"Gila lo ya!"
"..ya, maafin gue. Gue tau gue salah, but please, forgive me."
"No, no, ini ngga segampang itu!!!"
"Maunya lo gimana, Rosé?"
Rosé menatap Jaehyun dengan penuh dendam,
"Mau gue gimana? Lo beli mesin waktu, terus lo rewind sampai sebelum dinner itu." kata Rosé sinis.
"Can you, at least, tanya dulu sama gue kalau punya rencana?!?! Dirundingin dulu gitu sama gue???"
Rosé mengibaskan tangannya di depan wajahnya dan menutup wajahnya dengan bantal sofa setelah itu.
Jaehyun menggaruk tengkuknya, "I'm sorry, Rosé."
"Kalau semua masalah di dunia ini bisa diselesaikan dengan sebuah I'm Sorry, gue yakin ngga akan ada yang namanya World War," cibir Rosé kesal.
Jaehyun mengangguk tanda setuju dan menundukkan kepalanya.
Well, apa yang harus ia lakukan?
Ia tahu bahwa membuat sebuah rencana berani seperti dinner kemarin tanpa sepengetahuan Rosé itu adalah salah besar, dan ia sangat menyesal.
Tetapi, what's done is done.
You can't just rewind the past by stopping the future, right?
"Ah, bodo amat. To think that Winwin, Daniel, Jacob, even Lisa– they were part of your little plan," Rosé menggelengkan kepalanya. "Gue baru tau loh rasa asli dan wujud asli betrayal waktu gue liat mereka kemarin malem," ucap Rosé dengan menekan setiap kata yang diucapkannya, menunjukkan rasa kecewa luar biasa yang ia rasakan.
Jaehyun mencoba meraih tangan Rosé, tetapi gadis itu malah menepis tangan Jaehyun kasar dan menatapnya tajam,
"DON'T. Do not touch me, you— a hole! I— argh, just, stay away," teriak Rosé dengan frustasi.
Dan dengan outburst nya tadi Rosé pun berdiri dari posisi duduknya di sofa dan berjalan kearah kamarnya. Meninggalkan Jaehyun yang masih duduk diatas sofa dengan kepala yang tertunduk.
🍒🍒🍒
Taeyong menyalakan televisi yang berada di dorm Jaehyun dan Rosé dan melihat sekelilingnya, "Sepi banget, Jae. Kayak ngga ada tanda-tanda kehidupan," kata Taeyong.
Jaehyun menghentikan aktifitas utamanya— membaca buku, lalu melirik kearah Taeyong dan mengangkat bahunya.
"Biasanya jam segini udah rapih makanan di meja lo?" tanya Yuta.
Lagi-lagi Jaehyun mengangkat bahunya.
"Gue udah 3 hari ini delivery order terus," kata Jaehyun singkat dan suasana kembali hening.
Yuta dan Taeyong saling melihat satu sama lain sebelum tersenyum kecil dan mulai menonton televisi.
Tiba-tiba Rosé turun dari atas dan setengah berlari melesat kearah pintu masuk dorm.
Jaehyun mengangkat alisnya dan menegur,
"Mau kemana, Rosé?"
Rosé tetap berlari kecil menuju pintu masuk seakan-akan Jaehyun tidak menegurnya tadi.
Jaehyun mengacak rambutnya dengan frustasi dan berdiri. Ia mengambil hoodie merah (kesayangannya) yang ada di gantungan dekat tangga sebelum berlari keluar dorm untuk menyusul Rosé.
KAMU SEDANG MEMBACA
Athena's Charm | ✔️
Fanfic< a jaerosé fanfiction > every Prince needs a Princess. Or a very tough Princess. "But I don't know about you. Kamu itu, goddess, a perfect Athena." - Jaehyun, the Crown Prince of South Korea. & in denial 24/7.