Icha POV.
Hari ini, adalah hari yang tidak pernah icha inginkan di dalam hidupnya. Hari yang sangat-sangat ia benci. Hari dimana ia akan dipinang oleh seseorang yang tidak ia cintai. Kalau saja waktu bisa diputar, icha tidak akan mau bertemu atau di jodohkan sama radit. Semua ini kesalahannya juga. Kenapa ia tidak menolak lebih keras perjodohan ini.
'Apa emang jalan hidup gue gini ya? Padahal gue pengen banget ngerasain rasanya di lamar sama cowok yang gue sayang. Bukan tiba-tiba dinikahin kayak gini. Gak romantis banget sih. Sedih deh hidup gue.' Lirih icha dalam hati.
Tok tok tok
"Ya, masuk."
"Kamu udah siap sayang?" Ucap reina yang langsung menghampiri icha yang sedang duduk di pinggir tempat tidur.
"Ma, apa harus icha kayak gini?" Ucap icha lirih.
"Iya cha, kamu gak papa?" Tanya reina yang khawatir melihat putri nya sedih.
"Mama tau gak sih perasaan aku? Aku bener-bener sedih ma. Aku gak bisa rasain rasanya dilamar sama cowok yang aku sayang. Ini semua atas dasar keterpaksaan." Icha tak mampu menahan air matanya. Ia sudah tidak tahan menahan air mata ini agar tidak keluar. Namun, apa boleh buat? Ia benar-benar sudah tidak tahan.
"Mama minta maaf ya cha. Sebenarnya ini juga buat kebaikan kamu. Mama ingin kamu gak terjerumus ke hal-hal yang negatif. Mama yakin kok, kalo radit adalah calon suami yang baik buat kamu." Reina pun meneteskan air matanya.
"Ini bukan salah mama kok." Ucap icha.
"Mama harap, kamu gak keberatan sama ini semua. Anggap aja ini sebagai bentuk kasih sayang kamu untuk mama dan papa. Kamu ikhlas kan cha? Untuk papa sama mama?"
"Insyallah icha ikhlas ma. Maafin icha juga ya suka buat mama marah atau kesel." Lirih icha.
"Mama udah maafin semua nya sayang. Kenapa kita jadi sedih-sedihan gini? Kita jangan sedih-sedihan lagi oke?" Ucap reina mencairkan suasana.
"Iyaa ma."
"Ya udah, mama ke bawah dulu ya." Ucap reina setelah itu ke luar dari kamar.
Drrrtt drrrtt
Ponsel icha bergetar. Tanda ada yang menelfonnya."Halo?" Sapa icha.
"Lo lagi apa?" Tanya orang tersebut.
"Kepo lo kayak dora." Ketus icha.
"Seharusnya lo bersyukur ada yang perhatian sama lo. Jadi lo gak jomblo-jomblo amat." Ucap seseorang di seberang telfon.
"Kenapa sih lo selalu ganggu hidup gue? Gue aja gak pernah tuh ganggu hidup lo."
"Kan nanti kenandra raditya alexander yang ganteng bin unyu bakal jadi suami lo. Nah, lo itu jadi tanggung jawab gue. Semua urusan hidup lo, itu bagian dari urusan hidup gue juga." Ucap radit panjang lebar.
"Sekarang to the point aja deh, mau lo apa telfon gue? Kalo gak ada yang penting gue tutup."
"Gue kangen sama lo. Kangen denger ocehan maut lo. Kangen suara cempreng lo. Kangen semua nya deh." Ucap radit dramatis.
"Receh banget lo sumpah." Sinis icha.
"Lo gak bisa bedain apa? Yang namanya tulus sama gombal receh? Gue tuh tulus banget dari hati gue yang paling dalam. Sedalam samudera hindia."
"Gak penting banget tau gak? Udah ah bye!"
Tuutt tuut.
Sambungan telfon pun diputus secara sepihak oleh icha.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Freak Husband?! [ COMPLETED ]
Ficção AdolescenteApa yang lo rasain ketika lo akan nikah di umur lo yang masih 16 tahun?? Dan lo di jodohin sama orang tua lo untuk nikah sama kakak kelas lo yang BADBOY seantero sekolah??" - Claritsa Anandhira Maurer. "Gue bakal di jodohin sama adek kelas gue yan...