T H I R T Y F I V E

152K 4.8K 67
                                    

Be Alright — Dean Lewis 🎶

Happy Reading ❤️

•••

Hari ini icha kembali masuk sekolah. Karena ia merasa tubuhnya sudah membaik dan memungkinkan untuk ia sekolah. Icha pun sudah konsultasi ke dokter apakah ia di perbolehkan untuk sekolah atau tidak. Icha diperbolehkan sekolah namun ia tidak boleh terlalu banyak aktivitas fisik, karena kandungannya masih sangat muda dan rentan.

"Kamu serius mau masuk hari ini?" Tanya radit yang sedang di pakaikan dasi oleh icha.

"Hm," Gumamnya.

"Kamu semalem aja masih muntah cha." Ucap radit khawatir.

"Kan aku udah tanya dokter, katanya gak papa. Asal jangan terlalu capek." Jawab icha.

"Aku mau tanya deh."

"Tanya apa?" Jawab icha yang sedang merapihkan kunciran rambutnya.

"Kan kalo hamil perutnya bakal gede kan?" Tanya radit hati-hati.

"Kenapa? kamu gak suka ya kalo aku gendut nanti? kamu jahat banget dit tau gakk." Icha marah.

"Ih sayang, aku belom selesai ngomong kali." Semenjak hamil istrinya menjadi sangat sensitif. Ia harus extra hati-hati.

"Ya terus apa?!" Jawab icha galak.

"Maksud aku, nanti sekolah kamu gimana?"

"Oh iya," Icha belum berpikir sejauh itu.

"Kalo kamu homeschooling gimana?" Usul radit.

"Maksud kamu aku harus sekolah di rumah? Sendirian?" Tanya icha. Matanya sudah berkaca-kaca.

"Iya, kan gak mungkin kamu ke sekolah dalam keadaan hamil. Takutnya orang pikir yang aneh-aneh tentang kamu." Ucap radit.

"Berarti aku gak bisa main sama temen-temen aku lagi?"

"Kan mereka bisa main ke rumah kita. Kamu juga udah cerita ke mereka tentang kehamilan kamu kan?" Ucap radit. Ia tau bagaimana perasaan istrinya. Di usia mereka sekarang adalah masa-masa paling indah untuk bermain, sekolah, hangout. Tapi istrinya harus mengubur masa-masa remaja nya itu.

Icha memang sudah memberi tahu ketiga temannya, Brenda, alexa, alexi bahwa icha tengah hamil. Reaksi ketiganya sangat kaget dan bahagia. Terutama brenda, karena ia sangat menyukai anak kecil.

"Aku tau kamu sedih cha," Radit melihat perubahan wajah istrinya menjadi sendu.

"Sini peluk." Icha langsung menghambur ke pelukan radit.

"A-aku gak sedih kok. ini kan b-buat anak kita." Ucap icha sesenggukan.

"Gak sedih tapi nangis?"

"Cha, kamu masih punya aku, kamu punya calon bayi kita, kamu juga punya temen-temen kamu yang pasti selalu dukung kamu walaupun kalian udah gak satu sekolah. Temen yang baik itu selalu ada disaat apapun. Dia ada kalo kamu seneng, dia ada kalo kamu susah. Sekarang aku tanya, kamu percaya mereka temen yang baik buat kamu gak?" Tanya radit.

Icha menganggukkan kepalanya.

"Kalo kamu percaya sama mereka, aku jamin kamu bakal lebih enjoy jalanin semuanya. Aku gak akan pernah larang kamu untuk main sama temen-temen kamu. Selagi masih di batas wajar. Oke?"

Icha menganggukkan kepalanya lagi. Waktu sudah menunjukkan pukul 6.30, sudah saatnya mereka menuju ke sekolah.

* Di sekolah *

"Ichaaaaa." Panggil brenda saat melihat icha turun dari mobil Radit. Ia pun berlari menuju sahabatnya dan langsung memeluknya. Icha pun membalas pelukan sahabat kesayangannya.

My Freak Husband?!  [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang