Naruto © Masashi Kishimoto
Only The Ring Finger Knows © Kannagi Satoru & Odagiri Hotaru
SEIYUU! Say I Love You!
Pairing: SasuNaru.
Seiyuu!Naruto, Seiyuu!Sasuke, AU, Yaoi, Shounen Ai, BoyxBoy, Romance, Family, Sedikit humor(?)
Rate T akan berubah M seiring berjalan cerita.
Warning: Terkadang typo, EYD kacau, OOC, bahasa dan diksi seadanya, beberapa kata-kata kasar, beberapa dirty talk, bahasa santai, gaya amatir.
Judul terinspirasi dari serial manga SEIYUU! Say You! Terbitan m&c..
.
.
Umino Iruka, 27 tahun. Bujangan yang punya banyak anak ─terlalu banyak lebih tepatnya.
Tidak ada hal lain di pikirannya selain anak-anaknya, keluarganya yang tak memiliki hubungan darah. Dirinya hidup dengan kesabaran dan kerja keras. Iruka melakukan semua yang dia bisa untuk membalas budi pada Tuan Sarutobi yang dulu sudah merawatnya. Terdengar sangat klise, tapi beliau memungut Iruka yang sudah kehilangan orang tua dan melimpahinya dengan kepedulian. Berkatnya Iruka tak kehilangan kasih sayang, masa kecilnya bisa dilewati dengan bahagia. Pendidikan layak menjadi salah satu yang diberikan oleh Tuan Sarutobi dan peringkat bagus menjadi balasan Iruka untuk itu, walau dirinya harus merelakan waktu lebih banyak untuk belajar. Karena pada dasarnya Iruka bukan seorang jenius, dia hanya seorang pekerja keras.
Memberi dan menerima. Hukum mutlak.
Tak ada rasa sesal. Iruka melakukannya karena memang dia mau. Tidak ada paksaan.
"Haaah..." Helaan napas keluar dari bibir-bibir Iruka yang mulai memucat. Dia memang lemah dengan ruangan AC yang temperaturnya terlalu dingin. Tubuhnya bertemu dengan suhu normal setelah menutup pintu ruangan di belakangnya, meninggalkan Naruto, salah satu 'anak'nya ─yang paling membuatnya repot─ dengan pekerjaan pertamanya. Bedah naskah bukan sesuatu yang sulit dilakukan tanpa pendamping walau dia terbilang baru di dunia seiyuu, Naruto hanya perlu mendengarkan, bertanya bila ada yang tidak jelas dan memberikan pendapat kalau dia punya.
Iruka berniat membeli secangkir kopi untuk sekedar alasan keluar ruangan, tentu saja setelah dia memastikan Naruto tidak akan memulai pertengkaran mulut lagi dengan pengisi suara yang sedang naik daun itu.
Toilet menjadi persinggahannya sebelum tujuan. Iruka menyalakan keran westafel dan membiarkan busa-busa sabun membersihkan tangannya. Dia bisa melihat bayangan dirinya sendiri di cermin. Melihat rambut yang sudah mulai menjuntai melebihi garis wajah. Helaian rambut coklatnya yang dibiarkan seperti itu memang membuatnya harus menyisihkan waktu setiap pagi hanya untuk menatanya. Iruka jadi berpikir untuk memotongnya.
Kakinya melangkah kembali di lorong gedung. Matanya menangkap sederetan poster ukuran besar, tapi pikirannya fokus pada sesuatu yang lain.
Apa Naruto akan bisa melakukannya? Apa dia akan baik-baik saja?
Ketika Naruto berkata dia ingin terjun ke dunia pengisi suara setelah lulus sekolah menengah atas, Iruka senang bukan main mendengarnya. Dengan senang hati Iruka melatih anak kesayangannya, memberikan semua ilmu yang dia tahu. Harus Iruka akui kalau Naruto tidak buruk dalam itu, malah kalau dia serius dan lebih bisa diatur, dia bisa lebih hebat dari Kiba atau Shikamaru. Mungkin itu yang disebut berbakat. Dia pintar menunjukkan emosi dalam suaranya. Kesulitan yang dia alami hanya bagaimana merubah suara menjadi karakter yang umurnya berbeda jauh, seperti menjadi anak kecil atau menjadi kakek-kakek. Hanya sulit, bukan tidak bisa. Tapi itu hanya formalitas sebagai seorang pengisi suara, toh pada kenyataanya kebanyakan anak muda seperti Naruto tetap akan mengisi suara karakter yang umurnya tidak terlalu jauh dengan umur sebenarnya. Dan tentu saja kekurangannya yang lain adalah soal pengalaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seiyuu! Say I Love You!
FanficBiru langit siang hari bertemu kelamnya malam. Saling menatap dan berhadapan dalam dunia yang menjadikan suara sebagai porosnya. SasuNaru fanfiction. AU. Seiyuu!Naruto. Seiyuu!Sasuke. Romance, drama, family, dengan sedikit humor. (SasuNaru fanfic. R...