T H I R T Y N I N E [ END ]

244K 6.3K 1.5K
                                    

"Bang tolongin ini bini gue." Panik radit.

"Iya sebentar. Suster, tolong siapkan ruang persalinan." Perintah raka.

Icha pun di bawa ke ruang bersalin diikuti oleh radit. Tapi sebelum masuk ke ruangan bersalin, radit mengabari ke keluarga dan teman-temannya kalau hari ini sepertinya icha akan melahirkan.

"Icha, tarik nafasnya yang panjang dulu ya." Pinta sang dokter.

"Sakit banget dok." Ringis icha.

"Oke, ambil lagi nafasnya."

"Iya bagus."

"Dit sakit banget sumpah." Icha memegang tangan radit kencang. Sangat sakit rasanya.

"Oke, dalam hitungan ketiga tarik nafasnya dan dorong bayinya keluar ya." Icha di pandu oleh dokter.

"AAAAKHHH SAKITTT."

"SAAKITT BANGET HUAAAAA." Icha menjambak rambut radit.

"Jambak aja yang gak papa." Pasrah radit. Ia tidak apa-apa kalaupun memang habis ini rambutnya akan pitak. Yang penting anak dan istrinya selamat.

"IHHH RADITTT!!! KAMU NGEHA-MILIN AK-AKU SIIII. SAKIT HIKKSSS." Icha semakin histeris.

"Maafin yang, awww." Radit pun ikut meringis. Jambakan maut seorang istri.

"Terus cha, dorong lagi yuk pasti bisa." Dokter menyemangati icha.

"SAKIIITT!! AKKHHHHH."

"Eak eak eak." Akhirnya suara bayi mereka pun terdengar. Radit langsung terduduk lemas antara rambutnya yang sakit dan terharu mendengar suara tangisan pertama anaknya.

"Diitt, anak kita huaaa." Icha menangis histeris. Bahagia sekali icha hari ini sampai tidak bisa berkata-kata. Ia hanya bisa menangis.

"Makasih sayang, makasih." Radit menciumi wajah istrinya itu. Sebuah cairan bening mengenai kening icha. Ya, radit menangis. Bahagia? sangat.

"Kamu nangis dit?" Tanya icha masih sesenggukan.

Radit hanya terdiam.

"Selamat, anak kalian laki-laki dan sehat. Silahkan adzan kan dulu." Ucap sang dokter yang memberikan bayi mereka ke tangan radit.

Radit pun meng-adzan kan anak nya dengan suara bergetar menahan tangis nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Radit pun meng-adzan kan anak nya dengan suara bergetar menahan tangis nya.

"Makasih sayang," Radit kembali mencium kening icha dan mereka menangis bersama tangisan anak mereka.

Setelah proses persalinan berjalan dengan lancar, radit diperbolehkan keluar dari ruangan bersalin. Tetapi icha masih harus di dalam ruangan persalianan untuk tindakan lebih lanjut.

Saat ia keluar dari ruangan, sudah ada orang tuanya serta orang tua icha juga. Kedua kacungnya pun datang. Setelah di kabarkan radit, mereka langsung meluncur ke rumah sakit. Tetapi temannya icha tidak datang, karena icha melahirkan tengah malam. Terlalu bahaya juga kalau perempuan keluar dari rumah jam segitu. Apalagi mereka masih SMA.

My Freak Husband?!  [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang