2 month later
Seorang pria termenung dengan pikiran yang melayang pada kejadian dua bulan yang lalu, rasanya hari berlalu begitu saja. Matanya menatap langit malam, membiarkan angin menerpa wajah tampannya, memberikan perasaan tenang.
"Sehun sampai kapan kau terus berada disitu?" Suara seorang gadis membuat lamunannya buyar. Dan menoleh ke arah gadis itu, dengan tatapan sinis dan benci.
"Pulang lah,"
Gadis itu diam tidak terima dirinya diusir begitu saja, ini penghinaan namanya. Bukankah dirinya selalu berada disisi Sehun, lantas kenapa pria itu tidak pernah membuka hati untuknya. "Tidak mau," ucap si gadis cepat.
Sehun lelah. Bukan hanya raganya yang lelah tapi batinnya juga lelah, terlalu lama tersiksa setelah kejadian itu. Jihyo tidak pernah lagi tersenyum atau berbicara padanya, Sehun frustasi karena rindu pada senyum dan suara gadisnya.
"Aku bilang pulang dan terimakasih sudah mengantarkannya untukku," ucap Sehun lalu berjalan masuk ke dalam. Meninggalkan gadis itu di luar seorang diri.
Sehun masuk mendapati Jihyo yang menatap kosong tv yang menampilkan kartun lucu. "Ingin tidur sekarang?" Tanya Sehun membuat Jihyo sedikit tersentak.
Menyadari keterkejutan Jihyo membuat Sehun tersenyum tipis, pria itu memilih duduk di sofa. Lalu menatap wajah gadis itu. Belakangan ini Chanyeol selalu menitipkan Jihyo padanya, Sehun tidak keberatan dengan itu, dia akan dengan senang hati menerima Jihyo dirumahnya.
"Oppa mu sibuk ya?" Tanya Sehun membuat Jihyo mengangguk lalu menatap tv kembali.
"Sampai kapan kau tidak mau bicara?" Tanya Sehun dengan putus asa.
"A-aku,"
Baru saja mata Sehun berbinar tapi Jihyo terlihat seperti tidak bisa melanjutkan perkataannya. Gadis itu terdiam menunduk agar Sehun tidak bisa melihat wajahnya.
"Kau kenapa? Katakan saja tidak usah takut," ucap Sehun dengan senyumnya membuat Jihyo mengangkat kepalanya.
Menatap Sehun dengan ragu, dia sudah tidak mempunyai keberanian untuk berbicara. "A-apa Jennie sudah pulang?" Hanya itu yang keluar dari mulut Jihyo. Sontak Sehun memastikan apakah Jennie sudah pulang, dan ya gadis itu benar-benar sudah tidak ada.
"Dia sudah pulang," ucap Sehun kembali mendudukkan dirinya.
"Benarkah?" Tanya Jihyo dengan tatapan takut. Sehun hanya mengangguk lalu menatap lekat mata gadis itu. "Kau takut pada Jennie?" Tanya Sehun.
Sontak mata Jihyo bergerak liar mendengar perkataan Sehun, namun tidak lama dia kembali tenang menyembunyikan ekspresinya.
"Jawab pertanyaan ku!" ucap Sehun dengan nada meninggi. Jihyo hanya menggeleng cepat lalu pandangan tertuju pada kakinya. "Aku ingin tidur," ucap Jihyo dengan sedihnya.
Tanpa permisi Sehun mengendong gadis itu ala bridal style, membawanya menuju kamar. Menurunkan gadis itu di kasur, lalu membaringkannya. Jihyo hanya terdiam melihat sekitar kamar.
"Ini kamar mu."
"Lalu kenapa?"
"Aku bisa tidur sendiri."
"Kau bisa tapi aku tidak," ucap Sehun mengambil bantal dan selimut di dalam lemarinya. Pria itu berjalan menuju sofa lalu membaringkan tubuhnya, berusaha mencari posisi nyamannya.
"Sehun," panggil Jihyo.
"Ada apa?"
"Tidur dengan ku saja badanmu bisa sakit jika tidur di sofa," ucap Jihyo membuat Sehun terdiam sejenak sebelum bangkit dari sofa.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Dosen
FanfictionDosen killer tapi bikin nyaman -PJH Murid bodoh dan menjengkelkan ya cuma kamu tapi saya suka -OSH