XXI. Tamat

2.1K 191 25
                                    

"Hai Om!" 

Clarisa terperanjat karena yang dateng Willis. "Nah, itu adik saya om." Kata Leon.

"Oh silakan duduk sini cep!" Abah mempersilakan Willis buat duduk.

"Salam kenal om, saya Willis Theodore Handoko. Sebelumnya maaf atas kelancangan saya datang kesini secara mendadak om. Sebenernya saya udah kenal sama Mar eh maksudnya Clarisa anak Om, dia pernah kerja di tempat kerja lama saya sebelum kita sama-sama resign dan pisah selama tiga tahun." 

"Jujur om, saya jatuh cinta sama Clarisa om. Dia mungkin sering saya jadiin bahan bulan-bulanan saya tapi itu sebenernya karena saya sayang sama dia om. Saya ini kekanak-kanakan tapi cuma Clarisa yang bisa ngerubah saya lebih dewasa. Jadi, boleh gak kalau saya lamar Clarisa jadi istri saya?"

"Hahaha..." Abah gak sanggup nahan tawa, "hahaha...jadi kamu laki-laki yang sering anak saya ceritain? Aduh...aduh maaf ini pak, saya malah ketawa ngakak kayak gini aduh."

"Jadi gimana om?"

"Oh hahaha...saya mah gak bisa mutusin apa-apa atuh cep, semuanya abah serahin sama yang mau dilamar aja. Sok mangga sekarang adek maunya gimana?" tanya abah ke Clarisa.

"Dek...jawab abah!" Colek Meghan.

"Eum...adek sih gimana abah aja."

"Aeh ai kamu, kan kamu yang dilamar bukan abah."

"Aduh....maaf ini sebelumnya, adek gak bisa nikah duluan sebelum kak Meghan nikah."

"Eh...ngaco kamu dek, siapa yang bikin aturan kayak gitu? Kamu mau nunggu sampe kapan? Orang yang udah ada jodohnya itu kamu bukan kakak."

"Tapi kak..."

"Apa takut gak sopan? Udah dek, kamu gak boleh bohong sama perasaan kamu lagi. Kamu cinta sama Willis kan?"

"Eum...aduh..." Clarisa pegang kepalanya sambil matanya berputar memikirkan jawaban yang tepat.

5 menit kemudian....

10 menit kemudian...

15 menit kemudian...

Clarisa masih terus mikirin jawabannya.

20 menit kemudian...

25 menit kemudian...

30 menit...

Bahkan setelah 120 menit....

"Jawabannya, maaf banget ya Willis, mas Leon, sama om Handoko. Clarisa gak bisa."

"Jadi saya ditolak?"

"Iya, karena saya udah terlanjur."

"Terlanjur? Terlanjur apa?"

"Saya udah terlanjur cinta sama kamu Wil." Willis terbelalak mendengar jawaban Clarisa, "Tunggu jadi sebenernya kamu nolak gak sih?"

"Iya saya nolak, saya nolak nunggu kak Meghan nikah. Saya terima lamaran kamu Wil."

"Papa..." Willis meluk pak Handoko sambil nangis, karena kalo meluk Clarisa dia bakal ditabok abah.

"Papa Willis udah punya calon istri pa..." Langsung kejet-kejet.

Abah, Leon, Meghan, dan Clarisa sweatdrop di tempat gegara ilfeel liat Willis.

~~~

Malam sebelum pernikahan...

Clarisa Mirandania

Gue masuk ke kamar gue setelah beres mandi. Gue liat sekeliling kamar gue sambil mengingat kenangan masa kecil gue disini. "Ini malem terakhir gue jadi anak gadis." kata gue meratapi foto-foto masa kecil gue.

The Another Boss Baby Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang