25

837 31 4
                                    

Bab 25
Waktu berlalu cepat

2 bulan kemudian
-Hari kelulusan-

Balon-balon tertata rapi di setiap sudut ruangan, spanduk besar terpasang lebar di dinding sebuah pentas.

Acara telah di mulai sejak beberapa menit yang lalu, pembukaan yang meriah pun diselenggarakan dengan berbagai penampilan dari para siswa yang berpartisipasi dalam acara perpisahan kelas XII tahun ajaran ini.

"Mereka pergi dengan cepat ya..." ungkap Nada.

"Kita semua bakal berpisah." Sambung Tasya sambil bersandar ringan pada kursi yang ia duduki.

"Lo sih Tas, pakai acara pindah sekolah segala. Mana Alex udah lulus dan sekarang gue sendirian disini." Jelas Nada.

"Lo gak sendiri kok Nad, banyak yang lain juga." Sambung Tasya sambil bersandar ringan pada bahu Nada.

"Gue pasti kangen lo berdua, apalagi kalau Alex nanti kuliahnya ke luar negeri."

"Kayaknya dia bakal ikut sama gue kuliah di Singapura."

"Kangen deh gue jadinya,... sebelum lo balik, lo harus temenin gue nonton konser dulu." Pinta Nada dengan mendekap ringan Tasya dalam pelukannya.

"Hai..." sapaan Mikha sambil menggandeng Nana di sampingnya.

"Eh kalian..." ucap Nada dengan ramah, sambil mempersilahkan keduanya duduk.

"Ke WCnya kok lama?" Tanya Tasya.

"Banyak antrian, kayak lagi ngantri tiket kereta aja." Ucap Nana menjelaskan.

"Pantesan." Lanjut Tasya.

Mereka berempat duduk dalam keheningan menonton beberapa pertunjukan yang sedang ditampilkan di sana.

Di sisi lainnya, sebuah kursi-kursi khusus dengan barisan yang berbeda telah disiapkan untuk para siswa yang telah lulus, mereka duduk di sana dengan penampilan yang berbeda dan riasan berbeda pula.

"Princess hari ini cantik ya." Puji Rio pada sosok Airin yang terlihat memukau dengan polesan make up dari salon langganan mamahnya.

"Iya dong, hari spesial dan hari terakhir gue sekolah disini." Jawab Airin membenarkan sambil menatap wajahnya pada cermin yang sudah ia bawa dari rumah

"Lansung ke KUA aja lo sama Alven, udah cocok kok dandanannya buat nikahan." Sambung Ghali spontan.

"Gue mau bikin pesta pernikahan yang meriah!" Ucap Airin dengan nada manja sambil menatap penuh harap pada Alven.

"Serah lo aja deh Rin." Ucap Alven nampak sibuk menonton pertunjukan bakat yang berada di pentas.

"Kayaknya banyak dari kita yang bakal berpisah, dan sibuk kuliah nanti. Pasti sulit ketemunya apalagi kalau kalian sekolah di luar negeri." Ucap Herdi akhirnya membuka suara.

"Gue sama Airin tetap stay disini, lo, Rio dan Alex aja yang kayaknya pengen sekolah di luar." Ucap Alven sambil menatap ke arah Herdi, dan hanya di balas senyuman oleh pria bermata sipit itu.

"Gue juga tetap stay disini, padahal ayang beb Tasya katanya pengen pindah di tahun ajaran yang baru ini." Ucap Ghali terdengar kecewa.

"Tenang Ghali, Tasya gue jagain kok buat lo." Ucap Alex membuka suaranya setelah sekian lama.

"Ngapain lo harus jagain dia!" Kesal Ghali.

"Gue kakaknya bego-_-" Jujur Alex.

"Kakak?"
"Kandung or sepupu?" Tanya Rio bingung.

Love For No Title✏ (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang