Jantung Yeri berdegup kencang, perasaannya tak tentu, antara ragu dan juga malu. Tapi semua sudah terlanjur terjadi karna aku juga mengatakan kalimat bodoh itu. Jungkook memagut bibir Yeri semakin menuntut meminta Yeri untuk membalas nya dan dengan ragu Yeri membalas ciuman Jungkook, Jungkook pun semakin mendekatkan Yeri padanya dan Yeri mengalungkan kedua tangan nya ke leher Jungkook dan memainkan rambut Jungkook lembut dengan jari-jari nya.
Tangan kanan Jungkook yang memegang rahang Yeri pun turun kebawah menyentuh dari pundak hingga bokong Yeri yang membuat Yeri mengerang tanpa di sengaja, tidak ada yang berpikiran memutuskan untuk menghentikan kegiatan mereka hingga akhirnya nafas mereka yang membuat mereka menghentikan kegiatan nya. Jungkook pun menjauhi wajahnya dengan satu kecupan terakhir di bibir Yeri, Yeri pun membuka matanya dan menatap langsung mata Jungkook yang tengah menatap nya, mereka sama-sama mengambil nafas setelah nafas mereka hampir habis. Jungkook pun mengusap kedua pipi Yeri dengan lembut dan ibu jari nya mengusap bibir bawah Yeri yang membengkak karna nya.
"Jungkook—"
"Aku mencintaimu. Apa kau masih meragukan perasaan ku padamu?" Jungkook memotong ucapan Yeri dengan perkataan yang membuat Yeri bungkam.
"Aku tidak tau. Beri aku waktu, ini terlalu cepat." Ucap Yeri pelan seraya memejamkan matanya.
"Apa ini karna Jim—"
"Tidak, ini bukan karna nya. Aku hanya merasa kita terlalu cepat untuk— Jungkook mengertilah." Yeri menatap Jungkook dengan tatapan memohon, Yeri hanya takut perasaan Jungkook pada nya hanya sesaat, ia hanya butuh waktu untuk meyakini hatinya, meyakini perasaan Jungkook padanya.
"Aku mengerti." Jungkook pun mengangguk lalu melepaskan kedua tangannya dari wajah Yeri yang membuat Yeri merasa kehilangan.
"Tidurlah." Titah Jungkook yang baru saja ingin melangkah mundur tapi Yeri menahan lengan Jungkook untuk menetap membuat Jungkook menatap tangan Yeri lalu menatap Yeri dengan bingung.
"Ini sudah malam, kau belum sembuh total Yeri."
"Kau tidur dimana?" Tanya Yeri karna bingung ini adalah kamar Jungkook yang seharusnya ditempati Jungkook, dan di dalam hatinya ia ingin Jungkook tetap bersama nya, entahlah ia sangat menginginkan Jungkook tetap berada bersama nya.
"Aku memiliki banyak kamar jika kau lupa." Ucap Jungkook memegang tangan Yeri yang menahan nya.
"Tidurlah disini. Aku ingin kau menemani ku." Ucap Yeri pada akhirnya mengucapkan keinginan hati nya.
"Tidak bis—"
"Kau menolak keinginan ku?" Ucap Yeri kesal ia pun melepaskan tangan Jungkook dari tangannya memasang wajah cemberut nya lalu melewati Jungkook menuju kamar mandi seperti tujuan awalnya untuk mencari alasan tapi sekarang memang ia butuh ke kamar mandi. Ia pun sengaja menutup pintu kamar mandi dengan kencang lalu pergi kearah wastafel dan memperhatikan wajah nya lewat cermin, ia pun menatap dirinya sendiri dengan bertanya-tanya.
"Kenapa aku terlihat merajuk seperti ini? Ini gila!! Aku bahkan hanya ingin pria itu selalu di sampingku. Memikirkan Jungkook yang ingin menjauh dari ku membuatku mual." Yeri pun langsung menunduk kan tubuhnya dan memuntahkan isi perut nya tapi yang keluar hanya cairan bening dalam mulut nya, ia pun menintikan airmata nya dan keringat dingin keluar dari tubuhnya saat merasakan mual yang begitu kuat tapi ia tidak bisa mengeluarkan isi perut nya. Ia pun mendengar suara pintu terbuka dengan kencang dan derap kaki melangkah kearah nya, Yeri pun merasakan usapan pelan di punggung nya.
"Pergilah Jungkook, ini sangat menjijikan." Ucap Yeri sangat pelan seperti berbisik. Jungkook pun merangkul Yeri yang tubuhnya sudah sangat lemah, ia membantu Yeri membasuh bibir nya lalu membawa Yeri kedalam pelukan nya dan Yeri hanya diam karna tubuhnya sudah tidak kuat untuk berdiri sendiri. Jungkook pun membawa Yeri keluar dari kamar mandi lalu kearah ranjang untuk membaringkan Yeri lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Choose To Love You [Completed]
Romance"Menikahlah denganku." "Wow berani sekali kau, bahkan kita tidak saling mengenal apalagi menikah. Kau lucu." Ucapku seraya melepaskan genggaman tangan nya, tapi pria ini malah semakin menggenggam erat tanganku. "Aku Jeon Jungkook." "Dan aku tidak pe...