chapter 9

1.1K 122 16
                                    

Jihyo bangkit dari duduknya, Guanlin sudah pergi ke universitasnya. Jadi Jihyo juga harus menemui seseorang.

"Jihyo" panggil Tzuyu

"Ah, kau sudah datang rupanya" ucap Jihyo tersenyum tipis

"Ini pesanan mu" Tzuyu memberikan pesanan Jihyo

"Terimakasih" ucap Jihyo

"Tidak masalah" guma Tzuyu

"Kalau begitu aku pulang dulu ya" pamit Jihyo berbalik hendak meninggalkan Tzuyu

"Tunggu Jihyo" panggil Tzuyu dengan ragu

"Ada apa?" Tanya Jihyo berbalik

"Tidak apa-apa" ucap Tzuyu menggaruk tengkuknya

"Benarkah?" Tanya Jihyo

"Iya" lirih Tzuyu

"Baiklah aku pergi dulu, sampai jumpa" ucap Jihyo berjalan menuju mobilnya

Tzuyu hanya memandangi punggung Jihyo dengan perasaan bersalah, dia merasa seperti sedang menikam sekutunya sendiri

"Biarkan saja begini" ucap Tzuyu meremas ujung roknya

"Apa maksudmu?" Tanya Sehun

"Sehun"lirih Tzuyu menundukkan kepalanya

"Cepat jelaskan padaku Chou Tzuyu" pinta Sehun dengan tegas

"Sehun aku sungguh tidak bermaksud seperti itu" lirih Tzuyu menundukkan kepalanya

"Lantas apa maksud ucapan mu?" Tanya Sehun dengan tatapan dinginnya

"Aku akan menjelaskannya dirumah" ucap Tzuyu

"Aku menunggu penjelasan mu" ucap Sehun berjalan menuju mobilnya

Tzuyu menghela nafas lega setidaknya dia masih bisa mengumpulkan keberaniannya, yang walaupun itu tidak ada gunanya.

Jihyo melajukan mobilnya dengan kecepatan normal, dia ingin menikmati pemandangan kota Seoul. Dia merindukan bar dan Somi. Sepertinya nanti malam dia akan pergi ke bar.

"Aku butuh sedikit menghibur dirikan? Aku sudah terlalu banyak berfikir karena jalang itu sekarang kepalaku pusing" oceh Jihyo fokus menyetir

"Tapi kenapa aku jadi memikirkan tuan Oh dia mirip Sehun waktu kecil" guma Jihyo

Deg

Bodoh kenapa Jihyo baru menyadari jika mereka adalah orang yang sama, pantas saja Jihyo tidak menyadari Sehun besar itu menyebalkan. Sangat berbeda dengan Sehun waktu kecil.

"Aku ingin sekali membunuhnya dasar albino" gerutu Jihyo

"Dia tega membuatku menunggu dasar tidak punya hati" ucap Jihyo memarkirkan mobilnya di pekarangan rumah

Jihyo mengambil piring pesanan lalu turun dari mobil, dia masuk kedalam rumah. Ya rumahnya sepi pasti Chanyeol dan tuan Park pergi ke kantor.

"Aku pulang" pekik Jihyo

"Ah, Jihyo apa itu?" Tanya nyonya Park

"Piring aku baru membelinya" jawab Jihyo

"Kau sangat menyukainya ya?" Tanya nyonya Park karena seingatnya dirumah ini sangat banyak piring seperti itu

"Iya ini piring favoritku" ucap Jihyo tersenyum tipis

"Biar eomma bantu" tawar nyonya Park

"Tidak perlu aku bisa sendiri" tolak Jihyo

My Sweet Dosen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang