3 (Selesai direvisi)

1.3K 44 2
                                    

Bab 3
Seseorang yang spesial untukmu. Ku harap itu aku.

Nana menatap kanvas kosong di depannya, masih putih dan bersih. Tangannya memegang kuas, tapi ia sungguh tak tahu apa yang akan dilukis. Biasanya saat melihat kanvas atau sesuatu lainnya yang bisa digambar Nana akan sangat bersemangat. Tapi kali ini ia harus kehilangan semangat itu.

Apakah karena Nana tidak bisa berpartisipasi dalam acara pameran dan membuat lukisan baru karena sebelumnya ia sudah melakukan banyak hal untuk pameran di tahun sebelumnya. Kali ini giliran orang lain, dan ia harusnya tak boleh serakah.

"Lo yang namanya Nana kan?" Ucap seseorang, secara cepat Nana memutar tubuhnya. Tanpa sadar pula kuas yang di tangannya bergerak dan mengenai wajah cowok di depannya itu.

Seharusnya lo melukis di kanvas bukan di wajah dia. Astaga Nana lo bodoh banget deh!

"Maaf, gue gak sengaja. Eh, maaf kak maksud gue, tadi itu typo."

"Terserah lo deh. Lo yang namanya Nana kan?"

"Iya kak, ngapain kesini?" Tanya Nana bingung. Tangannya bergerak cepat menyentuh wajah cowok itu untuk membersihkan wajah yang terkena coretan kuas cat tadi.

"Gak usah, gue bisa bersihin sendiri" jawab cowok itu dingin.

***

"Tangan lo kenapa kak?"

Astaga lo kok tanya gitu sama ka Alex. Lo kan udah tahu dia cedera waktu main basket kemarin.

"Gue cedera waktu tanding basket."

"Gws kak."

"Gak wafat sekalian, maksud lo?"

"Ehh, bukan gitu..." Nana menggeleng cepat, "Jadi kakak kemari buat apa?" Tanya Nana penasaran pada kedatangan mendadak Alex ini.

"Tadi gue ketemu bu Aulia, dia bilang lo yang jadi pendamping gue."

Hah? Gue! Astaga kenapa jadi harus gue.
Mana yang gue harus bantuin kak Alex lagi. Gue belum siap menerima kenyataan seindah ini.

"Gue sebaiknya lukis gimana yang bagus?"

Astaga kak Alex ngomong sama gue, habis itu jaraknya dekat banget pula. Mungkin dia bisa dengar detak jantung gue nih. Aduh suara nafasnya bahkan terdengar ke telinga gue.

Berada berduaan di ruangan ini gak akan menimbulkan masalah kan, gue gak mau orang salah paham.

"Lo kenapa kok ngelamun?"

"Gue gak ngelamun!!"

Astaga gue kok teriak sih. Bodoh banget lo Nana.

"Lo kok marah sih? Gue kan gak tanya baik-baik sama lo."

"Bukan gitu maksudnya kak."

"Yaudah gue cari pendamping yang lain aja." Alex segera meninggalkan ruangan.

Nah kan? Bukan maksud gue gitu.
Kok dia mudah tersinggung gitu.
Nana lo bego banget sih. Kenapa harus teriak gitu? Gimana caranya gue mau minta maaf nih.

***

Alex berjalan dengan perasaan kesal tapi setelah berpapasan dengan Nada. Moodnya kembali baik.

"Nada."

"Kenapa?"

"Pulang bareng ya?"

"Gue mikir-mikir dulu. Kayaknya gak bisa deh. Gue mau kerumah teman gue, nonton bareng drama korea katanya." #Fangirl #Authorbanget

Love For No Title✏ (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang