Katsuragi Sena

624 63 2
                                    

Disclaimer and warning still the same...

Thanks for you who like this story and support me..

I love you so much..

So this is the story, Happy reading... 

-------

"Nani(1)? Kau akan ke Pulau Rintis?", pria berkaca mata itu menatap sang kawan dengan tatapan tak percaya. Ke pulau rintis katanya? Apa dia bercanda?

"Iya... Hehe.. Karena itu, kau jangan bilang hal ini pada Tou-san(2) apalagi Kaa-san(3). Kalau Kaa-san tau dia tidak akan pernah mengijinkannya."

"Tentu saja! Kau, seorang anak manja yang tidak pernah lepas dari pengawasan orang tuamu ingin pergi ke luar negri? Tentu saja Kaa-san mu tidak akan mengijinkan. Lagipula dimana pula itu Pulau Rintis?", suaranya semakin meninggi. Tentu saja, bagaimana tidak jika orang yang tengah dihadapinya saat ini adalah orang paling menyebalkan dan keras kepala di dunia. Ia bahkan menganggap dirinya luar biasa karena mampu bertahan menjadi teman orang ini semenjak pertemuan pertama mereka di sekolah dasar. Benar-benar keajaiban. Ia tidak pernah berhenti memuji dirinya mengenai hal itu.

"Kau tau di luar negri tapi tidak tau negaranya?", Katsuragi Sena atau Taufan menatap sang sahabat dengan pandangan heran. Sementara yang ditatap balas menatapnya dengan tatapan yang menyiratkan, 'Kau bodoh atau apa?'

"Tentu saja Sena, aku hafal seluruh nama daerah di Jepang dan tidak ada satupun yang namanya Pulau Rintis kalau kau ingin tau!". Mendengar jawaban itu entah kenapa membuat Sena menyesal karena telah bertanya.

"Baiklah Fang-sama(4) yang hebat....", ucapnya dengan nada main-main yang membuat temannya yang bernama Fang itu atau lebih tepatnya Lee Fang tampak sangat kesal namun menahan diri untuk tidak menghajar teman sepermainannya itu.

"Intinya, aku hanya ingin kau tutup mulut dan jangan beritahu siapapun soal ini. Titik!". Dengan begitu Sena langsung berbalik meninggalkan sang kawan di dalam kelas yang kosong. Ya, sekolah sudah usai sedari tadi. Lagipula, hari ini adalah upacara penutupan semester dan tentu takkan ada orang yang betah lama-lama di sekolah dan lebih memilih untuk memulai rencana liburan mereka. Yahh kecuali Sena dan Fang tentu saja.

"Hei! Tunggu!!"

"Aku akan membawakanmu oleh-oleh! Tenang saja!!"

"Bukan begitu! Sena!!! Katsuragi SENA!!"

Dan itu adalah kali terakhir Fang berjumpa dengan Sena sebelum libur semester di mulai. Ia tidak tau apa yang ada di pikiran kawannya itu. Namun ia yakin, apapun itu pastilah bukan hal yang masuk akal mengingat betapa tidak warasnya temannya itu.

-------

"Doushitano(5) Fang?". Lee Fang langsung menoleh ke samping ketika namanya tiba-tiba disebut. Ia menatap sang kakak yang tengah fokus mengemudi, namun sesekali meliriknya seolah meminta jawaban. Menghela nafas, Fang memutuskan untuk tidak memberitahukan hal yang sebenarnya pada sang kakak.

"Nandemonai(6).". Keluarga Lee adalah keluarga keturunan China yang sudah lama tinggal di Jepang. Jadi meski mereka masih menggunakan nama asli China namun setiap orang di keluarga mereka menggunakan bahasa Jepang sebagai bahasa sehari-hari.

"Hontou(7)? Kau tidak terlihat seperti baik-baik saja.", Lee Kaizo melirik adiknya dengan alis terangkat heran. Namun tak ada jawaban yang ia dapatkan, jadi ia memutuskan untuk menebaknya.

Missing StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang