Part XXIX

1.7K 178 5
                                    

Kurang lebih jam 10 malam, meeting bersama jajaran direksi pun selesai.
"Al, kemari sebentar !" ucap Mr.Fusa yang sedang ngobrol berdua bersama tuan Hitoshi.

"Iya ayah, ada apa ?"

"Al, hari minggu, kebetulan om ulangtahun, dan acara kecil-kecilan di rumah. Kamu datang ya nanti ?!" ujar Mr.Hitoshi.

"Iya saya usahain ya om, kalau begitu saya permisi duluan ya yah, om." ucap Al dengan sopan.

"Hati-hati Al, jangan lupa hari minggu ya !"

Al pun keluar dari ruang meeting dan
ketika Al berjalan menuju lobby bawah, ada seseorang yang memanggilnya, "Al...."

Dan Al pun menoleh ke sumber suara itu, "Kiko...."

"Kamu masih panggil aku sama seperti dulu Al."

"Kamu masih disini ? Aku kira kamu sudah pulang daritadi."

"Ngga Al aku nungguin daddy, sekalian aku nungguin kamu juga."

"Ooh" hanya itu yang Al ucapkan.

"Kamu sekarang semakin tampan saja Al."

Al pun hanya tersenyum saja.

"Kiko, aku duluan ya, bye !"

"Tunggu..Al...."

"Iya ?"

"Hati-hati ya !" ucap Akiko dengan senyum di wajahnya.

Al pun melajukan mobilnya dan mulai tampak kegelisahan di hatinya kini.

Al POV :
"Kenapa perasaanku ngga enak, semenjak bertemu dengan Akiko, apalagi tadi papanya Akiko mengundangku datang ke pesta ulang tahunnya. Ya Tuhan, semoga ini hanya perasaanku yang salah."

Setengah jam akhirnya Al tiba di apartmentnya, dan Al langsung mengeluarkan handphonenya dan menelepon Yuki.

"Hallo sayang"

"Hallo Al, kamu sudah pulang ?"

"Sudah sayang, ini lagi rebahan di kasur, sambil nelepon kamu."

"Iya sudah Al, kamu mandi dulu sana, sudah bau !"

"Aiiiish...masa pacarnya dibilang bau, ngga mandi saja masih tetap wangi, apalagi kalau sudah mandi pasti tambah wangi. Nanti banyak wanita yang ngedeketin aku deh, emangnya pacar aku yang satu ini, rela apa kalau pacarnya yang tampan ini dideketin wanita lain ?"

Yuki yang mendengar perkataan Al pun hanya diam tak mengucapkan sepatah kata pun.

"Sayang....Yuki...koq kamu diam ? Ada apa ? Apa aku salah ngomong ?"

Ternyata Yuki yang mendengar ucapan dari Al sudah berkaca-kaca, entahlah kenapa Yuki sensitif dengan perkataan Al.

"Al...kamu memang tampan, pasti banyak wanita yang suka sama kamu, dan aku tahu itu. Wanita mana yang ngga mau sama kamu."

"Yuki sayang...kenapa ? Koq kamu ngomong gitu ? Maaf, aku ngga bermaksud membuat kamu berpikiran seperti itu. Tadi aku cuma becanda koq,benaran."

"Ngga apa-apa Al, entahlah, ketika kamu berbicara seperti itu, tiba-tiba saja rasanya seperti kena ke hatiku, rasanya itu memang benar. Memang benar kalau kamu Al, disukai banyak wanita. Dan aku berpikir, apakah kamu akan mencintai selamanya ?"

"Sssst...sayang, jangan pernah berpikiran seperti itu ! Aku sayang kamu, dulu, sekarang, dan nanti. Aku selalu mencintai kamu sayang. Justru aku yang takut kalau suatu hari nanti kamulah yang akan meninggalkan aku."

"Al...." panggil Yuki yang kini sudah menangis.

"Kenapa sayang ? Jangan menangis aku mohon !"

"Al...kenapa kamu bukan pria biasa saja ? Aku takut Al, jujur aku takut. Hubungan kita ini apakah akan bisa berlanjut sampai nanti atau banyak rintangannya ? Kita ini bagaikan langit dan bumi, Al."

LOVE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang