23

805 28 2
                                    

Bab 23
Dia keluarga atau bukan?

Nana bergegas turun dari taksi yang telah membawanya hingga ke kediamannya.

Akhirnya ia pulang ke rumah setelah menghabiskan waktu beberapa harinya di Korea Selatan.

Ia memasuki pagar besar yang melindungi rumah megah tersebut, Mamah dan Willy sedang berada di luar, sementara papah mungkin berada di kantor untuk bekerja. Tapi ia yakin bahwa Anna berada di sana.

Jujur ia rindu dengan semua keluarganya, bahkan Anna yang telah memperlakukan dirinya dan sang mamah kurang begitu baik. Ia tetap menyukai dan mencintai mereka karena kita adalah sebuah keluarga.

Ia bergegas ke dalam rumah besak nan megah bak istana tersebut. Suara decitan pintu besar yang terbuka membuat sosok gadis cantik memeperhatikannya dengan sinis, dari atas lantai dua.

"Akhirnya lo pulang juga, gue kira lo gak bakalan pulang." Ucap Anna dengan nada sinis.

"Jadi lo nungguin gue nih ceritanya?" Tanya Nana sambil membalas dengan senyuman pada Anna.

"Udah gak usah sok baik loh! Gue mau mengkonfirmasi sesuatu aja." Ucap Anna segera bergegas menghampiri dirinya.

Sementara Nana berjalan menuju tangga yang membawanya ke lantai dua dimana kamarnya berada. Ia naik tangga sementara Anna turun tangga.

"Stop!" Anna merentangkan tangannya, berhasil membuat langkah Nana terhenti.

"Apaan?" Sorot mata Nana nampak tak suka.

"Lo pacaran sama Alex?" Tanya Anna.

"Kalau iya kenapa?" Jawab Nana nampak enggan.

"Gak usah nyolot gitu!" Teriak Anna berhasil membuat nyali Nana menciut.

"Apa yang di katakan Alex di chat kak Airin itu, semuanya gak benar kan?" Anna masih tak percaya bahwa orang paling ia cintai ternyata berpacaran dengan orang yang paling ia benci.

"Kami pacaran, maaf kalau lo ada rasa sama Alex." Ucap Nana merasa bersalah, karena ia mungkin terlihat seperti PHO bagi Anna.

"Gue masih cinta sama dia. Lo buta atau apa?" Teriak Anna marah, sebuah tamparan berhasil dilayangkan oleh Anna dan mendarat hebat di pipi Nana.

"Lo nampak gue?" Kaget Nana sambil memegangi pipinya yang terasa pedas.

"Cukup mamah lo merebut papah gue dan memghancurkan keluarga gue, kenapa harus lo yang menghancurkan keluarga gue juga hah!!!" Suara teriakan Anna makin membesar.

Nana hanya menunduk ia tak bisa pergi ataupun menghindar dari Anna.

"Ini rumah papah gue, dan lo sama ibu lo itu bukan apa-apa tanpa papah gue, paham! Jadi lo jangan berkuasa deh disini."

"Lo bahkan berani merebut Alex padahal Alex dan gue masih saling mencintai, lo siapa? Hah!" Secara tidak sengaja atau terbawa emosi Anna mendorong tubuh Nana hingga terpental jatuh di tangga.

"Nana..." suara Anna spontan mengecil. Ia bingung harus berbuat apa.

Dari kejauhan seseorang mengamati mereka.

"Willy masuk kamar?" Ucap Sarah.

Ia segera menghampiri Nana dan dengan cepat menelepon ambulan untuk menyelamatkan putrinya yang sudah tak sadarkan diri.

Sarah berjalan mendekati sosok Anna.

Plak!!! Sarah berhasil menampar gadis yang menurutnya kurang aja tersebut.

"Kalau terjadi apa-apa sama Nana, kamu yang bertanggung jawab. Sudah cukup perlakuanmu ke tante selama ini, tapi kamu bahkan melukai Nana yang tak mengerti apa-apa. Silahkan ambil kembali papahmu dariku aku lebih memelurkan putriku daripada dia yang membuat putriku hampir celaka!" Teriak Sarah diiringi tangisan yang membanjiri pipinya memeluk Nana yang tak sadarkan diri.

Love For No Title✏ (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang