16. Rasa

27.3K 2.5K 97
                                    

Alea berjalan memasuki dapur untuk mengambil minum. Entah kenapa tiba-tiba tenggorokkannya terasa kering dan gatal. Dia menuangkan air kedalam gelas dan setelah itu dia meminumnya hingga tandas.

Setelah selesai meminum airnya, Alea pun berjalan menuju kearah sofa ruang keluarga. Alea menghela nafasnya dia merasa kesepian, kedua orang tuanya beberapa hari ada di luar kota sedangkan dirinya dirumah hanya bersama dengan Bi Hani. Alea mengambil ponselnya dan dia membuka aplikasi music dan mencoba mencari lagu yang pas, ingin lebih menghayati lagunya, Alea pun mencari dimana letak headsetnya. Setelah menemukan benda tersebut dia kemudian menyumpalkannya kedalam telinga dan mulai memutar lagunya.

Lagu dari Lavina---Pilihan Hatiku itu mulai mengalun didalam telinga Alea. Dia memejamkan matanya seranya menikmati lagu tersebut.

Bayangan-bayangan dimana semua kebaikan dan ketulusan Keano secara tiba-tiba melintas begitu saja dipikirannya. Kalau sudah bergalau seperti itu, Alea menjadi sulit menentukan pilihannya. Kini yang dia butuhkan itu adalah saran. Padahal Tere---Sahabatnya itu telah memberinya saran secara terus menerus tapi dia acuhkan.

"Keano marah nggak ya sama gue?" pertanyaan itu dia lontarkan begitu saja.

Alea tiba-tiba langsung menegakkan badannya begitu saja, kenapa dia tidak mencoba untuk menghubungi Keano saja?.

Raut wajah gadis itu tiba-tiba berseri dan terlihat begitu antusias. Alea melepas headset yang menyumpal ditelinganya dan mematikan lagu yang mengalun ditelinganya itu.

Kini dia langsung mencari nomor ponsel Keano dan segera ia menelfonnya. Setelah menunggu akhirnya Keano mengangkatnya dan tidak disangka jantung Alea berdegup dengan kencang, rasanya seperti jantungnya tengah berlari mengelilingi lapangan.

"Hallo Al ada apa?" tanya suara bariton itu dari sebrang telfon.

Alea tersadar dari lamunannya, "Eh, anu Ke emm---" rasanya suara Alea seperti tercekat ditenggorokan dan menjadi gugup seketika.

"Al? Lo baik-baik aja kan?" tanya Keano berusaha memastikan.

"Iya Ke maaf-maaf ya hehe, oh iya lo mau nemenin gue ke toko buku nggak?" Alea bertanya dengan nada secepat kilat untuk menghindari rasa gugupnya.

"Iya boleh."

"Serius Keano?!" jerit Alea dan setelah itu dia membekap mulutnya sendiri saat menyadari bahwa dia berteriak.

Disebrang sana Keano terkekeh akan tingkah Alea yang berubah itu. "Iya Alea. Yaudah gue jemput jam 2 ya?" tawar Keano.

"Iya Ke. See you," ucap Alea.

"Iya Al, See you too." balas Keano. Dan setelah itu panggilan tersebut sudah dimatikan. Alea langsung melemparkan ponselnya disamping tempatnya duduk. Dia jingkrak-jingkrak sendiri sambil memejamkan matanya, dia mulai bisa menerima Keano. Dan lebih parahnya, mungkin dirinya sudah mulai jatuh cinta kepada cowo itu.

***

Sejak tadi Alea terus-terusan mematut dirinya didepan cermin besar didalam kamarnya. Dia sesekali tersenyum saat melihat penampilannya sendiri, tidak jarang juga dia menertawakan dirinya sendiri sudah jelas-jelas dulu dia menolak Keano dan sekarang? Dia ingin mengulang waktu ketika dimana Keano menembak dirinya, dan dengan senang hati dia akan menerima Keano.

Alea cuku tahu, bahwa ini adalah karmanya, Karma dimana dia telah menyia-nyiakan seseorang yang sangat baik bahkan mencintainya dengan tulus hanya karena masalah hatinya yang belum yakin. Huh, sungguh miris sekali.

Suara ketukan pintu dari luar kamar membuat Alea langsung tersadar dari lamunannya itu, dan dengan segera dia merapikan penampilannya sekali lagi.

"Non dicari temennya dibawah." ucap Bi Hani sambil mengetuk pintu bercat putih itu.

"Iya Bi, suruh nunggu aja dibawah ya." teriak Alea.

Alea kemudian memakai parfum dan setelah itu dia mengambil tasnya dan mulai berjalan keluar kamar miliknya. 

Keano melajukkan mobilnya kearah sebuah perumahan yang ditinggali oleh seorang gadis yang sangat membuatnya jatuh hati. Ya, siapa lagi kalau bukan Alea.

Keano membelokkan stir mobilnya sebuah rumah yang bercat hitam putih itu, dia memberhentikkan mobilnya pas disamping sebuah mobil yang dia kenal. Tapi Keano masa bodo, toh mobil seperti itu juga banyak yang punya.

Tanpa berpikir lama lagi, cowo itu memasuki rumah Alea dengan tergesa karena dia sudah memencat bel dan memanggil-manggil nama Alea tapi tidak ada jawab dari dalam sana sehingga dia memutuskan untuk masuk begitu saja kedalam rumah itu.

"Alea gue suka sama lo, gue tahu lo juga sukakan sama gue? Oleh sebab itu lo mau jadi cewe guekan Al?" ucapan itu membuat Keano menegang.

Disana dia melihat Fahri dan Alea yang membelakanginya, tangan Keano terkepal kuat dan rahangnya mengeras. Apa maksudnya gadis itu menyuruh dirinya datang kesana? Apa Alea sengaja menyuruhnya kesana hanya untuk melihat adegan live dirinya sedang ditembak oleh orang yang dia cintai dan sebaliknya?.

"Gue---" ucapan Alea terpotong ketika Keano ambil suara.

"Jadi lo nyuruh gue kesini cuma buat lihat lo ditembak secara langsung sama orang yang lo sayang?!" pelan, tajam, dan kecewa. Ketiga hal itu bercampur menjadi satu didalam diri cowo tersebut.

Alea langsung membalikkan badannya, dia menatap Keano dengan gelengan kepala. Sulit rasnya ketika ingin mengatak bahwa dia salah paham.

"Ke ini---" ucapan Alea terhenti ketika laki-laki itu menyuruhnya diam.

"Oke gue ngerti, gue salah sama perasaan gue Al. Gue kira lo udah mulai suka sama gue, tapi apa? Lo malah nyuruh gue dateng ketika lo udah bahagia. Selamat, lo udah bisa buat gue jatuh cinta sekaligus jatuh kedalam keterpurukan." ucap Keano.

"Satu lagi, gue bakal berusaha lupain lo!" cowo itu pergi dengan kekecewan yang cukup dalam, tidak menyangka bahwa Alea setega itu dengannya.

Ucapan Keano itu terus terngiang dikepalanya. Alea menggeleng lemah kepada laki-laki itu bahwa apa yang dia lihat tidak benar.

"Keano gue udah mulai jatuh cinta sama lo." lirihnya hampir mirip dengan bisikan.

Sedangkan Fahri? Dia menatap Alea dengan pandangan yang tidak bisa diartikan.

"Mending kakak pulang, aku butuh waktu buat sendiri." setelah mengucapkan itu Alea pergi dari hadapan Fahri.







****

Helloww!!!

Gimana sama tingkah Keano dan Alea??

Jangan lupa VOTE dan KOMEN
Follow juga ig saia eakk @meitiya_

Perfect Struggle Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang