VI. Salah Sangka

1.8K 235 9
                                    

"Jam segini kok Willis sama Clarisa belom dateng sih?" Terdengar suara-suara dari jauh, "Mat lo bisa benerin pintu depan gak keknya rusak deh." suara lain, "Kreet..." gue kesilauan karena ada yang buka pintu, "Wow..." ucapnya kaget pas gue liat ternyata Chandra.

" ucapnya kaget pas gue liat ternyata Chandra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Clare lu ngapain disitu, oops itu kan..." Chandra liat Willis  yang tidur di pinggir gue, "Jangan-jangan lo, omaygat jangan bilang lo apa-apain Willis Ris!" 

"Hah? Maksud lo apaan sih?" 

"Jangan bilang lo abis godain Willis sampe mojok disini, gila lo..." 

"Ya ampun sejak kapan gue jadi cewek gatel? ini gak seperti yang lo kira deh Chan." kata gue, enak aja gue bukan penggoda, "Itu kancing baju lo kebuka kancing bajunya Willis juga kebuka." Refleks gue raba kemeja gue yang kancingnya kebuka dua dan kemeja Willis yang hampir semuanya kebuka, "WHAT! Ini gak seperti yang lo kira deh Chandra..." kata gugup karena gak sengaja liat absnya Willis lagi.

"Kok bingung ya? Terus ngapain lo disini dengan rambut acak-acakan, kemeja kancing kebuka dan Willis yang terkapar disini?"

"Eumh...Apaan sih ribut-ribut?" Willis bangun juga, "Oh ada kamu Chandra." ucapnya Polos, "Ngomong-ngomong ini udah pagi ya?" 

"Hah kalian dari malem disini...gak nyangka ini gak nyangka."

"Kamu kenapa panik gitu mukannya? Ini udah pagi kan? Yo kerja lagi yo..." Willis berdiri terus ninggalin tempat gitu aja, "Kita harus ngomong Ris!" seru Chandra, "Bentar ada yang harus gue urus, Willis tunggu..." Gue samperin Willis.

"Kenapa?" tanya Willis.

"Itu..."

"itu apa?" 

"Itu anu itu..."

"Apa sih minggir!!" Aduh kenapa susah ngomongnya dan gue malah di dorong sampe jatoh, "Willis lo dalam bahaya Wil." Percuma dia udah lewat, gue masih kejar Willis tapi tatapan oran-orang udah aneh liat Willis yang kancing bajunya lepas. "Eh Willis kenapa sih kok rambutnya acak-acakan? Bajunya juga gak rapi, abis ngapain sih dia?" gue denger omongan orang kek gitu.

"Willis..." kata gue, "Kita harus ngomong!" gue narik dia ke ruangannya, "Wah kenapa sih mereka berdua?"

Untungnya Chandra dateng nenangin suasana, "Heh jangan gosipin orang gak jelas kalo gak tahu kejadiannya kaya gimana." 

~~~

"Jadi apa yang kamu pengen bicarain ke saya?" 

"Anu...itu tadi kancing baju anda kebuka jadi orang-orang pada mikir yang enggak-enggak." Jelas gue, "Oh ini." Willis tanpa banyak babibu langsung kancingin bajunya eh gak ada perasaan canggung, aneh atau apa gitu dasar aneh.

"Tok...tokk..."

"Masuk!" Kata Willis, "Oh kamu Chan."

"Wil saya minta penjelasan apa yang kamu perbuat tadi malem sama sahabat saya?" Chandra natap tajam Willis, "Maksudnya apa?" Willis kaya yang gak paham gitu, "Saya liat kalian berdua ada di deket pintu darurat dan kamu bilang kalian disini dari tadi malem."

"Terus?"

"Anda tidak melakuan perbuatan yang tak senonoh kan?" sinis Chandra, "Perbuatan tidak senonoh?"

"Kamu ini ngomong apa sih Chan?"

"Jangan bilang kamu rusakin hidupnya Clarisa Wil."

"Apa sih saya gak ngerti kamu ngomong apa." 

"Alasan dasar bos cabul!!"

"PLAAK..." Chandra nampar Willis, "CHANDRAA!!!" Gue nampar Chandra karena dia keterlaluan sama Willis, "Lo gak berhak nuduh orang sembarangan ya!"

"Lo kenapa bela dia sih? Jelas-jelas dia yang bikin kamu 'kotor'."

"Lo yang apa-apaan Chan, pergi dari sini Chan, gue marah sama lo."

"Ris...Clare,Clarisa..." Gue seret Chandra keluar dari ruangan.

"Kamu gak apa-apa Wil?" gue bantu Willis yang kesakitan abis ditampar tadi, "Aw sakit!" katanya. "Sini-sini gue bantu!"

"Chandra sebenernya kenapa?" tanya Willis sambil gue kompres bekas tamparannya, "Oh...dia cuma salah sangka sama kita Wil."

"Kok bisa?"

"Mungkin karena kita ketiduran di deket pintu darurat tadi malem." jawab Gue, "Oh gitu ternyata." Eh...dia gak punya perasaan soal yang aneh-aneh gitu? "Kenapa bengong?"

"Enggak sih."

"Kamu gak ngerasa aneh gitu kalo ada perempuan sama laki-laki cuma berduan malem-malem?"

"Emang kenapa? Kita kan cuma ketiduran." Wah polos amat otakmu Wil, "Ooh...ya syukur deh kalo gitu. Saya mau ngomong sama Chandra dulu deh."

"Ok."

~~~

Gue nyari Chandra tapi dia gak ada di mejanya, di pantry gak ada, di tempat biasa nongkrong juga gak ada. Chandra lo dimana sih Chan? Gue cari lo tapi lo gak ada. Gue yang udah lelah nyari dia berhenri sejenak di minimarket dan binggo gue nemu juga tuh anak. "Chandra..." panggil gue.

"Risa?"

"Chandra, maafin gue soal tadi. Gue gak maksud buat nampar lo tapi sikap lo tadi itu emang keterlaluan." Kata gue, "Gue yang harusnya minta maaf kok, gue kebawa emosi tadi."

Gue senyum ke Chandra, gue ngerti dia cuma pengen ngelindungin sahabatnya sendiri, "Chandra gue ngerti kok lo pasti takut gue kenapa-napa kan?"

"Iya itu salah satunya sih."

"Terus selain itu apa lagi?"

"Itu karena apa ya..." Chandra naikin alisnya sebelah, "Ayo kenapa tebak!"

"Iih mana gue tahulah, emang kenapa sih lo care banget sama gue?"

"Karena gue su..."

"Su?"

"Gue su..."

"Su apa?"

"Sudah lapar pengen makan, kuy gue traktir!" eh dasar kirain apaan.

To Be Countinued...

Maaf kalo gak jelas hehe

Vote dan Comment jangan lupa ok!

The Another Boss Baby Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang