6

1.2K 191 2
                                    

§♡§

Lisa, Seunghyun terus berada di rumah Jiyong, mengobrol dan membicarakan banyak hal. Melihat Seunghyun dan Lisa sekaligus membuat Jiyong merasa tidak nyaman dan semua bayangan yang mungkin terjadi nanti membuatnya takut. Hari semakin sore dan Lisa harus pergi ke coffee shop kakaknya.

"Baiklah, sudah waktunya pergi, ayo oppa biarkan Jiyong oppa istirahat, sepertinya dia benar benar sakit," ajak Lisa sembari menggandeng Seunghyun, dan sesuai ucapan Lisa, Jiyong sakit saat itu. Dadanya terlalu sakit melihat gadis itu menggandeng tangan sahabatnya. Setelah kedua orang itu pergi, Jiyong melihat keluar jendela kamarnya dan melihat hujan mulai turun. Jiyong tau Lisa tidak akan mungkin membawa payung sehingga tanpa berfikir lagi ia berlari keluar untuk membawakan payung bagi gadis itu. Tapi saat ia melihat gadis itu, ia ingat kalau gadis itu tidak berjalan sendirian. Lisa berjalan menjauhi rumah Jiyong dengan Seunghyun yang memegang payung disampingnya. Jiyong lupa kalau Lisa bersama Seunghyun yang sangat teliti dan punya banyak persiapan.

"Kau terlihat bahagia bersamanya," gumam Jiyong dan kembali masuk kedalam rumahnya.

"Aku tau kenapa kau sakit beberapa hari ini," ucap Dami sembari berdiri didalam kamar Jiyong, membuat Jiyong sedikit kaget karena keberadaan kakaknya yang tidak terduga

"Kenapa kau masuk kamarku?"

"Karena Lisa kan? Kau masih menyukainya?"

"Bukan urusanmu noona, keluarlah..."

"Katakan padanya kalau kau masih menyukainya, katakan pada Seunghyun kalau kau menyukai Lisa" ucap Dami sembari berjalan kembali ke pintu "kau tau? Tidak mengatakan apapun juga termasuk berbohong,"

Jiyong berbaring diatas ranjangnya setelah Dami pergi, mengingat masa lalu mereka, mengingat kesalahan yang terus dilakuknnya sampai minggu lalu.

5 tahun yang lalu, Lisa hanya seorang gadis sekolah menengah yang masih sangat lugu dan polos, ia belum mengenal suatu hubungan apalagi berkencan dengan seseorang. Tempatnya bermain hanyalah perpustakaan dan saat itu baik Seunghyun ataupun Jiyong sudah tidak bisa setiap hari di sisinya—keduanya sudah mulai menjadi mahasiswa. Suatu sore di akhir pekan, Jiyong mengunjungi Lisa di sebuah perpustakaan kota. Pria itu datang sendirian dan menemani Lisa belajar, membantu gadis itu untuk belajar sebelum ujiannya.

"Lisa," panggil Jiyong ketika Lisa berdiri disebelahnya diantara dua rak buku yang tinggi

"Hm?" Lisa kecil hanya menoleh padanya

"Bagaimana menurutmu tentang ini?" Jiyong menunjukan sebuah buku puisi bertajuk 'A Kiss'

"When the heads of two lovers are bent towards each other, and when so bent, kissing takes place, it is called a bent kiss... mau mencobanya? dengan oppa?"

"Kenapa aku harus melakukannya denganmu oppa?"

"Kau tidak mau?" Jiyong mendekatinya membuat Lisa gugup namun tidak mau menunjukan kegugupannya, sehingga Lisa tidak mundur menjauh, tidak ingin terlihat terganggu dengan Jiyong, tidak ingin dikalahkan karena Lisa pikir saat itu Jiyong hanya menggodanya seperti biasa

"Kenapa aku-" ucapan Lisa terhenti, terhenti karena bibir Jiyong yang menempel pada bibirnya.

"Ssttt... ini rahasia," bisik Jiyong setelah merebut ciuman pertamanya. Dan disaat yang sama, Jiyong juga merebut satu satunya hati Lisa. Dan itu adalah awal dari kesalahan terbesar Jiyong.

Apple BlossomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang