Pagi ini radit dan icha sudah mulai beraktifitas seperti biasanya setelah mereka honeymoon kemarin. Icha senang sekali akan masuk sekolah hari ini. Betapa rindunya ia kepada sahabat nya. Siapa lagi kalau bukan Brenda? Lima hari tidak bertemu Brenda membuat icha rindu dengan celotehannya yang seperti anak kecil. Icha pun membawa semua oleh-oleh yang ia beli kemarin di Bali untuk brenda dan teman-teman radit.
Icha masih ingat kejadian dimana hubungan radit dan icha membaik. Mereka akan bangun rumah tangga mereka dari awal. Dilihatnya kalung yang bertengger manis di leher putih icha. Kalung dengan huruf 'R'. Sebenarnya icha bingung kenapa kalung itu harus berhuruf 'R'. Mungkin nanti icha akan bertanya sama radit apa arti dari kalung itu. Sekarang ia sedang menunggu radit. Karena radit masih di kamar mandi. Tak lama setelah itu, radit keluar dari kamar mandi hanya menggunakan handuk yang menutupi bagian bawahnya. Rambutnya yang terlihat basah membuat icha tergiur. Hampir saja air liurnya menetes, untung saja ia langsung tersadar dari lamunannya.
"Kok ngeliatinnya gitu banget? aku ganteng ya?" Ucap radit dengan pede-nya.
"Ishh pede banget sih lo." Desis icha.
"Loh kok masih bilang lo-gue? kan sekarang harus pake aku-kamu." Ucap radit sambil mengerucutkan bibirnya kesal seperti anak kecil.
Icha berjalan menghampiri radit. dan langsung mencubit gemas pipi radit.
"Iya pake aku-kamu." Ucap icha sambil tertawa melihat ekspresi radit yang langsung berubah ketika ia cubit pipinya.
"Ihh mulai genit ya sama aku?" Goda radit sambil memeluk tubuh icha yang mungil. Icha dapat mencium aroma mint tubuh radit. Dan icha sangat suka itu. Setelah di rasa lama mereka berpelukan, icha pun melepaskan pelukannya.
"Udah ah, kamu mah modus mulu." Icha berjalan menuju meja belajarnya dan mengambil tas nya.
"Kok kamu ninggalin aku sih? kan aku belom selesai pake baju." Rengek radit seperti anak bayi.
"Kamu lelet banget sih. Udah ah, aku ke bawah duluan ya." Icha pun berjalan keluar kamar. Ia menuruni tangga rumah radit dan segera menuju dapur untuk menemui Ibu mertuanya. sesampainya di dapur icha langsung menyapa Shafira.
"Pagi bunda," Sapa icha.
"Pagi sayang, loh radit mana?" Tanya Shafira bingung karena menantunya sendirian. karena biasanya icha selalu turun bersama radit.
"Dia masih siap-siap bun." Jawab icha.
"Ya udah, kamu tunggu di meja makan aja sana. Biar bunda sama bibi yang masak untuk sarapan." Ucap Shafira.
"Nggak bun, icha mau bantuin bunda. Bunda mau masak apa?" Tanya icha sambil tersenyum.
"Bunda mau masak nasi goreng. Tapi kan kamu udah mandi icha sayang."
"Ngga papa bun, kan icha bisa bantuin bikin minum dan lain lain." Ucap icha.
"Kamu memang menantu terbaik bunda." Puji Shafira.
Icha tersenyum manis.
"Ichaaa, kamu dimana? yuhuuuu. Ichaaa kamu dimana? Sayanggg" Teriak radit seperti tarzan.
"Aku di dapur." Ucap icha sambil berteriak juga.
"Loh kok kamu disini? kamu masak? waah pasti masakan kamu khusus buat aku ya?" Ucap radit dengan pede-nya.
"Ih geer banget. Siapa juga yang mau masakin buat kamu?" Jawab icha sambil ia meneruskan pekerjaannya kembali.
"Bun, kok icha disuruh bantuin masak sih? Kan dia udah mandi." Protes radit.
"Ih, bunda gak nyuruh aku kok. Aku sendiri yang mau bantuin bunda." Jawab icha.
"Tuh dit, menantu bunda emang sayang banget sama bunda. Emang kamu." Ejek Shafira.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Freak Husband?! [ COMPLETED ]
Genç KurguApa yang lo rasain ketika lo akan nikah di umur lo yang masih 16 tahun?? Dan lo di jodohin sama orang tua lo untuk nikah sama kakak kelas lo yang BADBOY seantero sekolah??" - Claritsa Anandhira Maurer. "Gue bakal di jodohin sama adek kelas gue yan...