24

706 30 6
                                    

Bab 24
Melindungi musuh

"Dia gilaa!" Bisik beberapa orang, sambil menatap sinis dengan senyuman mencemooh.

Anna menatap meja dan kursinya yang di penuhi coretan-coretan berisi hinaan dan caci maki sejak kabar tentang dirinya tersebar luas.

Matanya berkeliling mengamati sekitar, bahkan teman-teman terbaiknya telah pergi menjauh dan meninggalkannya setelah menjilat banyak hal padanya.

"Jangan duduk disini, jauh-jauh deh!" Usir Sylvia saat melihat Anna yang beranjak duduk di sampingnya.

"Sylvia..." Anna berusaha menyentuh cewek mungil tersebut.

"Udah gue bilangin jangan dekat-dekat!!!" Teriak Sylvia ketakutan.

"Yaudah maafin gue." Ucap Anna, bahkan orang-orang menarik-narik rambutnya dan membuatnya kesal, sambil terus berbicara buruk padanya.

"Kalian kenapa sih?!" Marah Anna karena perlakuan usil mereka, namun ia tak bisa lebih menghancurkan nama baiknya lagi setelah kejadian mengerikan tersebut. Jadi ia lebih memilih diam dan berusaha tak memperdulikan mereka.

Meja Nana masih kosong, menandakan bahwa ia masih berada di rumah sakit. Kenapa Nana dan gue itu berbeda? Kenapa hanya gue yang dibenci? Dan kenapa Alex malah menyukai lo... gue benci itu?!

Nana tak bisa menahan lagi marah dalam dirinya, ia bangkit dari duduknya berusaha menegur cewek berbandu kuning yang duduk di belakang Sylvia.

"Bisa lo diam, gue gak bisa nonton live oppa gue!!!" Teriak Nada pada orang-orang sekitar.

"Nonton aja, lagian kami gak ngebicarain lo Nad." Komentar beberapa orang.

"Tapi gue keganggu, tuh mulut diajarin sopan santun. Jangan suka ngehina orang, ngebanyakin dosa lo aja." Komentar Nada sekaligus memberikan kode pada orang-orang agar berhenti menggunjing Anna.

Ngapaian dia harus bela-belain gue?  Batin Anna.

***

"Gilaaa Nad... Alex itu perhatian banget jadi cowok tahu gak lo." Ucap Mikha yang kehilangan sosok Nana dan mulai menempel bagaikan prangko pada Nada.

"Cowok emang harus gitu Mikha, lah oppa gue kapan coba perhatian sama gue?"

"Berhenti deh lo ngeharapin yang gak pasti Nad." Ucap Dika.

"Hahaha, gak papa deh berharap selama gue masih bahagia walaupun banyak sakit hatinya😂." Komentar Nada.

"Sebelum berangkat sekolah tuh Alex menemui Nana di rumah sakit, perhatian banget padahal sekitar 2 bulanan lagi dia bakal ujian." Komentar iri Mikha mengharapkan Herdi berbuat seperti Alex.

"Alex emang gitu." Jawab Nada setuju sambil mengangguk-angguk.

"Itu Anna..." tunjuk Dika pada seorang cewek cantik yang sedang membaca sebuah novel.

"Anna... mau ikutan ke kantin?" Tanya Nada berbaik hati, karena berpikir sedih tentang Anna yang sekarang.

"Gak perlu lo aja." Ucap Anna menolak.

Mereka bertiga pun berjalan meninggalkan Anna menuju kantin.

"Udah gak punya teman masih aja sombong." Ungkap Dika.

Love For No Title✏ (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang