10. Tenang

33.2K 3K 116
                                    

Ketika kau berada di dalam dekapan dan pelukanku, entah perasaan apa yang membuatku begitu nyaman. Tapi sayang, hatimu masih untuknya.

* * *




Malam yang dingin, tapi bagi seorang lelaki yang kali ini tengah mengendarai motornya itu membuang rasa dinginnya itu jauh-jauh demin seseorang yang sangat membutuhkan dirinya saat ini. Dia tidak memperdulikan dirinya yang terpenting dia harus bisa segera sampai di lokasi di mana Alea berada.

Keano menatap tajam jalanan dibalik kaca helmnya, sambil tangannya terus menaikkan kecepatan motornya. Jalanan yang lumayan sepi membuat cowok itu bisa bernafas lega. Artinya dia ngebut agar segera sampai.

Ditempat lain, Alea tengah terduduk disalah satu halte yang kosong, dia mengeratkan jaketnya, hawa dingin menusuk tubuh dan kulitnya. Dia sekarang butuh pertolongan seseorang. Tapi dihatinya hanya ada satu nama yaitu, Keano.

Gue takut. Ucapnya dalam hati. Dia menatap kesekelilingnya yang begitu sepi mencekam. Entah kenapa dia hanya mengingat nama Keano saja, padahal masih banyak yang lain. Atau hatinya sudah percaya sepenuhnya untuk Keano?

Suara petir menggelegar pertanda hujan akan segera turun tersebut membuat Alea menatap was-was pada langit yang akan segera menurunkan butiran-butiran airnua, entah kenapa malam ini suasanannya tampak menyeramkan, tidak ada satu orang pun yang lewat di sana. Apalagi angin yang berhembus sekarang sedikit kencang. Dingin.

"Berasa kayak main film horor," guman Alea ketakutan.

"Alea?!" panggil seseorang dengan berteriak, ada nada khawatir di sana.

Sontak saja gadis itu langsung berdiri dan melihat kemana arah sumber suara itu. Di sana ada Keano yang menatapnya penuh dengan  kekhawatiran untuk Alea. Tatapan yang semula tenang itu kini berubah menjadi khawatir saat melihat keadaan perempuan yang dia sayangi. Ya walaupun hubungan mereka masih HTS.

"Keano," lirih Alea dengan memeluk cowok itu begitu erat.

Alea yang memeluk Keano secara tiba-Tina membuat cowok itu seperti terhipnotis sesaat, kemudian saat cowok itu tersadar dia mulai membalas pelukan dari Alea. Sebenarnya dia sangat enggan untuk melepaskannya lalu apa yang ditakutkan Keano kini terjadi, Alea melepaskan pelukannya.

Keano menatap manik mata gadis itu, "Kenapa bisa ada di sini malem-malem?" tanya Keano lembut.

Air mata Alea menetes, dia bingung saat ingin menjawab apa, tapi dia merasakan rasa bersalah saat Keano bukan siapa-siapanya tapi dia mau menolongnya.

"Lo kenapa nangis?" tanya Keano khawatir.

Tanpa aba-aba Alea langsung memeluk Keano, "Ke gue---" ucapan Alea terpotong saat dia ingin berbicara.

"Gue anterin lo pulang, ini terlalu berbahaya buat lo." ucap Keano.

Ada rasa sesak saat Keano memotong ucapannya, "Iya." hanya itulah jawaban yang dia berikan. Bahkan saat Keano bertanya kenapa dia bisa ada di sana saja belum dia jawab padahal semuanya itu ada sangkut pautnya dengan dia. 




* * *



Ke esokan paginya, suasana sekolah SMA Nusa Bangsa atau yang biasa dikenal dengan nama SMA NB itu tampak ramai, karena hari bertepatan dengan waktunya hari kedisiplinan. Siapa yang kurang lengkap atau bahkan melanggar peraturan murid itu akan dihukum. Alea tidak mau merasakan hukuman tersebut. Tapi gadis itu berdiri didekat pintu gerbang dengan menggigit bibirnya takut, jari-jarinya meramas roknya hingga kusut. Pasalnya
dirinya lupa tidak memakai dasi lebih parahnya lagi dia lupa kalau hari ini ada razia ketertiban!

Perfect Struggle Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang