku lalu melanjutkan lagi pekerjaan ku tapi Jin menahan tanganku dan mengambil kain lap yang ku pegang. Kepalaku terasa pening atau karna aku belum sarapan?
"Istirahat lah, biar aku yang lanjutkan." Ucap Jin lalu melanjutkan pekerjaan ku, aku pun menghembuskan nafas lelah lalu pergi menuju pantry. Dan kemana pergi nya Irene? Aku belum melihat nya sejak pagi.
"Yeri." Aku pun menoleh kearah pintu masuk Cafe ini ketika namaku di panggil, dan disana ada Seulgi bersama dengan Seunbi yang menatapku sinis.
"Ada apa?" Ucapku datar.
"Ikut saja dengan kami tidak perlu banyak bertanya." Ucap Seunbi dengan ketus, Seulgi pun menatap tajam Seunbi dan Seunbi hanya memutar bola matanya malas.
"Jungkook sakit, ia membutuhkan mu." Aku pun terkejut baru mendengar kabar nya lagi, kenapa pria itu bisa sakit?
"Datanglah ke Apartment nya. Kami permisi Yeri." Ucap Seulgi dengan canggung lalu menarik Seunbi kembali berjalan keluar Cafe. Aku pun menghampiri Jin untuk meminta izin yang ternyata tengah menatap kepergian Seulgi dan Seunbi, kalau aku bekerja itu sama saja aku mengacaukan pekerjaan ku karna memikirkan nya.
"Jin aku-"
"Pergilah." Aku pun tersenyum pada Jin mengucapkan terimakasih lalu pergi untuk mengambil tas dan jaketku.
Setelah sampai di lobi Apartment yang Jungkook tempati aku pun langsung menuju lift menggunakan kartu yang pernah V kasih padaku. Di dalam lift aku masuk bersama dengan seorang pria, aku pun menekan tombol 20 menuju Apartment Jungkook dan pria di sampingku hanya diam tidak menekan tombol tujuannya.
"Kau mau ke lantai 20 juga?" Tanyaku takut-takut, ia pun menoleh kearahku dan tersenyum mengangguk.
"Aku Minho sepupu Jungkook. Kau calon istri Jungkook bukan?" Tanya nya membuat mulut ku terbuka, padahal aku baru bertemu nya sekarang, kenapa ia tau?
"Kau mengenal ku?"
"Semua keluarga kami membicarakan tentang pernikahan mu dengannya. Satu minggu lagi pernikahan kalian bukan?" Aku pun mengangguk mengerti dan tidak lama kami pun sampai di lantai Apartment Jungkook lalu pintu lift pun terbuka.
"SURPRISE!!!!"
"HAPPY BIRTHDAY YERI." Aku pun memegang dadaku karna terkejut mendengar suara confetti dan suara teriakan orang-orang, bahkan aku tidak mengingat tanggal ulang tahun ku sendiri, aku pun menatap semuanya yang berada di Apartment Jungkook, Apartment Jungkook sudah di dekorasi berwarna biru dan pink, banyak balon-balon dan ada tulisan 'Happy birthday Yeri' yang menggantung di langit-langit, serta kue ulang tahun yang lumayan tinggi. Banyak keluarga Jungkook dan juga ada kedua orangtua ku dan Adikku bersama dengan Irene, aku pun melihat Jungkook yang berada di tengah-tengah mereka semua tengah tersenyum padaku. Ia pun menghampiri ku dengan membawa bunga lily di tangannya.
"Happy birthday Honey." Ucap nya memberiku bunga lalu mengecup keningku lembut, aku pun memejamkan mataku merasakan kecupan nya, airmata ku sudah mengalir sejak tadi. Jungkook pun memelukku erat. Aku merasa pening di kepalaku semakin kuat dan entah kenapa saat aku membuka mataku semuanya terasa berwarna putih lalu gelap.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Choose To Love You [Completed]
Roman d'amour"Menikahlah denganku." "Wow berani sekali kau, bahkan kita tidak saling mengenal apalagi menikah. Kau lucu." Ucapku seraya melepaskan genggaman tangan nya, tapi pria ini malah semakin menggenggam erat tanganku. "Aku Jeon Jungkook." "Dan aku tidak pe...