7. Penasaran

37.8K 3.2K 170
                                    

Cewek itu paling nggak suka dikasarin, jangankan dikasarin dibentak sedikit aja udah langsung sakit hati.

*****

Keesokan harinya setelah Keano melakukan balapan dengan Gara, pemenangnya tentu saja Keano. Dia itu sudah sering mengikuti lomba-lomba yang diselenggarakan di dalam maupun luar negeri. Tidak sia-sia dia mengajak ayahnya. Ya walaupun dia dikatain anak ayah. Tapi bodo amat, dari pada uang jajanya dipotong? Bisa tekor dia. Toh ayahnya masih terlihat muda, padahal umurnya sudah 38 tahun.

Kini laki-laki tersebut berjalan menuju ke dalam kelasnya dengan tatapan santai. Sepanjang koridor semua anak perempuan baik itu seangkatan maupun kakak kelasnya menatap Keano memuja.

"Anjirr Keano makin lama makin ganteng banget," sorak salah satu murid yang melihat Keano berjalan melewatinya.

"Hello brother! Gimana kemarin sama doi?" entah darimana datangnya Anta, cowok itu telah berada di sampingnya dengan menaik turunkan alisnya.

"Ada kemajuan sedikit,"

"Wih serius lo? Trus gimana udah taken belum?" tanya Anta sumringah.

Keano menjitak kepala Anta kencang, laki-laki itu sontak mengaduh dan menggosok kepalanya dengan kencang karena merasakan sakit akibat jitakan Keano. Anta memanyunkan bibirnya.

"Biasa aja nggak usah ngejitak dong Ke!" sungut Anta.

"Bodo amat."

Keano berlalu pergi meninggalkan Anta yang masih berdiri dengan cengonya. "Eh Ke tunggu!" teriak Anta saat dia tersadar dari kebengonganya.

Keano berjalan dengan tergesa karena tidak sengaja tadi dia melihat Alea yang juga baru datang dan kini gadis itu tengah berjalan di depannya. Keano diam-diam sudah berada di belakang Alea yang berjarak 1 meter. Gadis itu tidak menyadari kehadiran Keano.

"Yah ditinggal lagi," cibir Anta saat dia melihat tingkah Keano itu.

****

Keano terkekeh saat dengan usilnya dia meniup rambut Alea dengan pelan. Murid yang melihat kelakuan cowok itu menahan nafasnya, mereka ingin teriak tapi oleh Keano dikode untuk diam.

"Kok merinding ya?" Alea memegang tengkuknya yang sedikit merinding tersebut.

Keano yang mendengar rasanya dia ingin mencubit pipi gadis itu dengan gemas. Keano kemudian kini mencolek-colek pundak Alea.

"Nah lo siapa nih yang colek-colek?" gumam Alea.

"Ehem." dehem Keano.

"Eh setan!" kaget Alea. Dia memejamkan matanya saat menatap Keano.

Keano menyentuh pundak Alea pelan, dia memastikan apakah gadis itu baik-baik saja atau tidak. "Kaget ya?" tanya Keano.

"Keano!" geram Alea saat dia menyadari bahwa sejak tadi dia diikuti oleh laki-laki itu.

"Apa?" jawab Keano tanpa dosa.

"Ngapain lo ngikutin gue?!"

"Mastiin supaya lo baik-baik aja," jawab Keano acuh.

Alea medesah pasrah semakin lama dia meladeni sifatnya Keano maka semakin lama juga dia bisa pergi dari hadapan laki-laki itu.

Perfect Struggle Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang