Seiyuu! Say I Love You!

10. Can You Tell Me?

Naruto © Masashi Kishimoto

Only The Ring Finger Knows © Kannagi Satoru & Odagiri Hotaru

SEIYUU!Say I Love You!
Chapter 4: Can you tell me?

Pairing: SasuNaru. Slight pair-pair lain tergantung imajinasi.

Seiyuu!Naruto, Seiyuu!Sasuke, AU, Yaoi, Shounen Ai, BoyxBoy, Romance, Family, Sedikit humor (mungkin).

Rate : M untuk dirty talk.

Warning: BoyxBoy, terkadang typo, EYD kacau, OOC, bahasa dan diksi seadanya, beberapa kata-kata kasar, beberapa dirty talk, bahasa santai.

Judul terinspirasi dari manga berjudul SEIYUU! Say You! Terbitan m&c.

Btw, aku suka reaksi kalian yg "Eh TBC??" di part sblumnya LOL

Happy reading~

.

.

.

.

.

Naruto sedang dalam mode badmood.
Pagi tadi dia dibangunkan dengan cara yang lain dari biasanya. Sayangnya bukan dalam artian yang baik. Biasanya guncangan lembut dari tangan Gaara yang membuat tubuhnya tergerak dari alam mimpi, bukan suara dering dan getar ponsel yang mengganggu menggantikan jam weker. Biasanya cahaya matahari pagi dari celah gorden yang disibak oleh Gaara yang membuat matanya menyipit karena silau, bukan cahaya kedap-kedip tanda ada panggilan masuk di layar ponsel. Biasanya suara rendah Gaara yang akan dia dengar pertama kali di pagi hari, bukan suara rendah menyebalkan itu yang masuk ke telinganya. Walau suara itu berharga mahal. Menurut SeiyuuPedia ─majalah ternama khusus seiyuu─, suara yang membangunkan Naruto pagi ini dihargai sampai sebesar 200.000 yen perjamnya. Suara Uchiha Sasuke.
Sungguh, Naruto tidak merasa terkesan. Kesal iya.

Setelah kejadian tadi, Naruto terus memelototi ponselnya, seakan-akan ponselnya bisa bicara kalau terus dipelototi seperti itu. Naruto juga sempat balik menghubungi dan mengirimi pesan berisi sejuta pertanyaan. Tapi tidak ada respon.
Sekarang Naruto tahu satu lagi kejelekan si Uchiha Sasuke.
Tukang perintah seenaknya.

Seluruh penghuni rumah menatap horror ketika dia turun ke ruang makan. Naruto bisa membaca pandangan mata mereka. Seperti berkata tanpa suara, 'Kau bangun sendiri? Kau siapa? Kau bukan Naruto kan?'

Naruto membalas dengan dengusan sebal dan 'Ish apa sih?', kemudian menyelesaikan ritual sehari-harinya. Mandi dan makan. Lebih terburu-buru dari jadwal biasa. Kemudian dia meninggalkan keluarganya dalam raut penuh tanda tanya tanpa mendapat jawaban.

Terima kasih pada Uchiha yang satu itu. Rencana Naruto hari ini berubah total.

Seharusnya dia masih meringkuk dalam selimut kalau mengikuti jadwal awalnya. Tapi sekarang dia sudah siap dengan turtle neck oranye bahan perasut berlengan pendek yang membalut tubuhnya, dipadukan celana jeans belel dan postman bag kanvas yang melintangi bahu. Style anak muda. Pakaian seperti ini sudah cukup rapi bagi Naruto.

Berbekal nama, alamat dan denah lokasi tempat tujuan yang dia dapat dari jaringan serba tahu yang disebut internet, Naruto pergi sendiri.

Taksi? Tidak. Naruto jalan kaki, naik kereta dan naik bus saja. Pengiritan. Ongkos taksi di Jepang sungguh di luar nalar pri kemanusiaan bagi orang-orang biasa seperti Naruto.