24. Hujan

17.3K 1.5K 38
                                    

Alea menunggu Keano di halte depan sekolah karena laki-laki itu sudah berjanji ingin mengajaknya pulang bersama. Tapi sejak setengah jam yang lalu dia tidak melihat bahwa tanda-tanda kedatangan Keano itu belum nampak dari tadi. 

Alea sedikit memundurkan badannya, kini dia duduk dibangku halte sambil mencoba menghubungi Keano. Tapi sayangnya ponselnya low-bat. Alea hanya bisa pasrah seraya menunggu kedatangan Keano.

Tiba-tiba gemuruh dilangit membuat Alea mendongakkan kepalanya untuk melihat keadaan sore itu. "Mau hujan lagi," gumam Alea.

Karena tidak ada pilihan lain lagi akhirnya Alea pun memilih untuk naik bus yang kebetulan berhenti di halte. Dengan segera ia menaiki bus tersebut dan mulai mencari tempat duduk yang kosong.

"Keano kemana sih? Masa dia pulang duluan ninggalin gue?" pikir Alea. Tapi dengan segera dia menggelengkan kepalanya, berniat mengusir pikiran-pikiran negatifnya jauh-jauh.

Tidak terasa bus yang ditumpangi oleh Alea itu berhenti disebuah pertokoan yang sudah tutup karena ternyata bus itu tidak mengantarkan Alea sampai depan kompleknya. Disitu Alea hanya bisa pasrah sambil menunggu hujan reda. Angin yang berhembus itu sangat menusuk kulit, dipeluk dengan erat badannya. Berusaha mengurangi rasa dingin yang menusuk kulit. 

***

"Harus berapa kali gue bilang sama lo Ke?! Gue tuh suka sama lo!" ucap Tasya sambil menahan tangan Keano yang hendak pergi meninggalkannya.

"Lepasin gue," ucap Keano.

"Nggak! Sebelum lo bales perasaan gue!" bentak Tasya dengan keras kepala.

Keano menyentakkan tangan Tasya yang menahan tangannya, "Gue tekankan sekali lagi, gue nggak bisa suka sama orang dengan paksaan. Dan gue nggak akan pernah suka sama lo."

"Ke, kasih gue harapan. Gue mohon." pinta Tasya dengan meneteskan air matanya.

Keano menghela nafasnya, "Gue ngasih harapan ke lo itu berarti sama aja gue ngasih peluang buat orang ketiga masuk kedalam hubungan gue dan Alea." ucap Keano berusaha sabar.

"Masih banyak cowo yang nunggu lo, jangan gue." lanjut Keano.

Tasya menggeleng, "Gue cuma mau lo Keano Alkenzo Aditama." ucap Tasya sambil memeluk Keano. Laki-laki itu hanya diam dan berusaha menjernihkan pikirannya.

***


Keano sejak tadi berusaha menghubungi kekasihnya yang nomornya sejak tadi tidak aktif. Keano menyalahkan dirinya sendiri kenapa dia bisa-bisanya melupakan Alea. Mungkin gadis itu sedang marah dengannya dan mematikan ponselnya. Tanpa pikir panjang lagi Keano mulai memaki helmnya dan melanjukan motornya membelah hujan yang tengah mengguyur jalanan.

Disisi lain, seorang laki-laki datang sambil membawa payung untuk Alea. "Gue anterin pulang ya?" ucapnya seraya tersenyum hangat kepada Alea.

Alea tertegun melihat siapa orang itu, ternyata Fahri. Laki-laki itu tengah tersenyum manis dengannya. Sedangkan Fahri yang melihat keraguan dalam mimik wajah Alea segera bersuara, "Maafin gue yang kemarin Al. Gue nggak bisa nahan emosi gue, sebagai tanda permintaan maaf gue. Gue mau ngaterin lo pulang," ucap Fahri.

Alea yang berusaha mencari-cari kebohongan dimata Fahri namu gagal, laki-laki dengan iris bermata coklat caramel itu nampak serius akan apa yang dia ucapkan.

"Yaudah ayo kak." jawab Alea karena percuma dia tidak mempunyai alasan untuk menolak ajakkan laki-laki itu apalagi sekarang hujan masih dengan setianya turun membasahi bumi.

Fahri tersenyum, didekatkan badannya keara Alea agar gadis itu tidak kehujanan. Dituntunnya Alea memasuki mobil milik Fahri.

Sesudah Alea masuk kedalam mobil milik Fahri kini giliran laki-laki itu yang mulai memasuki mobilnya sendiri. Tak berapa lama kemudian sedan hitam itu melaju meninggalkan tempat tadi.

Diujung tadi persis ada orang yang tengah terdiam sambil melihat kejadian tersebut, Keano memukul tangki motornya emosi. Dia meruntuki kebodohannya karena melupakan Alea yang tengah menunggunya, dan sekarang dia kalah start dengan Fahri.

"Bangsat!"

***

A/N: Sorry sedikit ya ^_^
Tapi sekarang bakal rajin up hehe walaupun kadang dikit kadang pajang wkwk. Oke itu aja dulu. Semoga suka xoxo.

Perfect Struggle Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang