8. Marah

37.1K 3.2K 201
                                    

Keano sejak tadi hanya berdiam diri di belakang sekolah sambil mengapit sebuah rokok ditangannya. Tepatanya dia berada di warung yang terletak sangat tersembunyi, jarang sekali guru menemukan dirinya di sana. Anta saja juga tidak tahu tempat tersebut.

Lagi-lagi dia bolos pelajaran, pikirannya sedikit kacau saat dia mendengar sendiri dari mulut gadis itu tadi. Bahwa sampai kapan pun perempuan itu tidak akan pernah menyukainya.

"Huhhh!" kebulan asap rokok keluar dari mulut cowok itu, sesekali dia juga memejamkan matanya. Nafasnya sedikit sudah teratur.

Tiba-tiba ponselnya bergetar menandakan ada sebuah pesan masuk. Dengan malas Keano merogoh saku celana seragamnya, dia mengeser lock screen ponselnya dengan asalan. Tiba-tiba beberapa pesan masuk dari Anta muncul dengan sendirinya di sana.

KunAnta: Bangke lo. Heh anakan singa, lo di mana elah?! Lo tahu betapa kangennya Bu Sera sama lo? Oh iya tugas kimia lo udah lo kerjain belom?

KunAnta: Bazengg! Bales nyet? Pulsa lo abis? Sini gue beliin!

KunAnta: L dmn?

Senyum tipis itu mengembang dibibir Keano, ternyata di sekolah ini masih ada orang yang peduli dengannya. Tapi tiba-tiba saat Keano ingin membalas pesan dari Anta satu pesan masuk dari seorang gadis yang membuat Keano menghentikan niatnya tadi.

Aleavredic: Kemarin lo ada tugaskan? Nah lembaran yang ada dibuku lo itu punya lo. Jdi jgn kasih gue ya Ke.

Keano langsung mematikan ponselnya dia kemudian memasukkan benda itu ke dalam sakunya, cowok itu mengacak rambutnya kesal. Kini dia melepas dasi seragamnya. Tujuannya dia memakai dasi itu adalah supaya Alea bisa sedikit luluh dengannya. Karena pikirnya apabila dia berseragam rapi Alea akan sedikit bisa menerimanya. Tapi apa? Ternyata dia biasa saja. Malah gadis itu berhasil membuat Keano frustasi.

"Bangsat!"

****

Keano berjalan dengan santainya menuju ke kelas. Padahal jam sudah menunjukkan pukul 7.40 berasa sekolah punya sendiri ya?

Keano membuka pintu kelasnya dengan takut-takut, saat pintu itu terbuka dia menyembulkan sedikit kepalanya untuk menyusuri kelasnya. Tatapannya jatuh ke arah Anta yang tengah mengkode agar dirinya masuk. Pada saat itu, Bu Sera juga tengah asik dengan beberapa pekerjaan murid-muridnya.

Dirasanya aman, Keano langsung masuk ke dalam kelas itu secara perlahan-lahan. Dia berusaha tidak mengeluarkan suara sedikit pun. Cowok itu perlahan mulai berjalan ke arah tempat duduknya. Mungkin Bu Sera dengan Keano itu ada ikatan batin, sehingga guru itu sadar kalau ada yang masuk ke dalam kelasnya.

"Saya mencium bau-bau anak madol!" ucap Bu Sera tiba-tiba.

Hal itu membuat Keano diam mematung di tempatnya sambil mengumpat pelan.

Tai, kuat banget insting tuh guru?! Gerutu Keano kesal.

"Saya bukan anak madol bu. Saya anaknya ayah Raffa sama bunda Anya." jawab Keano santai.

"Eh eh eh, nih anak dibilangin ngelawan mulu ya?!" ketus Bu Sera.

"Haduh bu, saya tuh nggak ngelawan. Emang realitanya saya tuh anaknya Raffa sama Anya," jawab Keano.

"Kualat nih anak," desis Bu Sera.

"Apa bu?" tanya Keano memastikan.

Perfect Struggle Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang