Icha POV.
Pagi ini icha sedang berada di meja makan untuk sarapan bersama keluarganya. Sedari tadi ia hanya melamun memikirkan kejadian kemarin. Entah kenapa, icha menjadi sering melamun seperti ini.
"Kamu kenapa?" Tanya radit membuat icha tersadar dari lamunan nya.
"Gak papa." Jawab icha sambil memakan kembali roti nya. Tapi ia tidak bisa terlepas dari pikirannya mengenai kejadian kemarin.
Flashback On
"Cha, aku mau ngomong sama kamu." Ucap radit saat mereka baru sampai di rumah.
"Ngomong apa?" Tanya icha.
"Aku tahu kenapa sikap kamu berubah sama aku. Kamu selalu menghindar. Kamu juga sering melamun."
"Maksud kamu apa sih? Aku gak ngerti. Perasaan sikap aku ke kamu kayak biasanya kok." Ucap icha berbohong.
"Aku tau kamu kecewa sama aku. Maafin aku cha." Lirih radit.
Icha hanya diam. Ia tidak tahu harus berbicara atau berbuat apa. Yang pasti ia ingin menangis.
"Kamu pasti bingung kan sebenernya ini ada apa? Oke, aku jelasin. Yang kemarin telfon ke hp aku itu--"
"Dia perempuan kamu kan? Kamu selingkuhin aku kan? Kenapa dit? Kenapa?! Kurang aku apa sampai kamu cari perempuan lain? Hahaha, aku tau sekarang. Kita kan di jodohin, mana mungkin kamu beneran sayang sama aku? Semua ini karena terpaksa!!" Icha meluapkan semua isi hatinya. Jujur, ia sudah tidak sanggup. Air matanya pun keluar begitu saja. Wajahnya memerah karena kesal dan sedih.
"Aku belum selesai ngomong cha, dengerin aku dulu."
"Kamu pikir aku apa? Aku pikir kamu beneran sayang sama aku. Aku pikir kita sama sama saling sayang. Tapi ternyata apa? Cuma aku disini yang sayang sama kamu. Tapi kamu ngga dit." Ucap icha dengan suara parau.
"Tolong dengerin aku dulu cha, yang telfon kemarin itu dia mantan aku."
"Dulu emang kita emang pernah pacaran. Dan jujur, dia pacar pertama aku. Tapi, setelah itu kita putus. Karena, dia khianatin aku. Kita LDR-an dan kita bikin janji buat saling percaya satu sama lain. Tapi, dia khianatin aku dengan selingkuhin aku. Dan dari situ aku benci banget sama dia." Lanjut radit panjang lebar.
"Tapi kenapa dia telfon kamu kemarin?" Tanya icha yang masih penasaran.
"Dia udah balik lagi ke indo. Dan parahnya lagi dia satu sekolah sama kita." Jawab radit dengan helaan nafas berat.
"Hmm, apa dia anak baru yang dibilang brenda ya?" Tanya icha pada dirinya sendiri.
"Tapi kamu gak perlu khawatir, aku bakalan ada terus buat kamu cha. Aku gak bakal mau balik lagi sama dia. Aku cuma sayang sama kamu apapun itu." Ucap radit sambil memeluk icha dan mencium puncak kepala nya.
"Beneran kamu cuma sayang sama aku? Gak ada yang lain kan?" Tanya icha masih belum percaya.
"Iya sayang, mau aku buktiin apa lagi? Mau aku buktiin caranya bikin dedek bayi? Aku jago banget loh yang." Ucap radit yang mendapat pelototan gratis istri tercintanya.
"DASAR MESUM!!!!" Teriak icha.
Flashback Off
"Kapan kalian mau kasih gue keponakan?" Ucap reno tiba tiba.
Ucapan reno berhasil membuat icha tersedak dan sekaligus tersadar dari lamunannya.
"Apaan sih lo bang? Udah gila ya?" Ucap icha memandang kesal abangnya itu.
"Kan gue tanya doang, tapi udah bikin belom?" Tanya reno yang membuat icha ingin menghanyutkannya di sungai amazon detik itu juga.
"Reno jangan godain si icha terus, pipinya udah kayak tomat tuh." Ucap reina.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Freak Husband?! [ COMPLETED ]
Novela JuvenilApa yang lo rasain ketika lo akan nikah di umur lo yang masih 16 tahun?? Dan lo di jodohin sama orang tua lo untuk nikah sama kakak kelas lo yang BADBOY seantero sekolah??" - Claritsa Anandhira Maurer. "Gue bakal di jodohin sama adek kelas gue yan...