13. Gara!

29.7K 2.6K 115
                                    

Keano telah bersiap untuk pergi menuju ke tempat di mana biasanya ia dan teman-temannya berkumpul. Dia memakai jaket, dan segera mengambil kunci motornya yang terletak di atas meja.

Ia menuruni anak tangga lantai kamarnya dengan sedikit berlari. Saat setelah sampai di lantai bawah, Anya yang melihat anak lelakinya itu langsung menghadang Keano.

"Mau kemana malam-malam?!" tanya Anya sambil mematikan siaran tv yang tadi ia tonton.

Keano seketika berhenti, dan menolehkan kepalanya menjadi menatap Anya dengan menyengir.

"Anu Bun, Keano mau ngambil buku matematika yang tadi dibawa sama Anta. Emang tuh anak rada sebleng," ucap Keano mencari-cari alasan.

Anya memincingkan kedua matanya menatap anak laki-laki pertamanya itu. Ada rasa tidak percaya dan khawatir didiri wanita hamil tersebut.

"Udah Bun, Keano nggak ngapa-ngapain kok." imbuh Raffa lagi.

"Yaudah kalau gitu. Tapi awas kalau kamu jam 9 nggak pulang. Bunda akan kunci semua pintu dan uang jajan kamu Bunda potong! Paham?!" ancam Anya dengan tajam.

Mata Keano membulat sempurna, apa-apaan itu barusan yang diucapkan bundanya? Seriuskah orang tuanya tega mengunci dirinya di luar rumah?

"Bunda tega?" tanya Keano polos.

"Tegalah!"

Keano menghela nafas pasrah, dia hanya berharap agar dia bisa pulang sebelum jam yang telah ditentukan oleh Ibunya tersebut. Karena jujur sekali, Raffa itu tidak berani berjanji. Karena dia tidak mau memberikan janji apa pun, percumah juga berjanji, kalau nantinya akan dia langgar lebih baik dia langsung membuktikannya. Karena prinsip seorang Alekano Alkenzo Aditama itu adalah.

'Cowok itu nggak usah banyak omong. Tunjukin aja kalau mampu.'

"Okelah serah Bunda aja, yaudah kalau gitu Keano mau ke rumahnya Anta dulu. Bye Bun," pamit Keano.

Anya tersenyum samar saat mendengar jawaban pasrah anaknya, itu berarti anak laki-lakinya itu tidak berani memberi harapan-harapan palsu atau hanya sekedar janji. 

***

"Ke lo tahu nggak perbedaannya Matematika sama Sejarah?" tiba-tiba Anta yang tengah bermain game mobile lagend itu menanyakan hal yang sama sekali tidak penting kepada Keano.

"Ngitung sama ngehafal, maybe." jawab Keano dengan hendikan bahunya acuh.

"Salah." jawab Anta dengan wajah cengonya.

"Apaan?" tanya Keano masa bodo.

"Nih ya gue kasih tahu, bedanya tuh karena memperhitungkan masa depan nggak semudah  mengenang masa lalu." jawab Anta santai.

"Goblok." pekik Keano.

"Bodo amat. Dari pada lo, kek orang bego dari tadi ngomong ndiri." jawab Anta.

"Kapan gue ngomong sendiri?"

"Sok pikun lo."

Ya, Keano sekarang sudah berada di rumah sahabatnya yaitu Anta. Tujuan Keano datang kesana adalah untuk mengambil buku matematika yang dari satu minggu yang lalu dipinjam oleh Anta. Memang dasar Anta saja yang pelupaan, buku matematika milik Keano dia pinjam sampai berhari-hari dan sama sekali belum dia salin catatannya.

"Udah deh nggak usah basa-basi. Mana buku matematika gue?" tanya Keano sambil bersedekap dada.

"Weits, sabar bosku. Buku lo ada kok," jawab Anta.

Keano memutar kedua bola matanya malas. "Ya terus mana buku gue, Anoa." geram Keano.

"Gini Ke, kemarin kan gue lupa buat nyalin nah---" ucapan Anta terhenti saat Keano memotong kalimatnya.

"Lo belum nyalin?"

"Nah, itu masalahnya." jawab Anta.

"Bodo amat, gue kesini mau ngambil buku gue. Cepet kasih gue, dikasih waktu banyak lo sia-siain. Kek hati gue," ujar Keano santai.

"Halah modelan lo. Bilang aja gagal move on dari Alea,"

"Bacot lo."

"Realita."

"Ambil sekarang buku gue!" suruh Keano.

"Iya-iya sabar,"

Anta yang melihat wajah Keano yang menatap tajam dirinya itu seketika langsung ngacir menuju kedalam kamarnya bertujuan untuk mengambil buku milik cowok itu yang sudah dia pinjam behari-hari.

"Ngimpi apa gue punya temen kek gitu." pikir Keano dengan menggelengkan kepalanya bingung.

Sambil menunggu Anta yang mengambilkan buku miliknya itu, Keano melirik jam tangan yang melingkar dipergelangan tangannya. "Jam 8 lewat 20 menit." gumam Keano.

Masih ada waktu sekitar 40 menit lagi, Keano mengetuk-ngetukkan jarinya diatas sofa ruang tamu Anta. Lama banget ngambil buku satu doang. Pikir Keano. Cowok itu sesekali menghela nafasnya gusar.

"Nih," ucap Anta yang tiba-tiba datang dengan menyodorkan buku yang bertuliskan Matematika punya KeanoA. Itu kepada yang punya.

Dengan cepat Keano mengambil dengan menatap tajam kearah Anta, "Lama amat sih lo?!" tanya Keano sarkastik.

"Ya maaf njir, buku lo tadi hilang." jawab Anta santai.

Pletak.

Karena geram dengan tingkah sahabatnya itu, akhirnya dia memukul kepala Anta menggunakan bukunya tadi.

"Kenapa sih lo? Biasanya aja juga bodo amat sama tugas? Tuhkan cinta mengubah segalanya, Hezek." cerocos Anta panjang lebar.

"Allahuakbar, bacot banget deh lo Nta." Keano menepuk keningnya.

"Orang tua lo kemana sih? Sepi amat tumbenan rumah lo?" tanya Keano karena dia baru sadar kalau kedua orang tua Anta sejak tadi tidak kelihatan. Biasanya kalau Keano datang pasti kedua orang tua itu akan histeris dan heboh.

"Tau tuh. Gue bangun-bangun mereka berdua udah kabur. Jahad banget!" ucap Anta melas.

"Mampus lo, haha." jawab Keano dengan tertawa.

"Ketawa lo ketawa aja sampai ngakak. Sampai tuh mata sipit." ketus Anta.

Tiba-tiba tawa Keano berhenti karena ponselnya itu berdering, menandakan ada yang menghubungi dirinya. Keano langsung melihat siapa yang menghubunginya.

Satu pesan muncul dilayar ponselnya, dan dengan sigap Keano langsung membacanya.

Gara nyariin lo Ke sambil bawa-bawa nama cewek. Alea gtu.

Pesan dari Dino itu membuat rahang Keano langsung mengeras dan segera dia langsung memasukkan ponselnya kedalam saku jaket dan berjalan keluar rumah Anta.

Sebelum benar-benar pergi, Keano berpamitan kepada sang punya rumah. "Gue pulang."

Anta yang masih bingung dari perubahan sifat dari wajah sahabatnya itu terus menatap cengo punggung Keano.

Motor ninja hitam itu melaju dengan kecepatan kencang, Keano tidak tahu apa maksud Gara, kenapa dia membawa-bawa nama Alea kedalam masalahnya.





****

Sengaja buat partnya dikit biar gak gumoh wkwk 👌

Oke ada yg mau partnya dibanyakin? Atau update sering?

Komen dan vote yang banyak Disetiap partnya
-Love Meitiya 💕

Perfect Struggle Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang