part 39

213 11 0
                                    

thea menancap gasnya dengan kecepatan tinggi,emosinya sangat meningkat,bahkan sesekali ia memukul stir mobilnya,air matanya tumpah seketika. Sesampai dirumah,thea berlari kekamarnya. Ia membanting dan melemparkan semua alat make up yg ada dikacanya. Dia mengambil beberapa baju dan memasukkan ketas. Setelah itu ia terduduk dilantai,pandangannya mengarah pada satu foto,ya foto itu adalah foto galang dan thea saat pernikahan. Thea berdiri,dan melemparkan foto itu sehingga foto tersebut pecah berkeping-keping. Ia berteriak sambil menangis "kenapa gue bisa percaya sama lo?KENAPA? kenapa gue bisa cinta sama lo.?KENAPA? kenapa kita ditakdirkan untuk menikah?KENAPA?"teriak thea dan memegang rambutnya. Dilain tempat galang mengantar nayla kerumahnya dan menuju rumahnya. Sesampai dirumah galang langsung masuk kekamarnya,betapa terkejutnya ketika melihat kondisi kamar yg sangat berantakan.pecahan kaca dimana2,alat make up thea yg berantakan dilantai,dan sebuah foto yg jatuh kelantai. Galang melihat sebuah perempuan yg sedang duduk dan memeluk tubuhnya,rambutnya sangat berantakan,matanya merah dan lembab. Galang mendekatinya,ya dia adalah thea. Galang:thea? Thea yg mendegar perkataan galang menatap galang dengan penuh kebencian yg sudah lama terkubur. PLAK...sebuah tamparan yg cukup keras mengenai pipi galang. Galang meringis kesakitan,ia sangat kaget melihat perlakuan thea kepadanya "kamu kenapa sih?"ucap galang. Thea mengambil sebuah surat dan memberikannya kepada galang. "Gue mau lo tanda tangan surat ini!"ucap thea. Galang membuka surat itu,ya surat yg diberikan thea adalah surat cerai.spontan galang merobek kertas itu! Dan membuangnya "kamu kenapa sih thea? Apa maksud kamu mengugat cerai?apa thea?tolong jawab?"ucap galang dengan suara lembut. Thea:ooh,gampang banget gue jawabnya! Gue gak cinta sama lo! Simple kan?sederhana bukan jawaban gue? Galang terpaku saat thea mengatakan bahwa dia tidak mencintai galang. Galang:gue cinta sama lo!

galang:gue cinta sama lo. Thea yg mendegarkan perkataan galang berteriak sambil bertepuk tangan "WOW! Akting lo hebat bgt ya. Sampai gue bisa percaya sama orang kayak lo.Munafik!"ucap thea. Galang tidak mengerti dengan apa yg dikatakan oleh thea. Thea yg melihat galang dengan penuh kebencian mengambil tas yg sudah berisi baju-bajunya berlari kebawah.sepertinya thea ingin pergi. Tetapi semua itu sia-sia,galang lebih dulu memberhentikan langkahnya. Galang memeluk thea dari belakang dengan erat.sedangkan thea berusaha untuk melepaskannya "lepas!biarkan gue pergi dari kehidupan lo!teriak thea. Galang:lo kenapa thea! Cukup sekali gue kehilangan orang yg gue sayangi.dan sekarang gue harus kehilangan orang yg gue cintai?gak thea.gue gak mau lo pergi dari kehidupan gue.*ucap galang dengan menangis. Thea yg berusaha melepaskan pelukan galang,akhirnya berhasil.thea menatap galang "orang yg lo sayang?ooh,gue tau lo kehilangan nayla kan?karena nayla mau nikah sama tristan?iya kan lang?"ucap thea. Air mata galang yg sudah menetes.pergi meninggalkan thea yg ada dibawah dan duduk disofa ruang tamu.ia masih memikirkan sahabatnya,tristan.pandangannya lurus kedepan tetapi yg ada didalam pikirannya sekarang adalah tristan.kenangan-kenangan waktu kecil bersama dia,tidak bisa hilang dari pikiran galang. "Kenapa lo secepat ini meninggalkan gue?semoga lo udah tenang di atas sana.dan mungkin kita akan berjumpa disana kawan! Bermain disurga,mengulang masa-masa kecil diatas sana.tertawa bahagia tanpa beban yg ada"batin galang. Thea heran ketika galang meninggalkan dia.thea mencoba mendekati galang,tetapi dia tidak berani untuk berbicara. Tiba-tiba galang berteriak "TRISTAN!"teriak galang sambil menangis. Thea kaget ketika mendegar teriakan galang.akhirnya thea mendekati galang "lo kenapa?mau drama lagi?"ucap thea. Galang tidak mendegar perkataan thea ia masih menatap lurus kedepan. Thea yg melihat galang hanya diam,berlari keluar. Sedangkan galang hanya diam,sepertinya ia masih sedih ketika ia mendegar sahabatnya sudah tidak ada lagi.penyakit galang pun kambuh

Next

Seperti MatahariWhere stories live. Discover now