20 (selesai direvisi)

775 30 1
                                    

Bab 20
Sandiwara

"Apasih?!" Teriak Dika kesal saat sosok Ghali menghalangi jalannya.

"Biasa, gue mau gangguin lo!" Ucap Ghali dengan raut muka menggoda.

"Idih, pergi gak lo!" Teriak Dika lagi.

"Ogah, udah gue bilang gue mau gangguin lo." Ucap Ghali sambil senyum-senyum.

"Kenapa sih harus gue yang lo gangguin mulu? Gue kesal banget sama lo, bangke!"

"Enak aja gangguin lo."

"Coba aja lo lawan gue di pertandingan, udah gue habisin lo sampai K.O."

"Lo anak taekwondo, gue anak bapak gue." Ucap Ghali sambil nyengir-nyengir sendiri.

"Misi gak, gue mau lewat!" Teriak Dika semakin kesal.

"Bayar dulu." Ucap Ghali sambil menengadahkan tangannya pada Dika.

"Ini ambil." Dika menyerahkan uang yang ia ambil dari saku baju seragamnya.

"Apanih Rp 5.000,00 doang?"

"Udah syukurin aja, untung-untung gue kasih."

"Ini ambil aja duit lo gue gak butuh." Ghali menyerahkan kembali uang 5k milik  Dika.

"Udah kak Ghali jangan gangguin anak orang mulu." Ucap Anna yang sejak tadi ternyata mengamati tingkah keduanya.

"Iyanih Anna, coba lo marahin dia." Ucap Dika sambil berlindung di balik tubuh ramping Anna.

"Kak Ghali gak boleh gitu." Ucap Anna dengan senyuman di bibirnya.

"Gue bercanda kok Anna cantik. Yaudah gue permisi aja ya." Ghali pergi setelah Anna muncul.

Anna menatap punggung Ghali yang telah pergi dari hadapan mereka.

"Anna makasih ya." Ucap Dika.

"Okey, gak papa. Lo yang sabar aja ya kalau digituin Ghali."

"Selalu kok, tapi gue capek juga lama-lama kalau lihat dia."

"Lo mau ke kelaskan, barengan yah." Ucap Anna membuat sosok Dika mengangguk setuju.

***

Sesampainya di kelas Anna duduk di bangkunya dan sosok Sylvia di sebelahnya. Ia mengamati kelasnya yang cukup kosong di jam istirahat ini.

Nana dan Nada pergi ke Korea dan Mikha sedang berada di ruang radio. Bahkan Alex bersama dengan orang yang ia pernah sukai yaitu Nada, sahabat sejak kecilnya. Ia ragu, sesuatu pasti terjadi disana.

Semuanya membosankan, bahkan di rumahpun ia tak melakukan apa-apa, tak pernah bertengkar dengan Nana lagi. Ia juga merindukan sosok Alex dan menyesal terhadap keputusannya untuk mengakhiri hubungan mereka hari itu.

Setelah menelepon Alex, Anna sadar bahwa sesuatu berubah dari pria itu semenjak mereka putus. Apakah rasa cinta Alex padanya telah hilang?

Bukankah gak adil kalau gue masih cinta sama lo kak, sementara lo gak suka lagi sama gue? Batin Anna.

..

1, 2, 3 test.
Udah lama gak comeback ya teman-teman, masih ingat sama suara legendaris gue kan?
Gue Mikha Anata dari kelas XI IPA 3 dari Radio School, mau membacakan hiburan buat kalian.

Love For No Title✏ (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang